17. Kelemahan Keana

110 9 0
                                    

Sebagai gantinya double update🌌

Jam delapan malam Keana merengek membujuk Kenan agar tidak pergi dengan teman temannya, firasatnya tidak benar.

"Nan, ayolaah. Lo tega ninggalin gue?" tanya Keana sekaligus membujuk.

"Gue cuma mau kumpul, nanti pulangnya gue bawain kebab. Bukan mau mati" tegas Kenan.

"Hush ngomong lo" kesal Keana sambil memukul pelan bibir Kenan.

"Masa gue sendiri siiiihhh" Keana masih tetap merajuk.

"Arghhh kesel gue sama lo! Pergi aja sana. Gak usah pulang sekalian" Keana menyerah. Ia masuk kedalam kamarnya dengan menghentak hentakkan kakinya, dan membanting pintu dengan keras.

****
Waktu menunjukan pukul sepuluh malam, Keana masih menunggu Kenan.

Ting!

Suara notifikasi membuatnya mengalihkan pandangannya pada ponselnya. Ia melirik nama pengirimnya. Senyumnya merekah.

Dion
Lagi ngapain?

Keana
Nungguin Kenan. Belom balik

Dion
Gue kesana ya

Keana
Hati hati!

Dion
Oke 😘😘

Read

Setelah membaca pesan dari Dion keana merapikan tatanan rambutnya dan turun untuk menunggu Dion dibawah saja.

15 menit kemudian suara deru motor membuat Keana mengalihkan pandangannya. Ia sempat menajamkan pendengarannya, ini bukan suara motor Kenan ataupun Dion, bukan pula suara mobil Dion. Ini lebih mirip suara motor
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Alwi.

Firasat Keana mulai tidak enak, tidak mungkin Alwi mau datang kerumahnya yang arahnya berlawanan sangat jauh dengan rumah mereka.

Keana segera membuka pintu, terlihat dari muka alwi yang setengah acak acakan juga nafasnya yang ngos ngosan.

"Na!" panggil Alwi

"Kenan kecelakaan" terusnya. Saat itu Keana merasa jantungnya ditarik keluar secara paksa. Ia menatap Alwi meminta penjelasan.

"Nanti gue jelasin, sekarang Kenan butuh lo!" ucapnya. Keana mengunci pintu lalu setelah mengambil kunci mobilnya. Ia meninggalkan Alwi dipekarangan rumahnya.

"Pak, nitip rumah" setelah mengatakan itu pada pak Parto Keana menancapkan gas nya membelah jalanan kota Bandung yang malam ini sedang berpihak kepadanya. Sejak daritadi juga Alwi mengumpat habis habisan melihat Keana yang mengendarai mobilnya seperti menjemput maut.

Sesampainya di Rumah Sakit Keana langsung menuju ruang UGD, ia melihat teman teman Kenan.

"Na, Kenan butuh darah lo" jelas Andra. Disana juga ada dokter yang menangani Kenan. Keana mengangguk, masalah bagaimana kronilogi kecelakaan Kenan biar nanti saja ia tanyakan. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan Kenan.

Keana pergi bersama dokter untuk melakukan prosesnya.

*****
Saat Keana kembali ke ruang penanganan, ia melihat Dion. Jelas sekali tercetak muka Dion yang sangat khawatir. Ia menghampiri Dion dan menubruk dadanya. Biarlah keana yang biasanya jaim kali ini terlihat lemah. Sedari tadi ia mati matian menahan tangisnya.

Keana menangis dalam dekapan Dion. Dion mengusap punggung Keana untuk menenangkannya dan membawa keana duduk dengan posisi yang masih sama.

Keana hanya menangis tanpa banyak bicara

"Aku takut" lirih Keana. Sangat lirih, tapi Dion masih bisa mendengarnya.

"Dia pasti kuat kaya kamu, kita doain aja ya" Dion juga tak banyak Bicara, tadi saat ia sedang membeli makanan untuknya dan Keana. Andra menelfonnya dan menjelaskan apa yang terjadi pada Kenan. Dion segera menancapkan gas nya menuju Rumah sakit. Hal yang pertama ia lihat adalah tampilan Keana yang sangat berantakan.

"Gue lemah masalah Kenan Yon" lirih Keana, sedangkan Dion masih setia menenangkan Keana.

"Gue takut" lirih Keana lagi.

Setelah itu Keana kehilangan kesadarannya.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣👣

NADI (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang