Siapin tisu yaaa
Happy Reading!!
Flashback on
Terlihat seorang laki laki berusia lima puluh tahunan sedang tertawa puas. Ia sudah mendapatkan incarannya.
"Bagaimana kamu Van?, masih mau ngasih harta kamu buat ANAK SIALAN INI???" tanya nya dengan berteriak ditiga kata terakhir.
Ia menunjuk laki laki yang masih mengenakan seragam putih abunya sedang diikat.
"Papa sadar pa, dia juga anak papa, ANAK PAPA!!!" teriak gadis yang sama dengan remaja laki laki yang disekap tadi.
"Kamu juga anak saya" jawab laki laki itu seraya tersenyum meremehkan.
Gadis itu, Keana. Dan yang menyekapnya adalah ayahnya sendiri. Sang papa berpisah dan menikah dengan ibunya Marcel, namun hal yang dilakukan pada ibunya juga kini akan dilakukan kembali oleh ayahnya kepada ibunya Marcel.
"Na, maafin tante ya, tante nyesel udah ngambil laki laki bajingan itu dari kamu" ucapnya, ya ia kini menyesal telah menikah dengan ayah dari sahabat anaknya.
"Gapapa tante, tante udah aku anggap seperti mama" ucap Keana tersenyum.
"Udah dramanya?" tanya Raka- ayah Marcel.
Sedangkan Marcel, ia telah tertunduk dengan pasrah, ia menahan sakit didadanya saat pisau tajam itu masih tertancap didadanya. Ia mendongak, menatap Keana dengan tersenyum, sangat menenangkan bagi Keana.
"Na, apapun yang terjadi. Lo tetep jadi sahabat gue, gue titip ibu ya. Maaf gue gak bisa nepatin janji gue sama Kenan buat jagain lo terus, makasih ya Na udah mau nerima gue sama ibu" ucapnya pada Keana, lalu matanya menatap ibunya.
"Bu, Marcel pamit, titip Keana yah bu" setelah itu kepala Marcel terpisah dari lehernya, sebuah samurai berlumuran darah terjauh disampingnya. Raka, yang baru saja melakukannya tersenyum puas.
Sementara Vania, ia sudah menjerit histeris. Keana? Ia sudah kehilangan kesadarannya.
Setelah itu datanglah Kenan dengan beberapa anggota polisi menangkap Raka, Raka yang ditangkap pun merasa biasa saja. Toh ia sudah mendapatkan kemaunnya.
****
Rumah kediaman Vania kini sedang ramai, banyak orang yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa. Sementara dikamar Marcel, seorang gadis baru sadar dari pingsannya. Ia mengerjapkan matanya, menatap langit langit kamar yang ia sudah kenal siapa pemiliknya. Ia keluar, menatap sahabat sekaligus saudara tirinya sekujur tubuhnya sudah ditutupi oleh kain. Ia mendekat, mengenggenggam tangannya.
"Makasih udah jadi segalanya, maaf gue belum bisa jadi teman sekaligus saudara yang baik" ucapnya kemudian memeluk ibu tirinya yang masih menjerit histeris.
*****
6 bulan kemudian Vania dibawa ke Rumah Sakit Jiwa untuk diberi perawatan, semenjak kepergian Marcel, ia hidup sebatang kara, ia selalu berteriak menyebut nama anak kesayangannya itu.
Keana? Ia berubah menjadi sosok tak tersentuh, ia hanya bercerita kepada Lala atau kembarannya Kenan. Ditambah lagi ia kehilangan kabar sahabatnya Satya, entahlah ia tak tahu harus bagaimana saat Satya menanyakan keadaan Marcel. Terkadang ia tak ingin melihat Satya lagi, ia tak ingin luka yang mati matian ia obati terbuka kembali. Namun ia juga merindukan sahabatnya itu, ada rasa yang belum ia sampaikan.
Flashback off
Inilah awal dari semuanya, setelah ini akan ada lagi part part seru menunggu kaliannn
Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣👣👣👣
KAMU SEDANG MEMBACA
NADI (COMPLETED)
Fiksi RemajaKamu tidak bisa membiarkan hatimu terus seperti ini, tersesat dalam kegelapan, hingga lupa jalan pulang. Judul awal : Izinkan Aku Masuk daripada penasaran mending langsung baca gaissss