17

79 6 0
                                    

"Udah dong nangisnya. Masa' ia yang besok ulang tahun nangis kayak gini?" ucap Arland sambil menghapus air mata yang ada di pipi Alya.

"Al, aku minta maaf" parau Alya.

"Ngga. Aku yang minta maaf sama kamu karena udah buat kamu nangis. Senyumlah. Kamu cantik kalau nangis tau" hibur Arland.

"Haha apaan sih" udah sering di rayu sama Arland, masih aja kena di hati.

"Nah gitu dong senyum. Aku anter sampe depan toilet aja yah" ucap Arland.

"Mau ngapain" tanya Alya sambil menaikkan satu alisnya.

"Ngga sadar ya Mi? Tuh mata bengkak kek udah disengat lebah aja" saat Arland ilang kayak gitu, Alya langsung menutup mukanya dengan tangan halusnya.

"Ngga usah malu sama aku Mi" lanjut Arland dan menurunkan tangan Alya. Alya memutar tubuh Arland dan menyembunyikan wajahnya dipunggung lebar Arland.

"Ayo kita ke toilet" tuntut Alya. Melewati beberapa koridor dan sedikit bisik-bisik murid lain, akhirnya mereka sampai. Arland hanya menunggu didepan toilet putri dan Alya masuk.

Baru saja membilas wajahnya di depan wastafel, sepertinya dua atau tiga orang tengah membicarakan orang yang Alya kenal. Alya menatap wajahnya dipantulan cermin sambil fokus mendengar pembicaraan dua atau tiga orang itu di bilik wastafel lain. Sepertinya tiga cewe, karena dari suara mereka yang beda-beda

Eh tadi aku dengar kak Alvin nembak cewe di kelasna kak Alya.

Seriusan? Siapa? Akh kurang ajar tuh cewe beraninya rebut cogan gua.

Iya serius. Tadi gua dengar pas lagi lewatin kelasnya kak Alya.

Ngomong-ngomong yang di tembak kak Alvin itu kak Namima.

Oh si cewe yang ngga tau malu itu? Yang katanya mau rebut kak KETOS dari kak Alya?

haha mana mungkin kak KETOS berpaling dari kak Alya. Secarakan kak Alya putri sekolah.

Iya tuh. Udah bodinya bohai cantik pula. Tapi sayang, dingin.

"Khemm" dehem Alya saat berjalan mendekati bilik wastafel yang dimana benar saja tiga cewe itu berada. "Tadi kalian gosipin siapa?" tanya Alya dengan nada dinginnya.

"A...anu kak...i...itu" ujar adik kelasnya yang berambut sebahu. Alya menaikkan satu alisnya dan itu semakin membuat adik kelasnya gugup.

"Itu kak katanya kak Alvin pacaran sama kak Namima" lanjut cewe yang rambutnya kuncir kuda.

"Kalian denger dari siapa?" tanya Alya lagi.

"A...aku liat sendiri kak tadi di kelas kakak" balas cewe yang berponi.

Tanpa sepatah kata lagi, Alya meninggalkan tiga cewe adik kelasnya itu.

"Kok lama?" tanya Arland saat mendpati Alya baru saja keluar dari toilet putri.

"Sidang adik kelas dulu" balas Alya.

"Baru kali ini aku denger kamu sidang adik kelas" selidik Arland dan menaikkan satu alisnya.

"Masalahnya mereka bukan cuma aku yang di gosipin, atau kamu, tapi Mina dan Alvin juga. Kalo mereka gosipin aku sih ngga masalah" balas Alya. "Tapi, apa bener Alvin ma Mina jadian?" lanjut Alya.

"Kenapa ngga nanya langsung sama orangnya?"

"Bener banget. Ayo" ajak Alya yang menarik lengan Arland. Arland hanya mengikut ditarik sama Alya.

Tepat mereka sampai depan kelas, bel masuk berbunyi.

"Udah sana masuk gih, aku juga mau balik" ucap Arland memerintah Alya untuk masuk kedalam kelasnya.

My Love is Cool KETOS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang