Chapter 12 - Pendiri (つ﹏つ) !

72 5 0
                                    

Sambil membawa laptopnya, Tong Nian tanpa peduli bahwa dirinya masih mengenakan pakaian jogging merah mudanya, langsung berlari ke kamar Lan Mei. Lan Mei sedang bersama dengan suaminya di atas kasur menonton adaptasi ulang dari Hunter x Hunter, dan ketika Lan Mei membukakan pintu untuk Tong Nian, ia berkata dengan nada terkejut, "Kebetulan sekali. Kami baru saja sampai di bagian saat Phantom Troupe keluar, dan sedang mengkritik art style yang baru..."

"Apakah kalian sedang luang sekarang?" Tong Nian merasa sedikit bersalah.

Tetapi meskipun ia bertanya seperti itu, di mukanya dengan jelas tertulis rentetan kata-kata, "Bahkan meski sedang tidak luang, juga harus diluangkan. Kumohon!"...

Lan Mei tersenyum, "Tidak apa-apa. Masuklah."

"Aku ingin bertanya beberapa pertanyaan mengenai eSport kepada suamimu."

"Tidak mungkin. Kau benar-benar mulai menyukai pro gaming?" Lan Mei memasang tampang tidak percaya di mukanya. "Kau, orang yang bisa dibilang memiliki tangan lumpuh dan bahkan tidak bisa memainkan Lianliankan dengan baik..." Lan Mei benar-benar tidak ingin memupuskan harapan Tong Nian, tetapi Tong Nian benar-benar adalah seorang gaming idiot sejati.

Tong Nian menganggukan kepalanya dengan cepat, namun segera setelahnya, ia langsung berganti menggelengkan kepalanya.

Dari mana ia harus mulai menjelaskannya?

Tong Nian sudah merasa sedikit gugup. Ketika pandangannya menangkap sosok dari suami Lan Mei, ia terdiam dengan pikiran kosong selama 3 detik, sebelum kemudian memutar laptopnya dan menaruhnya di depan suami Lan Mei. "Aku ingin... tahu, secara detail, segalanya mengenai orang ini."

Karena suami Lan Mei adalah penggemar eSport sejak dulu, informasi yang ia ketahui pasti jauh lebih banyak dan luas.

Pada awalnya, pria yang sudah bisa dikatakan dewasa itu sedikit kebingungan. Namun, kemudian pandangannya jatuh ke layar komputer Tong Nian dan satu detik setelahnya, ia langsung berteriak. "Anjir! Dewa Gun! Dia adalah dewaku dalam kehidupan ini, AAAAH!!!! Karena dirinya lah aku pergi melihat turnamen hari ini, AH, AH, AH, AH!!!!"

……

Deg, deg, deg, deg. Telinga Tong Nian serasa dipenuhi oleh suara detak jantungnya sendiri.

Hatinya, yang sebelumnya dengan susah payah telah ia tenangkan, kini kembali terpacu.

"Apakah kau pernah melihat fotonya dengan bendera China diselampirkan di bahunya? Atau yang saat ia sedang mengenakan medali emas dan memegang piala emas? Sangat keren hingga tidak ada yang dapat menyaingi!" Suami Lan Mei menggulung lengan bajunya dan melompat turun dari kasur. "Jika kau ingin membicarakan tentangnya bersamaku, satu malam tidak akan cukup. Katakan, kau ingin mulai dari mana? Apa yang ingin kau dengarkan terlebih dahulu?"

Huh? Mulai dari mana?

Tong Nian merasa bingung. Dari... sepuluh tahun yang lalu?

Atau...

Ah, benar. "Dari sejarah romansanya!"

……

……

Lan Mei dan suaminya saling bertukar pandangan.

Uh, ini... Menunjuk halaman Baike Baidu seseorang, tetapi kemudian yang pertama kali ditanyakan adalah gosip romansa orang itu... Sedikit aneh, eh.

Lan Mei adalah yang pertama kali pulih dari keterkejutannya. Ia menghela napas kecil dan berkata, "Yang Mulia memang seperti itu... Sayang, kau harus memahaminya, otak dari seorang gadis yang dipaksa untuk mempelajari rekayasa biologi sejak umur 15 tahun kurang lebih pasti akan sedikit kurang baik." Lan Mei memberi suaminya tatapan yang seakan mengatakan, "Tolong coba memahaminya."

Stewed Squid with HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang