Vote dulu sebelum baca
Jangan jadi pembaca gelap
Jangan lupa ajak teman nongkrong disiniHappy reading guys
Typo bertebaran
--------------------------------------------------------
"Panjang amat neng ceramahnya" balas Arland dengan menyunggingkan senyuman.
"Auah" ngambek Alya dan melipat tangannya depan dada lalu membelakangi Arland yang duduk disebelahnya.
"Jangan ngambek dikantin entar ada yang nyumpahin" bujuk Arland. "Kamu sendiri taukan aku ngga bisa bujuk cewe manis yang lagi ngambek" saat kata-katanya itu keluar, Alya kembali menyamping tapi, masih tak menatap rivalnya yang masih setia duduk disebelahnya.
"Hati-hati neng, mas, jangan berduaan mulu yang ketiga biasanya setan" ucap seorang cowo yang menepuk pelan bahu Arland.
"Lo dong" balas Alya ceplos dan mengangkat satu alisnya.
"Lah kok gue sih Ya" balasnya dan duduk di depan Alya.
"Kan lo orang ketiga. Dan juga datengnya tiba-tiba, bentar lagi ngilang juga tiba-tiba haha" canda Alya lagi. Gini nih kalau udah kumpul gesreknya nambah. Ini belum semua baru satu yang dateng gimana kalau yang lain ada?
"Ngga kok gue ngga sendiri ada Thoriq juga, tapi, lagi pesan makan sih paling bentar lagi kesini" balasnya dengan sok manja.
"Yang ngizinin nongkrong disini siapa?" tanya Arland dengan wajah datar. Seakan cowo didepannya ini telah mengganggu ketenangannya.
"Hooh ganggu lagi" timpal Alya juga.
Gue seneng liat lo di bully haha~~ author
Kejam banget thor~~Rey"Yaelah slow dong kalian berdua, kami cuma numpang makan kali. Ya kan Rey?" ujar seseorang yang sedari tadi di bincangkan.
"Lo lama banget sih Riq? Serasa gue jadi nyamuk tau ngga?" kasian yang mblo haha.
"Lah siapa juga yang pacaran?" balas Alya sarkas.
"Okay bukan pacaran tapi komitmen" timpal Thoriq dengan nada kayak gimana yah? Ah ngga bisa jelasin. Kayak cemburu tapi bukan sih, ah ngertiin aja lah.
"Eh Ya modul PPKN lo udah belum?" tanya Reyhan mengubah topik. Topik loh yah bukan Thoriq.
"Udah dong" jawabnya dengan menyunggingkan senyum smirk.
"Sombong amat" sarkas Aldi yang tiba-tiba saja ada disebelah Alya.
"Suka-suka gue dong. Mulut, mulut gue" mantap neng! Lanjutkan.
"Hem...boleh pinjem ngga?" rayu Reyhan.
"Bo--"
"Mau lo apain?" posesef amat bang Al_-.
"Mau nyatetlah bambang. Mau diapain lagi? Mau dimakan? Ngga kan?" haduh ini kenapa sih? Sukanya pengen berantem mulu.
"Nama gue Arland bukan bambang" sarkas Arland dengan sedikit jengkel.
"Woi kalau mau berantem atau pacaran jangan dikantin, ganggu tau ngga" dasar heaters ngga mau liat orang lain bahagia.
"Siapa yang berantem cuk?" balas teriak Aldi dengan nada jengkel pada cowok tadi.
"Udahlah nak osis emang gitu heaters kebanyakan cowo. Maklumin aja sebagai cogannya sekolah" enak yah mbak dikelilingin dengan cowo-cowo tampan sekolah.
"Entar bareng ke kelas aja yah, sekalian mau ngambil modul lo" ujar Reyhan dengan sedikit tersenyum.
_My_Love_is_Cool_KETOS_
"Lah kok lo ikut juga?" tanya Reyhan yang melihat Arland berada di samping Alya. Ceritanya mereka lagi jalan bertiga dan Alya di tengah. Taufik Dan Aldi langsung ke kelas mereka.
"Mau jagain my princess" datarnya seakan tak mau meladeni sahabatnya yang satu ini.
"Hohoho ceritanya lo lagi jadi bodyguard nya Alya? Wkwk ngga percayaan amat lo mah sahabat sendiri" timpal Reyhan lagi.
Diam-diam Arland memegang tangan Alya dengan lembut tanpa sepengatahuan siapaun termaksud Reyhan. Walau matanya masih menatap lurus kedepan.
"Ya tali sepatu lo" baru saja Alya melihat kebawah Reyhan sudah lebih dulu maju dan mengikat tali sepatu Alya dengan rapi.
"Jangan gitu Rey, di sangka nanti lo jadi babu gue" dan disaat itu Reyhan melihat tangan Alya yang digenggam oleh Arland. Bersikap sok baik-baik saja, dirinya kembali menatap Alya lurus dengan senyum namun masih terdapat sayup kesal didalamnya.
"Lagian udah sepi juga. Gue takut lo nanti jatuh" omg bang...perhatian banget sih.
"Ngga usah caper" balas si kutub di sebelah Alya.
"Udahlah kalian mau perang kata disini? Kalau mau yaudah gue duluan" ucap Alya dan melepaskan genggaman tangannya dari Arland aku berjalan duluan.
"Brother semenjak Alya keluar lo semakin dingin sama kita-kita. Emang lo itu kenapa sih?" akhirnya Reyhan mengungkapkan apa yang sejakk lama terpendam dalam hatinya.
"Gue sama aja" balasnya datar dan berjalan mengikuti Alya namun, masih jauh di belakang.
Alya sesekali menengok kebelakang dan mendapatkan dua sahabatnya itu tengah berbincang.
"Sama gimana apanya? Jelas-jelas kalau ada yang ngedeketin Alya, sifat lo berubah jadi dingin, lebih dingin dari kulkas. Pantas aja mereka sering manggil lo dengan sebutan kutub"
"Ngga peduli"
"Bro lo suka sama Alya?"
Hening sejenak.
"Wah kalau lo diem gini berarti lo emang suka sama Al--"
"Ngga selamanya kalau cowo diem itu berarti iya. Kalau cewe emang gitu kebenarannya. Alya itu sahabat gue sejak kecil, makanya gue sayang" kata teranjang yang berhasil keluar dari bibir Arland setelah sekian lama.
"Slow dong gue cuma nanya"
"Dari tadi gue biasa-biasa aja" balaanya ketus.
"Ah l--" baru aja Reyhan ingin melanjutkan ucapannya, Arland sudah berhenti didepan sebuah pintu dan membelakangi pintu tersebut dan menghadap kepagar pembatas.
"Brisik" balas Arland yang sedikit menoleh.
"Rey" panggil seorang cewe dengan buku ditangannya.
"Thank you princess" balas Reyhan dan menerima buku tersebut lalu memberikan senyuman tulusnya.
"Hei Rey" pekik Nerin semangat "hai kutub" lanjut ke Arland Namun bernada datar.
"Mau apa kesini?" tanya Ara ketus.
"Hei Arland, hai Rey" datang lagi Namima.
"Ketus amat bu. Hei" balas Reyhan.
Ara tak menjawab dan langsung pergi meninggalkan mereka yang berada di depan kelas. Arland sudah berbalik saat Alya menyerahkan bukunya pada Reyhan.
"Kami duluan" ucap Reyhan dan melambaikan tangannya dibalas dengan Nerin. Alya sedikit melambaikan tangannya saat manik matanya bertemu dengan manik mata Arland. Terlihat samar-samar, Arland membalasnya dengan senyum tipis.
"Hati-hati" ucap Alya tanpa suara namun dapat terbaca oleh Arland.
Setelah ngerasa agak jauh dari kelas Alya. Reyhan mensejajarkan langkahnya dengan Arland.
"Kayaknya gue suka sama Alya" ucap Reyhan tiba-tiba dan itu membuat Arland sedikit kesal dalam hatinya namun diluar nampak biasa saja.
"Alya udah manis, pinter, baik lagi" lanjutnya yang masih tak gitanggapi oleh Rey.
"Bro restuin yah semoga Alya nerima gue. Kapan-kapan ini bakal gue omongin langsung ke orangnya untuk saat ini gue ngomong dulu ke lo" tukas Reyhan dan duduk dibangkunya.
Terlalu banyak yang suka dan cinta ma lo Mi, gue mungkin bakal susah untuk dapetin lo, tapi, gue udah janji buat tetap selalu ada di samping lo meski kita bukan jodoh.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is Cool KETOS (END)
JugendliteraturMelihat seseorang yang disayang bahagia, akan menjadi kebahagiaan tersendiri buat kita. Walaupun melihatnya bahagia bukan karena kita, itu sudah cukup. Banyak orang yang berfikir kalau kamu mencintai seseorang, maka relakan dia bersama yang lain, ji...