3

188 9 0
                                    

Vote dulu sebelum baca
Jangan lupa ajak teman nongkrong disini

Jangan jadi pembaca gelap

Typo bertebaran

Happy reading guys

----------------------------------------------

Lantunan adzan yang begitu indah terdengar. Perlahan seorang masuk kedalam kamar yang nampak dua bocah yang masih terlelap dalam mimpinya. Dia berjalan mendekati anak laki-laki itu dan membangunkannya. Mata sipit dari anak laki-laki itu terbuka dengan perlahan, mengumpulkan nyawa yang melayang. Setelah merasa baik sangat anak laki-laki itu berjalan mengikuti seseorang didepannya yang menggandeng tangannya.

Keluar dari kamar itu, cahaya terang tiba-tiba saja menusuk indra penglihatannya dan yang membuatnya terkejut adalah

"Ayah?" panggilnya saat tau siapa yang menggenggam tangannya. Matanya kembali meniti ruangan yang ada dibawah. Terdapat ibunya juga di sana dan papa sama mama sang gadis.

Mereka berjalan menurungi tangga. Sang ayah masih menggandeng tangan anaknya itu.

"Farhan kami berangkat dulu" pamit sang ayah dan menjabat tangan dengan pria didepannya yang di sapa dengan Farhan. "Kami pamit bu" lanjutnya lagi pada wanita di sebelah farhan. Begitu juga dengan ibu dari anak laki-laki itu.

"Ayah, ibu kita mau kemana?" tanya sang anak laki-laki dengan polosnya.

"Mau pulang sayang, ke rumah" jawab sang ibu.

"Kalau gitu aku pamit sama Mi dulu dan umi"

"Ngga usah nak, biar umi aja yang tanya" balas seseorang yang disapa tadi dengan umi.

"Tapi..."

"Kamu mau liat Riely nangis di depanmu?" tegas sang ayah dan yang ditanya hanya menggeleng dengan polosnya.

"Tunggu ayah" sang anak melepaskan tangan ayahnya dari lengannya dan berjalan menyalimi orang tua dari sang gadis dan terakhir membisikkan sesuatu pada sangat wanita yang disebutnya tadi umi. Wanita itu tersenyum hangat dan sangat anak melambaikan tangannya sambil mengikuti orang tuanya.

Beberapa menit kemudian setelah mereka pergi. Seorang anak gadis turun dengan rambut yang acak-acakan sedang memeluk boneka doraemon dengan wajah kebingungan mendekati sang papa dan mama.

"Pa, ma" ucapnya sambil menyalimi orang tuanya itu.

"Udah bangun sayang? Kenapa?" balas sang papa sambil menggendong putrinya itu.

"Pa Al mana? Tadi waktu aku bangun dia ngga ada"

Farhan dan istrinya saling menatap sendu. Seakan tak ingin memberitahukan alasan sebenarnya kenapa mereka membawa teman sekamar anaknya itu pergi.

"Al dijemput sama ayah dan ibunya katanya mereka kangen sama Al" balas mamanya.

"Tapi kenapa ngga bilang Riely dulu? Kenapa langsung pergi aja? Al benci sama Riely? Atau om sama tante ngga suka Al teman sama Riely?" ucapnya panjang dan mata jernihnya sedang menampung air yang siap meluncur di pipi gembulnya.

***

"Umi" sebuah guncangan kecil membangunkan seorang wanita patuh baya yang sedang berbaring lemah di atas ranjang.

Perlahan kelopak matanya terbuka dan melihat ke sekelilingnya.

Ternyata dirinya tertidur di sebuah kursi panjang dengan posisi duduk.

"Kenapa nak? Butuh sesuatu?" tanya wanita itu dengan lembut. Sangat anak yang umurnya terbilang memasuki masa-masa SD duduk di sampingnya.

"Umi, Riely butuh Al" ucap sang anak perempuan itu.

My Love is Cool KETOS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang