Chapter 20 - Waktu Putus Tidak Ditentukan ⊙▽⊙!

106 5 0
                                    

Keesokan harinya, Dt meninggalkan hotel tempat kakeknya tinggal dan kembali ke rumah gaming klub K&K. Disana, ia melihat lebih dari 10 orang pria yang memakai seragam lengan pendek tim sedang melompat-lompat sambil menggosok-gosokkan tangan mereka selagi melakukan olahraga pemanasan di tempat mereka berdiri. Ketika demo melihat Dt, kedua matanya langsung memerah. "Kapten!" Tidak peduli anggota yang lebih tua maupun yang lebih muda, semuanya langsung pergi mengerumuni Dt, seakan-akan mereka telah menemukan tempat untuk berlindung.

Tidak perlu ditanya, orang yang kini sedang berada di dalam ruangan yang ada di bagian paling akhir koridor pasti kemarin malam suasana hatinya sedang sangat buruk.

Tanpa mengatakan apapun, Dt menganggukan kepalanya.

Ia berjalan ke ruangan yang ada di paling akhir koridor tersebut dan membuka pintunya.

Di dalamnya, Dt melihat lantai ruangan dipenuhi dengan berbagai macam bungkus cokelat, bungkus permen buah... Pokoknya, berbagai macam permen... Lampu ruangan juga tidak dinyalakan. Tepat pada saat ini, di dalam komputernya, Gun sedang mendominasi lawannya dan menyiksa mereka hingga mati. Tanpa membalikkan kepalanya, ia berkata, "Kau sudah kembali?"

Sudah jelas bahwa satu-satunya orang yang berani membuka pintu kamarnya pada saat ini adalah orang yang sama dengan orang yang memiliki keberanian untuk menjualnya itu.

Kedua mata Dt sekali lagi melihat ke sekeliling ruangan Gun, dan kemudian, tanpa mengatakan apapun, ia membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi.

Sebuah permen dilemparkan ke arah Dt dan terbang tepat di samping telinganya dengan suara whoosh, sebelum akhirnya menabrak sisi dalam pintu. Di sisi luar pintu, semua orang yang mengikuti Dt untuk mencuri dengar langsung bergetar ketakutan dan langsung berlari pergi untuk melakukan lari pagi mereka. Sebaliknya, orang yang hampir dilempari permen, Dt, justru tidak menunjukkan ekspresi berlebihan apapun. Bahkan ia tidak melihat ke arah Gun sama sekali. Setelah keluar, Dt menutup pintu kamar Gun kembali dan mengeluarkan kartu kamarnya sendiri. Dengan satu gesekan, ia membuka pintu ruangan yang ada di seberang kamar Gun itu.

Melanjutkan tidur.

Gun yang kini sendirian di dalam ruangannya, duduk bersandar di atas kursinya. Ia sekali lagi membaca jadwal yang dibawakan oleh asistennya. Tim utama akan berkumpul di hari kelima Tahun Baru Imlek dan pergi ke Sanya. Satu hari setelahnya, seluruh anggota K&K juga akan pergi ke Sanya, dan kemudian, dia, Dt, dan Grunt akan pergi ke Amerika Serikat untuk berpartisipasi di turnamen offline StarCraft II.

Perencanaan tersebut sudah sangat bagus.

Setelah melihat kertas tersebut lagi dan lagi untuk beberapa kali, Gun akhirnya kembali ke pertanyaan pertama yang muncul di kepalanya ketika ia melihat jadwal itu.

Haruskah ia memberitahu gadis kecil itu bahwa ia akan pergi ke luar negeri?

……

Dalam 29 tahun hidupnya, hanya dua janji pernah keluar dari mulut Gun. Yang pertama adalah dulu, untuk menjadi investor Tim Solo, dan yang kedua adalah untuk membiarkan gadis kecil itu menentukan waktu putus mereka.

Gun sudah menyerah. Mungkin karena gadis kecil itu mempercayai penjelasannya tanpa ragu sedikitpun.

Penjelasan omong kosong itu—bahwa Dt meminta agar ia memberitahu semua orang bahwa ia dan Tong Nian adalah pasangan.

Selain rasa lelah, karena ia tidak tidur semalaman dan suasana hatinya sedang buruk, di muka tampan Gun tertulis dengan jelas rasa jengkel dan frustasi karena tidak dapat mengontrol masa depannya sendiri. Sejak kemarin malam, ia memiliki firasat bahwa kelembutan hati sesaatnya itu akan berakhir membawanya ke berbagai masalah yang tak terhitung.

Stewed Squid with HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang