Chapter 35 - Merindukanmu?

140 4 21
                                    

Hari ini adalah babak penyisihan untuk tim kedua Tempest of the Sealed Chamber K&K.

Kemarin, pertandingan tim utama telah berakhir seri di luar dugaan semua orang dan mereka lolos untuk kualifikasi ronde kedua berdasarkan poin mereka. Itu yang sampai sekarang membuat Gun sangat kesal. Ketika kompetisinya telah dimulai, Gun menarik kembali pikirannya untuk fokus dan mengunci pandangannya ke situasi dalam arena pertandingan.

Tong Nian juga mencoba keras untuk mempelajari bagaimana menonton game-game tersebut, hingga sebuah tepukan pelan terasa di bahunya.

Tong Nian membalikkan kepalanya. Wanita yang tadi mengikuti Gun di hotel kini sedang membungkukkan badannya dan berbisik, "Kotak makan siangnya sudah tiba. Ayo makan bersama kami." Tong Nian sedikit terkejut dan langsung mengalihkan pandangan ke arah Gun. Wanita itu tersenyum ringan dan menjelaskan, "Leader yang menyuruh untuk memesankan untukmu juga."

Oh.

Dengan menurut, Tong Nian berdiri dari duduknya dan tanpa berani menganggu Gun, ia berjalan dengan membungkuk dan melesat keluar dari area lounge.

Para anggota tim utama K&K serta beberapa pemain cadangannya kini dengan kepala tertunduk, sedang memegang sebuah kotakan makan siang di salah satu tangan mereka dan memakan dengan rakus makanan di dalamnya. Tempat ini cukup kecil dan tidak secara secara khusus memberikan sebuah ruangan meeting untuk mereka. Karena itu, semuanya hanya makan di atas kursi sambil membawa kotak makanan mereka di tangan. Wanita yang membawa Tong Nian tadi melihat ke sekeliling, kemudian meminjam salah satu tas ransel pemain yang ada disana dan membawanya kepada Tong Nian. "Duduklah disini untuk makan dan gunakan kursinya sebagai meja. Biar kucarikan kertas poster untuk mengalasi kursinya."

Tong Nian membuka kotak makan siangnya. Makanan di dalamnya terlihat cukup baik.

Wanita tadi juga membawakannya sebuah minuman kaleng, membukanya, dan menaruhnya di samping kotak makan siang itu.

Dalam jangka waktu yang singkat itu, beberapa anggota tim di sekitarnya telah selesai memakan makanan mereka. Semuanya tersenyum ke arahnya tetapi tidak ada yang benar-benar berani mengatakan apapun kepada Kakak Ipar Kecil mereka yang tidak terlalu mereka kenal itu. Setelah mengambil beberapa lap dan dengan asal-asalan mengelap mulut mereka, mereka masing-masing mengambil minuman yang mereka inginkan dari kotak minuman K&K dan kemudian, satu persatu, meninggalkan ruangan untuk memasuki venue utama dan menonton pertandingan.

Sebagai hasilnya, pada akhirnya, hanya tinggal Tong Nian yang duduk di sana sendirian, makan dan makan, makan dan makan...

Makanannya sangat banyak. Apa boleh jika ia tidak menghabiskannya? ...

Terakhir kali, ia juga tidak menghabiskan makanannya...

Apakah ia akan tidak menyukai dirinya karena membuang-buang makanan? T.T ...

Sementara pikirannya sedang terjebak dalam perasaan dilema tersebut, seseorang datang dan duduk di kursi yang ada di sampingnya. Tong Nian mengangkat kepalanya dan melihat Gun sedang membawa sebuah kotak makan siang di tangan kirinya, kemudian membukanya. Gun memandang isinya kemudian beralih memandang isi dari kotak makan siang Tong Nian. "Apa makanannya cukup?"

"Iya…"

Jelas-jelas makanannya sangat sedikit hingga ia tidak tega melihatnya. Jika itu adalah dirinya, ia dapat menghabiskannya dalam beberapa sendok saja. Gun mengerutkan keningnya. Ia tidak suka membuang-buang makanan, karena itu, setiap kali memesan kotak makan siang, jumlahnya dipesan berdasarkan jumlah orang yang ada. Karena itu pula, tidak ada kotak makan siang lagi yang dapat ia ambil dan tambahkan untuk gadis kecil ini. Tanpa berpikir panjang, ia memberikan seluruh lauk di kotak makan siangnya ke kotak makan siang Tong Nian.

Stewed Squid with HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang