14

76 5 0
                                    

"Bunda udah lama pulangnya?" tanya Namima saat mereka ada di kamarnya.

"Iya udah lama. Kata Riely katanya kamu lagi ke restonya bang Yuda sama Arland?" tanya balik bundanya.

"Iya bunda. Tapi kami pergi karna di suruh beli makan sama kakaknya Arland" balas Namima membela.

"Yaudah. Sana cuci muka terus ganti baju lalu tidur" tutur Lisa dengan lembut dan tersenyum.

"Iya bunda"

"Hem....kalau ada kata-kata bang Yuda yang buat hati kamu sakit, ngga usah denger ya, mungkin itu efek lelahnya bang Yuda saat di kantor" ucapnya meyakinkan. "Yaudah bunda keluar dulu. Selamat malam sayang" lanjutnya lagi sambil mencium kening Namima.

"Bunda" lirih Namima sebelum Lisa benar sampai di pintu.

"Kenapa sayang?" tanyanya.

"Aku sayang bunda" υjarnya

Lisa keluar dari kamar dan bergegas turun kebawah dimana suami dan anak-anaknya berada. Sesampainya dibawah, dia hanya mendapati suaminya yang tenagh melamun disofa.

Namima masuk kedalam kamar mandi dan membasuh mukanya. Fikirannya juga ikut kacau kemana-mana. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

Akhirnya malam semakin larut. Semua rumah trlah memadamkan lampunya dan menuju pulau kapuk masing-masing. Menjelajahi alam mimpi yang indah atau buruk.

_My_Love_is_Cool_KETOS_

Alya baru saja merapikan mukena yang dia pakai tadi. Baru saja hendak kembali ke pulau kapuk terdengar suara panggilan seluler dihpnya. Tertera nama seseorang disana.

"assalamualaikum" ucap Alya setelah menggeser tombol hijau.

"Wa'alaikumussalam, boleh keluar bentar ngga? Jangan lupa bawa jaket atau pakai baju hangat gitu biat ngga kedinginan" jawab seseorang diseberang sana.

"mau ngapain" balas Alya yang melangkah ke belakang pintu kamarnya untuk mengambil sweternya. Lalu berlari sedikit, turun menyusuri tangga dan sampai di pintu depan rumahnya.

"ikut aja, aku udah mintain izin juga kok" ujar seseorang itu lagi.

Alya membuka pintu, dan tada... Dia melihat seseorang yang tengah berdiri disana dan melambaikan tangannya saat mereka bersitatap. Otang disana tersenyum lalu berjalan menuju Alya, Aly juga sebaliknya menghampiri pemuda itu. Alya memutus dambungan telpon mereka.
"kita mau kemana?" ujarnya saat mereka bertemu dengan jarak dekat.

"udah ikut aja. Jangan lupa pakai jaketnya dulu nanti kedinginan" balas cowok itu. Alya menurut dan memakai jaketnya. Selesai memakai jaketnya, cowok itu mengikatkan rambut Alya yang terurai.

"kalau dibiarin nanti kusut rambutnya dibawa angin" ucapnya dan menyatukan rambut Alya, lalu mengikatnya menggunakan ikat rambut yang dia bawa. Entah itu punya siapa.

"yaelah bang, perhatian amat" hayo tebak yang dimaksud Alya itu siapa?

"ngga ada yang larang kan?" candanya juga. Lalu menarik tangan Alya menuju motornya.

"bang kita sebenarnya mau kemana?" ujar Alya lagi.

"kesuatu tempat dimana kamu akan suka. Ngga bakal lama kok, tau kalo kamu entar mau berangkat sekolah" jawab cowok itu.

"dalam rangka apa sih? Hahah" cowok itu tak mengubris pertanyaan yang Alya tanyakan lagi malah dia hanya memberikan senyumnya. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di tempat dimana sang cowok janjikan tadi.

"besok ulang tahun kamu. Dan mungkin besok aku ngga sempat datang atau ngucapin selamat buat kamu. Jadi, aku ucapin selamat dan beriin hadiah untuk kamu. Semoga kamu suka dengan hadiahnya" hening. Alya diam ngga tau mau bilang apa. Sampai mereka duduk di pinggir pantai dan melihat matahari terbit. Sang cowo juga memberikan sebuah kotak yang cukup besar pada Alya. Alya menerima kado itu.

My Love is Cool KETOS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang