Selamat Beraktivitas Gaesss❤️
Happy Reading❤️
Raina Pov
Hari ini aku kembali bekerja di caffe, Aku bersiap-siap dan menunggu kak Radit datang, seperti biasa kak Radit akan selalu mengantar dan menjemputku.
Aku sebenarnya sedih karena ditempat itu ada kenangan-kenangan bersama Keysa, Sekarang aku hanya Memiliki kenangan, kenangan yang indah yang pernah ada dalam hidupku.
Keysa pernah bilang ia tak suka melihatku bekerja disini, Keysa selalu ingin aku mendapatkan pekerjaan yang terbaik, yang tak sesulit dan sesakit ini. Tapi apa boleh buat yang namanya kehidupan akan terus berjalan Kedepan.
"Raa, sudah lama? Maaf ya kelamaan!". Ucap kak Radit menyadarkan lamunanku
"Kak Radit, sudah dateng? Oh iya-iya ayo kita berangkat!". Aku pun langsung naik ke motor kak Radit.
"Raa, kamu ngelamunin apa?".
"Raina kangen keysa kak".
"Nanti pulang mau mampir ke makam Keysa Ra?".
"Emang boleh kak?".
"Kenapa gak boleh?"
"Alhamdulillah. Makasih kak".
"Nah gitu dong, senyum gitu kan bagus!".
Dalam perjalanan menuju Caffe aku selalu teringat pada Keysa, satu-satunya Sahabat dari kecil yang selalu menemani dan menjaga diriku, layaknya Seorang Kaka perempuan yang menjag adik perempuan Nya.
Keysa selalu ingin yang terbaik untukku, apapun itu dia selalu ingin yang terbaik jangan sampai ada yang menyakiti diriku ingat banget waktu pertama kali aku dan Marcel kenal, Keysa selalu mengancam Marcel dia menyakiti diriku.
Jika ada tugas yang belum aku kerjakan karena sibuk dengan Marcel, Keysa Selalu memberikan jawaban nya padaku, dia yang menginginkanku akan tugas, atau ujian dadakan yang diberitahukan 1 hari sebelum ujian harian terlaksanakan.
Keysa sangat berarti bagiku, tak hanya Sebagai sahabat tapi dia saudara perempuanku, yang selalu menjaga dan melindungi diriku, Aku sangat menyayangi Nya.
"Ra, gak mau turun?".
"Hello, Raa. Haiii!!"
"Eehh maaf kak, maaf!!"
"Melamun lagi kan Ra, sudah jangan di pikirin ya, sore aku jemput terus kita ke makam Keysa."
"Iya kak, Makasih ya. Raina masuk dulu."
Aku pun melambaikan tangan pada kak Radit dan bergegas untuk bekerja, aku harus tersenyum dan kuat untuk menghadapi ini, semua butuh proses bukan? Maka aku akan jalanin proses ini.
"Pagi pak Marvin."
"Pagi semua!!"
Ucapku pada pak Marvin yang duduk dengan mokacino nya, seperti biasa pak Marvin sangat menyukai mokacino maka setiap paginya dia selalu membuat mokacino untuk nya sendiri.
"Raa, sama Radit?"
"Iya pak, tapi kak Radit sudah Pergi."
"Kenapa gak mampir?"
"Mungkin buru-buru."
"Oh. Iya sudah."
Aku pun bergegas melanjutkan pekerjaanku, Aku membantu yang lain nya untuk merenovasi ruangan ini agar terlihat lebih menarik lagi.
"Ra, aku senang kamu bisa bekerja lagi."
Sapa Airin padaku, Airin adalah salah satu pegawai lama di Caffe pak Marvin ini, Sebenarnya aku ingin sekali mengetahui pak Marvin lebih jauh, dan aku ingin mengetahui mengapa caffe ini selalu di renovasi setiap 6 bulan Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadir
General FictionKekecewaan, patah hati, kehilangan, bahkan penghianatan.. Sulit untuk berfikir jernih, hati terasa mati, sulit merasakan apalagi menikmati kehidupan.. Mampu kah aku berdiri kembali? Atau aku harus memilih meninggalkan Dunia yang menyakitkan ini.... ...