Chapter 43 - Penipu Ulung?

150 5 3
                                    

Gun merasa bahwa ia perlu memberitahu gadis kecil ini sebuah pengetahuan umum: kebanyakan pria mengetahui hal seperti ini tanpa perlu diajari siapapun.

Terutama pria dewasa.

Ujung bibir Gun membuat lingkaran mengelilingi telinga Tong Nian, kemudian ia mengigitnya. Tulang kartilago telinganya terasa lembut dan meluncur kesana kemari di antara gigi-giginya.

Tubuh Tong Nian serasa seperti tersetrum, bahkan hingga ujung jari kakinya terasa seperti ada arus yang mengalir.

"Ini dilakukan menggunakan insting, paham?" Suara Gun bagaikan pisau di atas amplas.

Terdiam seperti orang bodoh. Perlahan demi perlahan, menyentuh menyapu.

Menyenyuh menyapu…

Kedua kaki Tong Nian meremas paha Gun selagi ia berulang kali membenahi posisi duduknya. Bergerak mendekat. Bergerak menjauh. Ia tidak dapat berkata apakah ia merasa nyaman atau tidak. Perasaan itu dimana tulang-tulangnya terasa lemas hingga seperti dapat patah kapan saja...

Ah! ... Ya Tuhan, ia menduduki itu (⊙o⊙)…

Tong Nian tertegun...

Seluruh otot Gun langsung menegang sepenuhnya. Ia menaruh dagunya di bagian belakang bahu Tong Nian, mengaut kedua kakinya, dan mengangkat seluruh tubuhnya.

……

Alkohol membuat Tong Nian merasa gelisah dan tidak sabaran, dan ketika ia merasa tidak sabaran, ia menginginkan segalanya. Namun, ia tidak benar-benar tahu apa yang sebenarnya ia inginkan dan ia dapatkan.

Berbagai aksi fisik di antara dua insan yang terjadi di saat-saat yang penuh dengan cinta mendalam dan kelembutan, selagi mereka saling membahagiakan satu sama lain itu, bukan suatu gambaran sederhana yang dapat dideskripsikan menggunakan kata-kata...

Gun menggendong Tong Nian dan melemparnya ke atas kasur...

"Sekarang tidurlah."

(⊙o⊙)…

"Aku tidak marah dan tidak akan putus, paham? Sekarang tidurlah!"

Mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki Tong Nian ditutupi oleh selimut. Bahkan mukanya juga ditutupi.

Tong Nian terus memasang muka (⊙o⊙)…

Dan karena itu, para anggota K&K yang ikut pergi ke Sanya untuk berpartisipasi di acara komersial dan baru saja kembali itu, melihat Leader mereka berjalan keluar dengan cepat dari kamarnya dengan amarah yang tampak tidak dapat dibendung, lalu dengan kasar menutup pintu kamarnya. Semuanya hanya dapat memasang ekspresi 0.0... Melihat Leader mereka dengan baju yang dipenuhi dengan banyak kerutan dan bahkan ikat pinggang di celananya telah mengendur...

Ya ampun, bahkan bang bang bang penuh cinta dari Kakak Ipar tidak dapat menenangkan emosi yang Leader rasakan karena kekalahan mereka di Sanya?

* * * * *

Ketika Tong Nian kembali terbangun, langit sudah berubah menjadi gelap sepenuhnya.

Di atas kasur, Tong Nian meraba-raba ke sekelilingnya, mencoba mencari HPnya untuk mengecek waktu dan, sambil melakukannya, ia berusaha mengingat kembali kenapa ia bisa tertidur disini. Dan kemudian... Ia tersentak dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk. Selimut masih menutupi tubuhnya, tetapi ia ingin kabur dari sana.

Namun, ketika pikiran seperti itu baru muncul di pikirannya, ia melihat, disana di tengah kegelapan, Gun sedang duduk bersandar di kursi yang ada di sebelah kasur dan beristirahat.

Stewed Squid with HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang