16

83 6 0
                                    

"Tapi...masih ada Arland disini. Apa kamu rela perasaanku yang masih ada pada Arland tapi ragaku ada padamu? Apa kamu sebaiknya nunggu dulu sampai aku benar-benar lupain Arland dan nerima kamu?" jawab Namina dengan pandangan sendu.

"Ca'ila' aku kamu dang" teriak seseorang disana.

"Diem lo perusak suasana" sarkas Nerin.

"Aku nerima kondisi dimana Arland yang masih ada dihati kamu. Aku yakin, aku bisa buat celah dihati kamu untukku dan akan mendorong Arland keluar dari sana. Ku harap kamu juga membantuku dalam hal itu. Aku akan berusaha agar kamu ngga bakal sakit hati akan apa yang pernah Arland lakukan terhadap kamu. Aku ngga akan ninggalin kamu saat kamu butuh seseorang untuk jadi penopang kamu. Aku akan selalu ada untuk kamu" jujur Alvin. Kalau kalian bilang Alvin itu playboy. Ngga. Dia ngga playboy. Dia gitu sama Alya, yang rangkul-rangkulan, karena Alvin udah nganggap Alya sebagai adiknya sendiri. Dan kalian tau yang Alya sayang itu siapa.

"Tapi, bukannya kamu suka sama Alya?"

"Ngga Ma. Alya itu aku anggap sebagai adik aku sendiri. Taulah adik kakak gimana. Alya juga gitu, dia juga nganggap aku sebagai abangnya. Dia udah lama tau kalau aku suka dan sayangnya sama kamu. Saat di Korea, sengaja aku bawa temen kerumah buat nongkrong agar ngga terlalu kepikiran tentang kamu di Indonesia. Bukan maksud buat ngga mikirin kamu. Tapi, yang aku takutin, kalau aku makin kalut disana mikirin kamu, aku bakal ngerusak teman perempuanku, ngerusak perjakaku yang padahal ingin aku jaga buat istriku kelak. Eomma pindahin aku ke Indonesia bukan karena nitip aku ke ajeosi, tapi, karna aku yang minta. Udah ngga tahan sih pengen liat kamu lagi" jawab Alvin. "Jadi gimana? Mau nerima aku?" lanjutnya lagi. Namima mikir bentar, abis itu mangguk sambil senyum. Alvin kaget lalu senyumnya merkah.

"Serius kamu nerima?" tanya Alvin memperjelas.

"Iya" balas Namima malu-malu kucing.

Alvin hampir meluk Namina sangking senangnya. Jadinya dia hanya meluk kaki meja Namima.

"Sahabat gue dah ngga jomblo" pekik Momo.

"Jomblo kok bahagia ada yang jadian" sindir Ara.

"Diem lo. Kayak ngga jomblo aja" balas sini Momo.

"Harus ada perayaan nih. Alvin dan Mima bakal traktir kita sekelas di kantin. Ayo ke kantin teman-teman" pekik Aileen dan di soraki oleh seluruh teman kelasnya. Dengan ramai-ramai mereka menyerbu kantin. Namima hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku ngga bawa uang Leen. Gantinya kan kamu yang ajak mereka jadi kamu yang bayar" ucap Namima.

"Tenang aja aku bawa kok" balas Alvin. Aileen, Nerin, Ara dan Momo ikut turun menuju kantin, menyusul temannya yang sudah ada di sana. Menyisakan Alvin dan Namima.

"Kok jadinya canggung ya? Haha" Namima tertawa garing. Alvin juga kikuk dia hanya memasang senyum.

"Ma pinjem pulpen ma buku" ucap Alvin meminta. Namima mengeluarkan pulpen dan buku dari tasnya lalu menyodorkannya pada Alvin. Alvin menulis sesuatu disana sambil membelakangi Namima. Setelahnya, Alvin kembali menyerahkan alat tulis itu pada pemiliknya setelah mengambil selembar kertas dimana tadi dia menulis sesuatu.

Alvin menggenggam jemari Namima dengan lembut dan penuh perasaan. Namima agak kikuk gitu. Ini pertama kalinya ada seorang cowo yang menautkan jemarinya pada jemari Namima. Namima senyum malu, Alvin juga sama.

Mereka berjalan beriringan menuju kantin. Banyak yang liatin mereka dengan tatapan iri. Terutama dari lantai dua tempat dimana seletingan mereka berada.

_My_Love_is_Cool_KETOS_

Alya sampai lebih dulu ditaman belakang BK. Tempat dimana dari kelas satu sudah menjadi tempat favorit nya. Alya berdiri didepan pohon dan Arland berada di hadapannya.

"Mau bicarain apa?" tanpa ba bi bu, Alya to the point dan melipat tangan depan dada.

"Kenapa akhir-akhir ini kamu kayak lagi jauhin aku?" Arland juga langsung me inti.

"Kirain mau bahas apa, hanya itu. Udah ah ngga penting. Aku mau ke kantin laper"  balas Alya dan meninggalkan Arland. Baru saja melewati Arland, tangannya dicegat oleh sang cowo.

"Ini penting buatku Mi. Kumohon jawab aku" suaranya sangat lembut.

"Alya berbalik menghadap Arland. Mau taukan kenapa aku kayak menjauh dari kamu?" ucap Alya dengan mata berkaca. Dia tak tahan dengan situasi ini. Hatinya retak. Arland mengangguk.

"Karena aku ingin kamu lupakan aku. Aku ngga mau nantinya aku nyakitin perasaan kamu Al. Aku mau liat kamu bahagia dengan keinginan kamu sendiri, ngga terkekan buat ada terus disamping aku. Aku ngga mau kalau kebahagiaan kamu itu, aku yang renggut. Dan aku juga ngga mau kalau misal nanti aku hilang kabar, kamu akan sakit hati" jujur Alya sambil menggigit bibir bawahnya dan menahan air matanya.

"Mi. Sampai kapanpun aku ngga bisa lupain kamu. Aku ngga pernah menganggap kalau kamu bakal nyakitin aku. Ini pilihan aku sendiri dan ini bahagiaku, berada terus disamping kamu" balas Arland dan manangkup pundak Alya.

"Kalau misal aku hilang gitu aja secara tiba-tiba apa kamu sanggup? Apa kamu rela nerima itu? Ngga Al. Aku mau kamu berusaha buat lupain aku. Hilangkan perasaan itu. Aku mau kamu cari wanita yang memang pantas bersanding bersamamu" tukas Alya. Air matanya tak dapat lagi dia tahan.

"Kamu kenapa emang mau hilang kabar? Apa karena aku nyakitin kamu? Kalo emang ia bilang aja Mi, biar aku ubah sikap aku. Mi sekali lagi aku bilang, bahagiaku itu ada pada kamu. Kalaupun kamu hilang kabar, aku bakal terus nyari kamu sampai dapat. Ngga peduli rintangannya. Kamu tau apa yang buat aku hilang kesadaran Mi. Apa kamu yakin bakal lakuin itu?" parau Arland.

"Aku ngga yakin Al. A-"

"Kalau kamu ngga yakin kenapa kamu punya fikiran kayak gitu? Kenapa kamu mau lakuin itu?"

"Udah cukup Al. Inj semua aku lakuin karena aku sayang sama kamu. Karena aku cinta sama kamu. Aku mauiat kamu bahagia tapi bukan denganku" semakin deras air mata yang mengalir di pipi Alya.

"Mi, sebenarnya apa yang kamu tutupin selama ini padaku?" semakin lemah suara Arland.

"Ngga ada. Ngga ada yabg aku tutupin sama kamu. Aku cuma ingin kita kayak dulu. Kita yang ngga kenal dengan namanya cinta" Arland menangkup Alya pada pelukannya. Hatinya semakin tak tega melihat pujaannya menangis seperti itu.

"Mi udah. Kita akhirin pertengkaran ini. Aku ngga mau lagi liat kamu nangis kejer kayak gini" ucap Arland. Dia membawa dagunya keatas pucuk kepala Alya. Alya semakin kejar nangisnya dalam pelukan hangat Arland.

PESAN UNTUK:

ARLAND?

ALYA?

ALVIN?

NAMIMA?

YUDA?

FARHAN?

LISA?

MELA?

FARID?

REYHAN?

ALDI?

THORIQ?

AILEEN?

MOMO?

ARA?

NERIN?

KEYLA?

MALA?

SRY?

ANANDA?

BELA?

WAWAN?

IKHSAN?

AUTHOR? ca'ilah ngarep

Ok see you guys

My Love is Cool KETOS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang