21. Kencan

106 7 0
                                    

Holaaaa author comeback guyss

Happy Reading! 😉

Satu bulan telah berlalu, semuanya kembali membaik seiring berjalannya waktu. Kenan yang sudah pulih, dan hubungan Keana dan Dion yang semakin membaik.

Keana merebahkan dirinya dikasur kesayangannya. Hari ini ia cukup lelah. Pagi tadi ia membereskan rumah hingga sore menjelang bersama Kenan. Beruntung hari ini hari sabtu, jadi besok ia bisa tidur sesuka hatinya tanpa ada gangguan apapun.

Baru saja ia ingin memejamkan matanya, ketukan pintu diluar membuatnya mengurungkan niatnya, dengan langkah gontai ia berjalan membuka pintu kamarnya untuk melihat siapa yang sudah mengganggu waktu istirahatnya.

Saat ia membuka pintu, senyumnya terbit walau hanya senyuman tipis, begitu tahu siapa orang yang mengganggu waktu istirahatnya itu.

"Ganggu ya?" tanya Dion kikuk. Tadi ia berencana akan mengajak Keana untuk kencan, tapi saat melihat wajah Keana yang sangat kentara akan kelelahan ia jadi tak tega.

"Ada apa?" tanya Keana langsung. Begitulah Keana, ia lebih suka berbicara to the point daripada harus banyak basa basi yang sudah sangat basi.

"Jalan yu Ya" ajak Dion ragu.

Keana menghembuskan napasnya perlahan, sebenarnya ia juga lelah, tapi sepertinya kali ini ide Dion tidak terlalu buruk.

"Aku siap siap dulu, kamu tunggu aja dibawah. Kalau mau sesuatu ambil aja sendiri" jawab Keana. Saat ia akan menutup pintu, suara Dion membuat Keana menyesal telah menawarkan sesuatu padanya.

"Kalau aku mau kamu?" tanya Dion sambil menaik turunkan alisnya. Keana hanya tersenyum lalu menutup pintu kamarnya sambil berkata.

"Gembel" ucapnya.

Sedangkan Dion sudah tertawa terpingkal pingkal diluar. Begitu mudah baginya membuat Keana terhibur. Ia segera turun kebawah dan meminta ijin pada Kenan untuk mengajak Keana pergi.

*****

Dion sudah duduk disamping Kenan yang sedang asyik dengan ponselnya.

"Buset gue dikacangin" batin Dion.

"Nan" panggil Dion.

"Hm" jawab Kenan yang masih fokus dengan ponselnya.

"Kenan" panggilnya lagi.

"Hm"

"Kakak ipar!" panggil Dion menaikkan suaranya satu oktaf. Kenan mengalihkan pandangannya pada Dion sambil menautkan alisnya.

"Gue mau ajak Kea jalan" jawab Dion langsung.

"Jangan pulang malem" ujar Kenan memperingatkan. Setelah itu ia kembai melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

Dion mengangguk paham. Setelahnya Dion mengalihkan pandangannya pada Keana yang sedang berjalan kearahnya.

Keana memakai kaos hitam lengan pendek polos dengan celana yang menutupi sebagian betisnya. Ia mengikat rambutnya dengan dicepol dan membawa slingbag berwarna cokelat dan sepatu berwarna putih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NADI (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang