Stewed Squid with Honey

Chapter 1 - eSport?

Setelah kembali ke meja kasir, Tong Nian menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya, sambil mengertakkan giginya dengan perasaan dendam. Satu persatu, ia mencatat setiap makanan yang ia bawa tadi dan kemudian mulai melakukan penghitungan, menambah dan mengurangi, memastikan bahwa sahabatnya itu tidak mengambil keuntungan sepeser pun.

Sahabatnya, Susu Kedelai¹, dengan ragu mengulurkan tangannya ke uang 50 yuan tersebut, tetapi setelah menerima tatapan intimidasi dari Tong Nian, ia menarik kembali tangannya yang terulur. "Aku khawatir kau akan ditipu, jadi aku mencoba mengetes apakah ia salah satu pria tua miskin yang bahkan untuk bertahan hidup saja susah. Keluargaku telah lama berbisnis kafe internet dan aku sangat familiar dengan tipe pria seperti itu yang datang kemari dan bermain game semalaman. Kebanyakan dari mereka memiliki kehidupan yang buruk. Setidaknya, kau bisa melihat bahwa paman tua yang ini mukanya sedikit lebih tampan dari kebanyakan." Setelah mengatakan ini, ia bahkan menatap punggung 'pria tua' itu dari kejauhan dan melawan hati nuraninya sendiri untuk berkata, "Dan ia juga sedikit lebih baik..."

Tong Nian melanjutkan aktivitas menghitungnya.

"Hey, jangan mengaibakanku, Cumi-Cumi ‘Chicory‘² [Cumi-Cumi yang Luar Biasa]? Cumi-Cumi Juju³ [Cumi-Cumi yang Menakjubkan]? Ruangan Tertutup Dada⁴ [Ruangan Tertutup yang Hebat]? Cumi-Cumi Da⁵? Ikan Cumi-Cumi Kecil? Cumi-Cumi Ikan Kecil?” Sahabatnya memanggilnya menggunakan berbagai panggilannya di dunia maya, tetapi tidak ada dari mereka yang berhasil menarik perhatian dari Tong Nian. Pada akhirnya, ia berkata, "Aku akan membantumu, aku akan membantumu."

"Benarkah?" Tong Nian dengan segera mengangkat kepalanya, sebuah senyuman terlukis dari matanya hingga ujung alisnya.

"Kita akan memberinya paket semalaman gratis untuk satu minggu penuh? Dan mengatakan bahwa ia memenangkannya dari lotre? Tunggu, jangan paket semalaman. Kita perlu memberinya akses gratis selama seminggu penuh. Dengan begitu, dia bisa datang kemari kapanpun ia mau." Sambil berbicara, Susu Kedelai mencengkeram hatinya yang terasa sangat sakit seperti berdarah.

Tiba-tiba Tong Nian merasa tercerahkan. "Ide yang bagus!" Kemudian, ia diam-diam mengarahkan pandangannya ke arah pria itu. "Pergi dan katakan padanya."

"Aku lagi?" Sahabatnya ternganga mendengar perintahnya.

"Dan..." Tong Nian merenung sesaat, kemudian menurunkan suaranya untuk memberi instruksi padanya, "Pergi katakan padanya bahwa itu adalah lotre hadiah instan. Ia hanya perlu mengscan kode QR kafe kita dengan scanner QR WeChat-nya dan hadiahnya akan langsung ia dapatkan. Keluarkan kemampuanmu saat bekerja sebagai perwakilan penjualan selama dua bulan setelah dicuci otak oleh perusahaan MLM itu."

"... kafe kita tidak memiliki akun WeChat publik."

Tong Nian menundukkan kepalanya dan memandangi telepon genggamnya, berkutat dengan pikirannya selama 2,5 detik sebelum akhirnya memantapkan pikiran dan mengubah nama tampilannya. Sambil menyerahkan teleponnya pada Susu Kedelai, ia berkata kepadanya, "Gunakan akun WeChat ku." Di layar telepon genggamnya, tampak nama WeChat-nya telah secara mengejutkan diubah menjadi "Ada Kejutan Bahagia Malam Ini."

Itu adalah plakat kafe internet Susu Kedelai yang digantung di luar: "Kafe Internet Ada Kejutan Bahagia Malam Ini."

Memahami maksud dari Tong Nian, Susu Kedelai pun dengan sedikit khawatir mengambil telepon genggam tersebut dan pergi untuk melakukan penipuan.

……

Hasil akhirnya adalah... malam itu, dalam sepersekian jam, dua hal besar terjadi di WeChat Tong Nian. Yang pertama adalah seseorang dengan nama "Gn" ditambahkan di daftar kontaknya. Dan yang satunya lagi adalah terjadi kegemparan di grup penggemarnya di WeChat. Para penggemarnya tidak dapat mempercayai bahwa "Ikan yang Bermain di Ruangan Tertutup⁶" mereka yang biasanya dingin, terasa jauh, dan di-luar-angkuh-namun-di-dalam-imut, mengubah nama tampilannya menjadi "Ada Kejutan Bahagia Malam Ini"... Akun Yang Mulia pasti telah dihack!