KeyRa

184 159 11
                                    

Selamat Beraktivitas buat yang lagi beraktivitas❤️

Happy Reading❤️

Author Pov

1 Bulan Sudah Berlalu setelah kepergian Keysa, Raina yang masih terbalut kesedihan tidak ingin berbicara dengan siapapun, bahkan Marcel dan Mikha sering berkunjung mendatanginya tapi tetap Raina hanya diam dengan tatapan kosong.

Papah dan Bunda Raina sangat khawatir dengan kondisi kejiwaan Raina, Raina hanya diam di dalam kamar, makan di kamar, bahkan dalam seharinya Raina bisa tak makan.

Raina hanya merespon jika Andika yang mendatangi nya, kadang sesekali Raina dan Andika pergi ke taman belakang, tapi tetap Raina sama sekali tak berbicara ia hanya melemparkan senyuman pada Raina.

Sejak kejadian itu Raina tidak bekerja lagi, dan Marvin sangat sedih karena mengetahui kondisi Raina yang seperti ini, Radit yang sibuk di panti asuhan mengurus bayi itu, bayi yang di beri nama oleh Keysa.

Keysa tak ingin bayi ini di adopsi oleh siapapun, Keysa ingin bayi ini menjadi teman Raina di kala sepi. Keysa sudah memberikan sejumlah uang pada Raditya untuk keperluan bayi itu.

Bayi yang baru 1 bulan usianya di tinggalkan di depan pintu panti asuhan entah siapa ibu yang tega melakukan perbuatan keji itu. Saat melihat bayi itu Keysa tersenyum.

Keysa berkata matanya mirip dengan Raina, Senyuman nya manis seperti Senyuman Raina, dan berhubung bayi ini belum di berikan nama maka keysa yang memberikan nya Nama KeyRa Putri Hermawan.

.
.
.
.
.

🌷🌷🌷

Marcel Pov

Sudah 1 bulan berlalu setelah kepergianmu Key tapi keadaan Raina tak Berubah Sedikitpun, aku tak tau harus seperti apa Key, aku gak bisa nepatin janji aku ke kamu key, aku gak tau bikin Raina tersenyum kembali.

"Cel, ada apa? Mengapa kamu melamun? Mikirin Raina ya?" Ucap Mikha sambil mengelus kepalaku

"Aku sedih gak bisa menepati janji terhadap Keysa, Mikh"

"Kamu sudah menepati nya kok Cel, kamu hanya perlu sedikit berusaha lagi" ucapnya lembut

"Tapi Mikh, aku takut. Aku takut semakin lama kejiwaan Raina semakin menurun, kamu dengarkan terakhir Dokter periksa Raina dia bilang apa? Kamu dengarkan Mikh" tanpa sadar aku mulai menangis

"Aku bodoh Mikh, aku bodoh, aku gak bisa nepatin janji aku"

"Sudah cel, Berhenti untuk menyalahkan diri sendiri, kita kerumah Raina aja ya" ajak Mikha padaku

"Tapi jika keadaan nya sama saja aku harus seperti apa Mikh?"

"Kamu harus Percaya Cel, Raina akan kembali seperti dulu. Kamu harus yakin itu" ucap Mikha meyakinkanku

"Iya sudah, kita kesana sekarang"

Aku dan Mikha pergi ke rumah Raina, sebenarnya aku ragu untuk kesana tapi jika tidak di coba aku tak akan pernah tau hasilnya bukan? Jadi aku harus mencoba nya.

Setelah sampai aku sempat mengobrol dengan papah Raina. Aku melihat betapa sedihnya beliau melihat putri kesayangannya seperti ini.

"Om, yang sabar ya, Raina pasti kembali seperti dulu om, Raina bakalan Baik-baik aja kok, om harus yakin"

"Iya Nak, semoga Raina cepat sembuh dari luka yang membatin ini" ucap papahnya

Aku dan Mikha menuju kamar Raina, aku melihat Raina duduk di tempat tidurnya sambil melihat foto, iya, siapa lagi yang Raina lihat selain foto Raina bersama Keysa.

NadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang