Vote comment readers♡
Happy Reading :)
.
.
.
.
."Dari siapa?"
Orlan menghendikkan bahunya, "Rahasia, nanti lo tau sendiri."
Delvin menahan tawanya, ia teringat kejadian tadi saat Bulan yang meminta pada mereka untuk memberikan kotak tersebut. Wajahnya datar namun hatinya gugup. Mentari menoleh pada Aletha yang tampak bingung.
"Oh iya, mereka kakak kelas kita tha, Kak Orlan ketua tim disiplin kak Delvin pengikutnya." Jelas Mentari dengan tawa kecilnya.
"Ohh gitu,"
"Sebenarnya ada satu lagi, namanya kak Bulan aku gak deskripsiinya gimana. Soalnya aku kadang bingung yang jadi ketua kak Orlan tapi yang berkuasa kak Bulan." Jelasnya lagi.
Orlan dan Delvin terkikik mendengar penuturan Mentari, memang benar apa yang dikatakan Mentari. "Baru sehari udah banyak kemajuan lo," Ujar Delvin dengan rasa bangganya.
"Bener! Baru kali ini gue liat lo banyak bicara," Timpal Delvin.
Mentari terkekeh kecil menanggapinya, ia menatap sekelilingnya yang sedang memperhatikannya dengan tagapan berbeda-beda. "Kak Orlan sama kak Delvin mending balik kekelas, udah diliatin sama yang lain." Bisik Mentari.
Orlan dan Delvin menatap sekelilingnya juga, para siswa ini benar-benar tidak adil. Orlan dan Delvin beranjak dari duduknya. "Kita duluan! Jangan lupa dibuka kotaknya!"
Mentari mengacungkan jempolnya, sesaat setelah Orlan dan Delvin meninggalkan meja mereka Aletha mendekat pada Mentari ingin melihat isi kotak yang ada dihadapan Mentari.
"Mentari, kalian kok bisa akrab?"
"Mereka sering nolongin aku pas lagi dibully, jadi ya gitu."
Aletha ber'oh' ria, "Emang sesering itu ya mereka bully lo?"
Mentari mengangguk kecil, "Sering tapi sekarang udah berkurang kok,"
Mentari membuka tutup kotak tersebut, disana terdapat sebuah novel dan juga selembar surat yang terlipat rapi diatas novel. Mentari mengeluarkan novel tersebut, menatap lama judul buku tersebut yang membuatnya tersenyum. Ia mencari nama penulisnya 'MoonRa' Mentari semakin melebarkan senyummya.
Penulis yang tidak ingin diketahui identitas aslinya ini menjadi penulis fovorit Mentari, ia sering meminjam buku yanh ditulis MoonRa diperpustakaan sekolah, puisi-puisi dan Quotes yang dibuat MoonRa dapat membuatnya terpikat.
"Seneng banget kelihatannya," Celetuk Aletha membuat Mentari menolehkan kepalanya.
Mentari hanya terkekeh kecil, ia membuka surat yang ia pegang sejak tadi.
Untukmu Mentari..
Tetap tersenyum untuk dunia
The spirit of my morning lightIa terpikat lagi dengan beberapa baris kalimat tersebut terima kasih sudah membuatku tersenyum. Batinnya.
🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan & Mentari [ Terbit ]
Teen FictionFollow dulu sebelum baca ! Cover by Amaris_selene Mentari Febiola Khaelsi, gadis lugu kelewat polos yang selalu dibully dan jadi korban perundungan teman sekelasnya bahkan kakak kelasnya juga tidak jarang mengerjainya. Hari-hari sekolah ia selalu di...