Kalau saja ia sebajingan itu ingin rasanya dia langsung menikam wanita yang tidak berdaya dihadapannya ini. Tapi sungguh, dia tidak mau seperti itu. Arga menaikkan tali dress Nada kembali keposisinya, jarinya menyeleting dress bagian depan, bahkan saat telunjuknya melewati belahan dada wanita itu semakin membuatnya frustasi.Namun, bukankah dirinya pun sudah pantas dikatakan brengsek semenjak dirinya bertemu Nada? Arga menarik nafas panjang seraya mulai menyetir. Sesekali ia menengok kearah Nada, wajah terlelapnya seperti bidadari.
Arga menggendong Nada masuk ke apartemen miliknya. Dibaringkannya dengan perlahan tubuh mungilnya. Dilepas sepatunya dan membalutkan selimut. Jemarinya menyingkap rambut yang menutupi wajah wanita dihadapannya.
"Kau benar-benar membuatku tidak karuan"
"Mmmh.." tibatiba Nada mengerang seraya membalikan badan membelakanginya dan kembali terlelap.
Arga mengambil wine dari kulkasnya. Sembari meminum gelas winenya dari dapur matanya tidak lepas ke wanita 10 tahun lebih muda yang sedang meringkuk dikasurnya.
"Maafkan aku" lirihnya. Perasaannya berkecamuk sekarang.
Melihat ada lelaki yang menyentuh wanita itu sangat membuatnya marah, seakan Nada adalah miliknya. Sedangkan pada kenyataannya, dia bukanlah siapa-siapanya. Seakan dirinya ada rasa kepemilikan yang kuat atas Nada. Hati dan pikirannya berontak.
Hanya aku yang boleh menyentuhmu
Batin pria itu terus saja mengulangi kalimat tersebut, seperti tidak peduli statusnya. Dirinya pun sudah menganggap dia adalah pria paling egois. Pria paling berdosa karena memiliki perasaan terlarang dengan saudari kekasihnya.
***
"Nggghhh..ini..dimana?" Nada mengusap matanya mempertegas penglihatannya, ini bukan kamarnya.
"Kamu sudah bangun" Nada menoleh ke sumber suara, didapatinya Arga dengan kemeja biru muda dan celana bahan hitamnya.
"Pak Arga? Aku..." Nada melihat sekelilingnya, tangannya membuka selimut yang menutupi tubuhnya seraya menghela nafas mendapati pakaiannya masih lengkap.
"Saya tidak melakukan apapun, kamu mabuk berat semalam. Jadi saya bawa kamu ke apartemen saya, kamu gak perlu khawatir semalam saya kirim pesan ke ibumu untuk ijin tidak pulang melalui ponselmu." Arga menjelaskan.
"Minum, biar steril." Arga menyodorkan susu beruang ke depan wajah Nada
"Makasih" Nada meminumnya, sedetik kemudian wajahnya berpikir "Saat saya mabuk, saya gak melakukan hal anehkan pak?"
Arga seketika mengingat pemandangan yang tanpa sadar wanita ini tunjukan padanya, yang sukses membuat dirinya frustasi sendiri
"Tidak" Nada tersenyum lega mendengar kebohongan pria itu.
"Pak Arga.." Panggil Nada saat melihat Arga sudah siap akan membawa tasnya "Bapak mau tunggu saya mandi gak? Saya mau ke kampus juga." Lanjutnya
"Oke, kamu pakai saja baju dilemari paling pojok. Disana ada kaos kasual dan rok siapa tau muat." Arga menaruh badannya disofa.
Nada bergegas mandi, saat berkaca dilihatnya ada ruam merah yang tidak terlalu jelas dilehernya. Namun dia abaikan. Sudah 40menit lebih Nada masih belum keluar kamar mandi.
"Rain, masih belum?" Arga mengetuk pintu kamar mandinya, karena sudah sekitar 20menit tidak ada suara apapun dikamar mandi.
Nada membuka pintu. "Bapak tidak ada kaos lain yang lebih longgar? Ini terlalu sempit.." Tangannya mencoba melonggarkan kaosnya, namun tetap saja dadanya sesak memakai kaos ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do Not Fall In Love With Me [21+]
Romantizm#1 - agegap 28/05/2020 #1 - perselingkuhan 01/06/2020 #4 - affair 10/06/2020 --- Nada hanya gadis biasa yang tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Kehidupannya normal-normal saja sampai Dinda--adik tengahnya, mengenalkan calon tunangannya ke keluar...