Chapter 24 - Pakar Software Kecil ('ω')!

85 4 0
                                    

Sebagai hasilnya, semua orang memakan makan malam mereka itu seperti sedang makan di Perjamuan Hongmen [perjamuan jebakan, yang tujuan sebenarnya adalah membunuh para tamu yang hadir].

Tidak ada lagi rasa antusias awal yang mereka tunjukkan ketika pertama kali mendengar Kakak Ipar mereka telah datang... Menerima jawaban yang ia inginkan, dengan penuh rasa puas, Gun meluruskan punggungnya dan melihat ke arah semua orang. "Sudah tidak mau makan lagi?" Ia mengangkat lengannya untuk melihat jam tangannya. "Latihan malam dimulai 10 menit lagi. Jika kalian sudah tidak mau makan lagi, pergi bersiaplah lebih awal."

!!!!

Sialan! Ayo cepat kita makan!

Hal yang akan terjadi di masa depan dapat dibicarakan di masa depan. Bertahan hidup malam ini adalah yang perlu kita kuatirkan!

Karena itu, ketika makanan yang Gun pesan telah tiba, hanya tersisa dirinya dan Tong Nian di ruangan itu.

Seorang wanita tua yang bertugas untuk bersih-bersih masuk dan mulai merapikan kotak-kotak makanan dan botol-botol minuman yang berserakan di atas meja. Ketika ia berjalan melalui Tong Nian, ia melihat ke arahnya dengan penuh penasaran sebelum kemudian tersenyum ramah dan menganggukan kepalanya. Gadis ini adalah satu-satunya gadis muda yang pernah muncul di tempat ini... Sungguh pemandangan yang langka...

Tong Nian mengembalikan pandangan wanita tua itu dan tersenyum dengan sedikit malu-malu, berpikir bahwa wanita tua itu tidak terlalu menyukainya karena ia makan terlalu lambat...

Kotak makan yang diberikan padanya cukup sederhana, hanya tipe set makanan standar bisnis: satu tipe daging, satu tipe sayuran, dan dua tipe daun-daunan hijau sebagai hiasan, itu saja. Sambil memakan makanannya, Tong Nian terus menerus mencuri pandang ke arah Gun.

Gun makan dengan sangat cepat, tidak seperti anak lelaki yang ia kenal yang biasanya akan mengobrol sambil makan.

Selain itu, ia tampak seperti tidak terlalu peduli dengan apa yang ia makan dan apakah ia suka atau tidak. Kesan yang ia berikan adalah baginya, makan hanya prosedur yang diperlukan untuk memenuhi isi perut dan ia akan menyelesaikannya dengan cepat agar ia dapat segera melanjutkan pekerjaannya.

Jika dibandingkan, maka malam itu, ketika mereka makan malam bersama di Malam Tahun Baru Imlek, caranya makan jauh lebih baik.

Ia bahkan mempertimbangkan tentang kecepatan makan orang tua dan dari waktu ke waktu, akan berhenti sejenak sebelum kembali menlanjutkan makannya.

"Apakah tidak enak?" Ketika Gun telah menaruh sumpitnya, ia menyadari bahwa Tong Nian baru makan sedikit.

"Tidak." Tong Nian langsung menggelengkan kepalanya, tidak berani memberitahu Gun bahwa ia selalu makan dengan lambat. Tong Nian hanya dapat menaruh sumpitnya, mengikutinya selesai makan. "Aku tidak lapar."

"Tidak lapar?" Gun mengangkat lengannya untuk melihat jam tangannya. Sekarang sudah pukul tujuh malam.

"... Tidak. Aku benar-benar tidak lapar. Sebelum kemari, aku makan banyak kue, jadi aku tidak lapar." Tong Nian mulai mengeluarkan berbagai omong kosongnya.

Gun tidak mempertanyakan lebih lanjut.

Dari bagian belakang kursinya, ia mengambil jaketnya, kemudian mengisyaratkan pada Tong Nian untuk mengikutinya keluar dari ruang konferensi.

Dengan cepat Tong Nian mengambil tas ranselnya dan berjalan mengikuti Gun, keluar dari ruang konferensi kemudian melewati sebuah ruang komputer semi-terbuka. Para pria yang tadi menyapanya dan bercanda sesuka hati itu, kini dengan tangan kiri berada di keyboard dan tangan kanan berada di mouse, serta mengenakan headset berwarna hitam, sedang menatap fokus ke arah layar komputer di depan mereka.

Stewed Squid with HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang