Jangan lupa tinggalkan jejak!
Happy Reading Readers❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku mencintaimu tuan tampan"
-Bulan Pratama-Bulan PoV
Aku tidak tau kalau aku bertemu denganmu di waktu yang tidak tepat. Disaat aku menangis tiba-tiba kamu datang, membuatku kaget dan terpesona akan kehadiranmu. Bertambahnya waktu dan hari membuat perasaanku semakin bertambah padamu.
Aku tau kamu masih mencintai dia tapi biarkan aku berada disisimu sebelum aku mengatakan 'selamat tinggal'. Ya, aku mencintai tuan tampanku. Juan Aditya sosok yang dingin namun sikapnya dan perhatiannya membuat jantungku berdetak tidak karuan. Kamu itu bagaikan bulan di langit, yang selalu bersinar di tengah-tengah kegelapan dan membawa kesan hangat. Kamu bulannya dan aku bintangnya, bintang yang selalu bersinar.
Tapi, kalau kamu rindu sampaikan saja rasa rindumu pada bulan agar bulan menyampaikan rasa rindumu itu padaku. Aku menyukai bulan karena namaku Bulan dan saat aku sedih bulanlah yang selalu menemaniku.
Aku mencintaimu tuan tampan. Sangat mencintaimu.
Bulan End PoV
Saat ini Bulan berada di perpustakaan sambil menghafal rumus-rumus matematika. Sesaat Bulan tersenyum tipis saat mengingat percakapannya dengan Alan.
Flashback
"Aku bilang gak ya gak!" Tegas Alan
Bulan menatap Alan dengan tatapan andalannya. Ya, tatapan memohon.
"Kak, aku malas home schooling pengennya sekolah kek yang lainnya. Ayolah Kak," mohon Bulan
Alan menghela napas kasar. "Aku gak mau kamu tersakiti lagi Bulan. Kamu itu adik kesayangku, Bulan kecilku"
"Aku bisa jaga diri Kak"
Alan menatap Bunga lalu Bunga mengangguk menandakan Bunga mengizinkan Bulan untuk bersekolah di sekolah lamanya itu.
"Hah...baiklah kalo begitu tapi ingat jaga diri kamu baik-baik"
"Siap bos!"
End Flashback
"Kakak yang baik," gumam Bulan sambil senyum-senyum sendiri
"Woi"
"Astaga," kaget Bulan
Egan tertawa pelan lalu duduk berhadapan dengan Bulan.
"Tumben lo belajar biasanya lo bar-bar," sindir Egan
"Diem lo," sinis Bulan
"Ini," ucap Egan sambil menaruh berbagai cemilan yang dibelinya di kantin. "Anggap aja ini sebagai permintaan maaf gue karena gue gak bisa ngajak lo jalan waktu malming. Padahal gue udah janji sama lo tapi gue ingkar, maaf ya"
Jika cowok lain yang mengingkar janji hanya bersikap biasa saja, maka berbeda dengan Egan yang merasa bersalah sampai-sampai menebus kesalahannya dengan membeli cemilan.
"Lo? Lo bukan buaya kan?" Selidik Bulan
"Ck, lo pikir gue sama kek cowok lainnya? Gue beda ya, dan gue bukan buaya"
Bulan menggangukkan kepalanya. "Sebenarnya lo gak perlu repot-repot kek gini. Tapi makasih ya dan juga lo gak perlu minta maaf ke gue justru gue yang harus minta maaf sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Juan and Bulan (COMPLETED)
General FictionKARYA KEENAM🎉 SEQUEL DARI KANIA [PARA PLAGIAT MENJAUHLAH!!!] "bisakah aku mengobati relung hatimu?" tanya Bulan "maaf, tapi aku tidak membutuhkannya" balas Juan datar Bulan tersenyum miris kemudian menatap ke atas dan melihat bulan yang begitu inda...