27. Murka

104 7 1
                                    

Happy Reading!

Part ini mengandung kata kata kasar, 😂😂

Kenan kali ini dibuat murka, bagaimana tidak. Keana dibawa oleh Dion kepada ayahnya, hal itu bisa saja membuat Keana kembali terpuruk.

Flashback on

Dion sedang berada di kantin bersama Tyo Andra dan juga Alwi. Mereka sedang mengisi perut mereka, setelah jam olahraga mereka langsung menuju kantin. Biar saja ganti baju nanti, yang penting isi perut biar gak pingsan.

Tiba tiba seseorang datang, orang yang Dion hindari.

"Apa kabar, mantan teman?" tanya nya sambil tersenyum miring.

"Gak penting" ucap Dion sambil mendengus.

"Oh ya?" tanya nya.

"Gimana kalo ini berhubungan sama Ana" ucapnya.

Dion sontak saja menghentikan aktivitasnya, ia menoleh dengan tatapan tajam.

Tanpa banyak bicara, laki laki itu menunjukan sebuah video. Disana tampak Keana dan Dion mulai memasuki kantor polisi, bertemu ayahnya dan memarahi ayahnya habis habisan. Disana juga terdapat Keana yang duduk di halte yang disusul oleh Dion.

Flashback off

Rahang Kenan mengeras, sangat sulit untuk dia dan Lala untuk kembali membuat Keana bangkit. Ia harus rela berpisah dengn sahabatnya dan sahabat Keana agar bisa membawa Keana pindah. Lalu sekarang apa yang kekasih kembarannya itu lakukan.

Ia masih ingat betul bagaimana Keana terpuruk setelah kematian sahabat dekatnya Marcel.

Dari pintu kantin tampak Dion dan Keana berjalan ke arahnya. Mata Keana terlihat sembab. Semalam Kenan pulang larut, saat ia pulang dan mengecek Keana ke kamarnya, perempuan itu sudah tertidur pulas.

Keana duduk berhadapan dengan menghadap Kenan dengan Dion yang duduk disamping kanana Keana.

"Gue punya urusan sama lo!" ucap Kenan dingin mengarah pada Dion. Dion mengangguk singkat dan mengikuti langkah Kenan. Keana tadinya akan menyusul, namun tatapan Dion seolah olah mengatakan semuanya baik baik saja.

******
Kenan membawa Dion ke arah rooftop sekolah. Ia berjalan terlebih dahulu dengan Dion mengekor dibelakangnya.

"Kenapa lo bawa Keana ke tempat sialan itu?" tanya Kenan langsung.

Dion sempat mengernyit bingung, namun beberapa saat kemudian ia mengerti arah bicara Kenan kemana. Dion menghela napasnya pelan. Ia tau ini resikonya membawa Keana ke tempat ayahnya dan menyarankan untuk berdamai.

"KENAPA LO BAWA KEANA KE TEMPAT SIALAN ITU BANGSAT????" kesal Kenan murka.

Bugh...

Bugh...

Bugh...

Bugh...

Kenan menghajar Dion tanpa ampun, ia sudah menahannya sedari Satya memberikan video itu.

"KENAPA LO BAWA KEANA????" tanya Dion makin emosi. Dion tak menjawab, sekujur tubuhnya serasa remuk.

"LO GAK TAU GIMANA SUSAHNYA GUE BIKIN DIA BANGKIT!!"

"LO GAK TAU KEANA SAAT ITU SEAKAN HIDUP DAN MATI!!!"""

"KENAPA LO DENGAN MUDAHNYA BAWA DIA TANPA MIKIR PANJANG ANJING!!"

"BAHKAN KEANA SAMPAI SEKARANG MASIH BELUM RELA SOAL KEPERGIAN MARCEL !!"" teriak Kenan frustasi.

Ia takut kejadian dua tahun dua tahun lalu terulang kembali, Keana hampir saja dibuat gila oleh kelakuan ayahnya sendiri. Selama satu tahun belakangan pun Keana selalu dicek oleh psikiater untuk meredakan emosinya bila naik tiba tiba.

"Gue mau Keana maafin kesalahan bokapnya" ucap Dion pelan.

"Gue mau Marcel tenang" lanjutnya.

"Apa gue salah kalo pengen adik gue pergi dengan tenang?" tanya Dion kali ini. Ia sengaja menekankan kata adik.

"Jadi kamu adiknya Marcel Yon?" tanya perempuan yang tubuhnya sudah bergetar hebat. Ia sedari tadi menguping dibalik pintu.

Dion berbalik, mungkin ini saatnya semuanya tau tujuannya. Tapi ia tak ingin meninggalkan gadisnya, tujuannya datang ke kehidupan Keana berawal dari ia mengetahui ada perempuan yang sangat hancur saat kematian Marcel. Ia hanya ingin adiknya tenang. Namun Diom jatuh kedalam perangkap Keana, ia mencintai gadis yang pernah menjadi sahabat adiknya Marcel.

"Naa" panggilnya pelan.









****
Keana yang sudah merasakan firasatnya yang sudah buruk bangkit untuk menyusul Kenan dan Dion. Ia tau bagaimana Kenan murka, ia tau Kenan akan kalap jika menyangkut masa lalunya, bagaimanapun Kenan dan Lala adalah orang yang paling berjasa kepada Keana dan membuatnya bangkit.

Sesampainya ia diujung tangga yang menghubungkan dengan rooftop, ia melihat Kenan disana, kembarannya itu menyerang Dion tanpa ampun, Keana bisa melihat kilatan amarah dari mata sayu Kenan.

"LO GAK TAU GIMANA SUSAHNYA GUE BIKIN DIA BANGKIT!!"

"LO GAK TAU KEANA SAAT ITU SEAKAN HIDUP DAN MATI!!!"""

"KENAPA LO DENGAN MUDAHNYA BAWA DIA TANPA MIKIR PANJANG ANJING!!"

"BAHKAN KEANA SAMPAI SEKARANG MASIH BELUM RELA SOAL KEPERGIAN MARCEL !!"" teriak Kenan frustasi.

"Gue mau Keana maafin kesalahan bokapnya" ucap Dion pelan.

"Gue mau Marcel tenang" lanjutnya.

"Apa gue salah kalo pengen adik gue pergi dengan tenang?" tanya Dion kali ini. Ia sengaja menekankan kata adik.

Deg

Dion.

Lelaki itu adiknya Marcel.

Ia menghampiri keduanya, tubuhnya bergetar hebat, ia mengumpulkan keberaniannya.

"Jadi kamu adiknya Marcel Yon?" tanya Keana pelan. Ia tak habis pikir kenapa ia tak menyadarinya selama ini. Ia pikir kemiripan Marcel dan Dion hanya kebetulan saja.

Keana meninggalkan rooftop dengan pikiran berkecamuk, ia baru ingat jika Marcel mempunya adik yang sekolahnya satu angkatan dengan mereka. Namun karena perceraian kedua orang tua Marcel, Marcel harus berpisah sedari SD dengan adiknya. Dan Keana tidak pernah menanyakan sejauh itu tentang keluarga Marcel.


Hayyyyy

Author balik nihhhh....

Jangan lupa untuk vote and komen gaisss....

See u next chapter😘😘😘

NADI (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang