Teman Baru

186 165 18
                                    

Selamat Beraktivitas buat yang lagi beraktivitas❤️

Happy Reading❤️

Aku kembali berlari Marcel mengejarku tapi aku langsung menaiki mobilku dan pergi dari sana rasanya sangat sakit ketika semua nya berubah.

Aku baik-baik saja aku pasti Baik-baik saja. Aku menangis sambil mengendarai mobilku, aku menghubungi kak Radit agar menjemputku dan aku menghubungi pak Marvin bahwa aku tidak jadi ijin kerja hari ini.

.
.
.
.
.

🌷🌷🌷

Marcel Pov

Saat aku tau Bunda kecelakaan hanya Raina satu-satunya orang yang aku hubungi, aku tak tau harus apa aku kehilangan arah, aku panik dan pada saat itu Mikha datang kerumahku.

Akhirnya aku dan Mikha menuju rumah sakit, Mikha terus-menerus menenangkan diriku, tapi entah apa yang ada dalam otakku hanya Raina, aku terus menelfon Raina tapi tak satu pun telfonku yang di angkat oleh Raina.

"Biar aku yang Nelfon Raina, kamu tenang yaa , kamu tenang."

Aku hanya diam saat Mikha berbicara seperti itu, saat tiba di rumah sakit aku langsung menuju ruang ICU untuk melihat bunda.

Aku masih memandang handphoneku dan berharap Raina membalas 1 saja pesan dariku, sayang nya tidak ada notif dari Raina, tak lama Raina datang dan aku tak bisa menahan diri aku memeluk nya.

Aku memeluk nya sambil menangis, Raina menenangkanku, ia juga mendampingiku dan menguatkanku, ia menemani Bunda di dalam ruang ICU, aku melihat Raina begitu menyayangi Bundaku layaknya ia menyayangi Bundanya.

Raina menyuruhku untukku pulang dan bersih-bersih awalnya aku menolak nya tapi ia membujukku Akhir nya aku menuruti apa yang ia katakan aku pergi pulang untuk berganti baju.

Setelah selesai ganti baju aku membawakan Raina sarapan, ia sangat suka nasi goreng buatanku. Setelah sampai di parkiran aku berjalan dengan senyuman yang indah di wajahku.

Tiba-tiba aku melihat Raina menangis Sambil berlari aku tak tau apa yang terjadi padanya, aku mencoba mengejar nya tapi ia berlari begitu kencang.

Aku langsung menuju ruang ICU aku melihat Mikha menyuapi Bunda sarapan, aku meletakkan bekal yang aku bawa.

"Kamu bawa apa cel?"

"Bunda sudah sadar?"

"Seperti yang kamu liat."

"Bun, Marcel boleh Bertanya?"

"Kamu mau nanya apa?"

"Kenapa Raina Menangis dan pergi?"

Aku melihat mata Bunda yang berkaca-kaca aku semakin Bingung apa yang terjadi.

"Maafin Bunda cel." Ucap Bunda dengan mata yang masih Berkaca-kaca.

"Kenapa Bunda Minta Maaf?"

"Waktu Bunda sadar, Bunda menyebut nama Mikha, Bunda kira Mikha yang jaga Bunda, Bunda gak tau kalo itu Raina Bunda minta maaf banget Bunda bener-bener ngerasa bersalah banget sama Raina."

"Bunda tau gak Raina datang kesini tengah malam dan dia ngebatalin janjinya dia sama teman nya, dia juga ijin Kerja Bun Padahal Dia baru sehari kerja dan semua itu dia lakuin buat bunda."

"Maafin Bunda cel, Bunda bener-bener minta maaf."

"Sudah-sudah, Marcel cukup. Bunda Kamu butuh istirahat. Bunda minum obat ya baru Bunda tidur."

NadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang