Happy Reading!
Sesuai janji Dion saat istirahat tadi, kini Keana dan Dion akan menuju ke tempat yang Dion maksud. Dion yang fokus dengan kemudi dan Keana yang sudah terlelap disampingnya. Dion tersenyum melihat Keana, cinta datang tanpa permisi juga pergi tanpa pamit. Dahulu ia sangat membenci keluarga yang membuat adiknya menderita, melihat Keana adalah seorang perempuan membuat ia lebih leluasa untuk menyakitinya. Namun setelah ia melihat sisi lain dari seorang Keana membuatnya tersadar. Semua jalan hidup manusia sudah diatur. Ia tak bisa memaksanya.
Setelah sampai dengan tempat yang akan dituju Dion langsung memarkirkan mobilnya, ia mengguncang pelan tubuh Keana.
"Ya, turun" ujar Dion sambil menyingkirkan beberapa helaian rambut yang menghalangi wajah Keana.
Mata Keana terbuka perlahan, hal yang pertama ia lihat adalah Dion yang sedang menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi wajahnya.
"Udah sampe?" tanya Keana. Ia memegang kepalanya yang berdenyut.
"Udah, kenapa?" tanya Dion khawatir karena melihat Keana memegangi kepalanya.
"Gak papa" jawab Keana singkat.
"Ayo turun!" ajak Dion. Ia lebih dulu turun dan disusul oleh Keana.
Tempat ini adalah tempat yang sama saat Keana ditembak oleh Dion sekaligus tempat untuk pertama kali setelah sekian lama Keana bertemu lagi dengan Satya.
"Duduk sini, Ya!" titah Dion menepuk tempat kosong disampingnya. Hari menjelang sore, membuat sunset terlihat jelas ditempat ini.
"Ada apa?" tanya Keana to the point. Ia melirik jam tangannya sekilas. Ia lupa belum memberi tahu Kenan. Keana segera mengambil ponselnya namun langsung dicegah oleh Dion.
"Aku udah kasih tau Kenan tadi" ujarnya. Keana bernapas lega.
"Aku mau jelasin semuanya Ya" lanjut Dion.
Tubuh Keana menegang, hal yang paling ia hindari terjadi juga. Ia tak siap untuk kehilangan Dion lagi, ia tak ingin apa yang telah memeluknya kini melepaskannya. Dengan ragu akhirnya Keana mengangguk.
"Aku sama Dion beda satu tahun, tapi saat aku umur satu tahun papa sama mama cerai. Mereka menikah karena cinta, tapi oma yang notabene nya ibunya papa gak setuju. Mereka dipaksa cerai, saat itu mama lagi hamil Marcel, tapi mama gak mau kasih tau siapa-siapa. Mama pengen menjaga salah satu bagian dari diri papa. Papa bilang saat itu mama ngomong gini 'cukup Dion aja yang kamu bawa, dia anak aku' dan itu adalah satu tahun setelah Marcel lahir. Mama juga gak ngasih tau siapa nama anaknya yang kedua yang bikin papa sulit buat mantaunya. Setelah cerai, papa langsung dijodohin sama bunda, papa nerima nerima aja karena saat itu papa pikir aku sangat butuh seorang ibu.
Setelah tiga belas tahun berlalu papa ketemu sama anaknya yang kedua. Papa mohon mohon supaya Marcel mau tinggal sama kita, tapi Marcel nolak mentah mentah. Ia pikir papa yang bikin dia dan kita semua ada di posisi itu sampai sekarang. Alhasil papa cuma bisa mantau Marcel lewat orang suruhannya.
Saat tau mama mau nikah lagi papa setidaknya lega, ada yang menjaga dua orang kesayangannya. Disitu papa melepas semuanya dan membiarkan mama hidup tenang bersama keluarga barunya.
Tapi perkiraan papa salah, salah satu orang yang pernah kerja sama papa bilang kalau hidup mama dan Marcel berubah sejak satu tahun mama menikah. Suaminya yang baru cuma mau harta mama. Puncaknya adalah saat Marcel mati ditangan papa tirinya sendiri. Disitu papa murka, tapi selang beberapa bulan papa mencoba mengikhkaskan semuanya. Tapi aku enggak, aku janji sama diri aku sendiri bakal bikin hancur orang yang bikin keluarga aku menderita. Aku coba cari informasi sana sini dan aku nemuin data diri kamu sama Kenan. Aku pikir kalau Kenan akan sulit dibuat takluk karena kita sesama laki laki. Aku deketin kamu, saat aku ngajak kamu jalan disitu aku mau hancurin kamu sejauh jauhnya" Keana beringsut mundur, ia siap siaga jika Dion tiba tiba macam macam."Jangan takut Ya" Dion menggenggam tangan Keana berusaha menenangkan.
"Tapi semuanya berhenti saat kamu ceritain semuanya, aku disitu sadar. Kamu juga korban. Aku suka sama kamu sejak kita kelas sepuluh dan itu memang fakta. Tapi saat itu obsesi aku lebih besar sampai buat aku buta sama semuanya"
"Aku sayang kamu Ya, maaf. Mungkin kisah kita gak berawal dari hal hal yang indah, tapi aku janji akan buat kenangan indah tentang kita nanti" Dion mempersempit jarak diantara keduanya. Ia menangkup wajah Keana yang sudah berlinang air mata sedari tadi.
"Kamu mau bahagia sama aku?" tanya Dion. Ia menatap lekat manik mata Keana. Dengan perlahan Keana mengangguk. Dion membawa Keana kedalam pelukannya, Keana menenggelamkan kepalanya kedalam dada bidang Dion.
"Maafin aku Yon" lirih Keana.
"Berhenti salahin diri kamu sendiri, mari kita bahagia bersama. Kamu mau kan?" tanya Dion sekali lagi untuk memastikan. Keana mengangguk mantap. Tepat dibawah senja yang berganti menjadi malam kedua insan yang kini atas dasar cinta itu memutuskan untuk bahagia. Mengikhlaskan semua yang terjadi dan memulai mengukir kenangan indah.
Jangan lupa tinggalkan jejak
Oiya mampir ke cerita sebelah yang berjudul "DUA SISI" ya.
Sampai bertemu dikisah Galaksi dan Mentari👋👋👋👋😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
NADI (COMPLETED)
Teen FictionKamu tidak bisa membiarkan hatimu terus seperti ini, tersesat dalam kegelapan, hingga lupa jalan pulang. Judul awal : Izinkan Aku Masuk daripada penasaran mending langsung baca gaissss