Bab 41 (Terlalu Perhatian)

238 24 6
                                    

Seharian ini Devi hanya menemani Zakky yang berjumpa dengan para pemegang saham, diantaranya tentu saja ada Angela dan seorang lagi, teman satu kelas Zakky ketika SMA. Devi hanya manggut-manggut dan pura-pura paham dengan apa yang mereka bicarakan, karena topik pembicaraannya adalah nostalgia ketika mereka SMA. Devi merasakan kejenuhan yang luar biasa hingga waktu makan siang tiba.

"Mari kita makan menu kesukaan kita dulu. Kalian masih ingat kan ketika mengerjakan tugas sekolah di salah satu restoran. Kemudian ketika pulang kita harus hujan-hujanan karena tidak ada satu pun yang membawa payung," ajak teman Zakky yang akrab disapa Alam itu.

Angela dan Zakky serentak mengangguk setuju.

"Sayang sekali Farish masih di Amerika ya. Coba saja kalau disini pasti akan tambah seru," ucap Angela.

'Keseruan bagi kalian tapi bencana bagi saya,' batin Devi sinis.

"Dev maafkan saya, kali ini kamu tidak bisa ikut makan siang dengan kami. Restoran yang kami maksud adalah restoran seafood, kamu alergi dengan makanan itu," ucap Zakky meminta maaf.

"Tidak apa-apa. Saya sudah berjanji makan siang dengan Ami," kelit Devi, padahal baru saja terlintas di kepalanya untuk makan siang dengan sahabatnya itu.

***

"Tumben nih makan siang sama aku," sindir Ami pada sahabatnya yang semenjak menikah jarang makan siang bersama dengannya.

"Iya dong, aku kan kangen dengan momen kita ketika makan bersama."

"Alah lebay kamu." Ami tertawa renyah.

Pesanan mereka berdua sudah tiba di meja makan. Ami dan Devi menikmati pesanannya dengan lahap.

"Hmm Mi, ciri-ciri pasangan selingkuh itu apa saja ya?"

Mendengar hal itu Ami langsung batuk, dia tersedak makanan yang baru saja disuapkannya. Ami benar-benar kaget, dan jikalau hal ini menyangkut hubungan Devi dan suaminya. Maka dia akan menjadi garda terdepan untuk mempertahankan pernikahan mereka.

"Hah? Ciri-ciri pasangan selingkuh? Ada angin apa Dev tiba-tiba bertanya hal itu. Pak Zakky tidak selingkuh dari kamu kan?" tanya Ami setelah meminum air putih.

"Bukan Pak Zakky kok Mi, ada-ada saja kamu." Devi berusaha tertawa agar tidak menimbulkan kecurigaan.

"Syukurlah kalau begitu, kamu ini membuat aku khawatir saja. Kalau begitu apa alasan kamu bertanya hal ini?"

"Soalnya ada pasangan artis favoritku yang berpisah karena salah satunya berselingkuh. Aku hanya ingin tahu saja apa ciri-cirinya."

"Baru kali ini lho kamu mengurusi permasalahan orang lain, apalagi tentang artis. Tapi baiklah akan aku coba jawab sesuai yang aku tahu."

Sebelum bercerita, Ami kembali menyuap makanannya. Devi pun bersiap mendengarkan dengan saksama.

"Yang aku tahu sih orang yang selingkuh itu lebih sering main handphone, seperti chatan, atau teleponan tapi kalau ditanya sedang apa, dia malah menghindar dan seperti menyembunyikan sesuatu. Dan satu lagi yang aku tahu, pasangan yang selingkuh akan lebih perhatian ke pasangan aslinya sebagai tebusan rasa bersalahnya karena telah bermain api di belakangnya. Hanya itu sih yang aku tahu."

"Memangnya apa sih penyebab seseorang itu bisa selingkuh?"

"Mungkin orang itu tidak merasa bahagia dan puas dengan hubungannya yang sekarang makanya dia berpaling pada orang lain. Sepupuku punya pengalaman bahwa pasangannya selingkuh dengan mantannya karena tidak bisa move on begitu deh."

Kalimat Ami yang terakhir sungguh menohok, tapi dia berusaha yakin kalau suaminya tidak akan berselingkuh di belakang Devi apapun alasannya. Tapi jika mengingat jurnal itu serta wajah Angela yang Devi rasa lebih cantik dan lebih tinggi darinya, dia jadi ragu apakah Zakky akan tetap setia.

Dream Zone: Sleeping Pills (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang