22

204 7 0
                                    

"Ya. Aku mau nanya sesuatu" ucap Namima yang menghentikan aktivitas Alya yang menjawab tugas yang di berikan oleh Bu Kiki tadi sebelum istirahat. Yah, sat ini nam istirahat.

"Mau tanya apa?" balas Alya lembut.

"Kenapa Arland sering manggil kamu Mi? Apa itu panggilan sayang?" ledek Namima dengan sedikit usil.

"Biar Dia aja yang jelasin" perlahan manik mata yang awalnya biru itu berubah menjadi sedikit kecoklatan.
"Mika Gardiely. Mika atau yang sering kamu dengar Al menyebut ku Mi singkatan nama depanku. Terkejut?" tanya Mika menaikkan satu alisnya saat melihat ekspresi kaku yang Namima munculkan. Namima hanya mengangguk. Lehernya serasa dicekik dan tak bisa bersuara. "Biar aku jelasin. Sebenarnya aku bukanlah sifat lain dari Alya tapi aku saudara kembarnya. Mau bertanya kenapa aku bilang aku ini saudara kembarnya bukan sifat lain dari dirinya?" kembali Namima hanya mengangguk.

"Aku lahir lebih dulu dari Alya. Namun, hanya jasadku yang keluar, jiwaku terperangkap dalam tubuh adikku ini. Jadinya kami selalu bertukar untuk mengendalikan tubuhnya. Saat bayi papa dan mama bingung kenapa mata Alya suka berubah-ubah. Kadang terlihat seperti mata bunda dan kadang seperti mata papa. Mataku mirip dengan mata bunda sedangkan Alya mirip mata papa. Dulu papa bawa kami ke dokter spesialis anak tapi dokter itu menyarankan agar datang ke dokter psikologis anak. Dan benar saja kata dokter itu sama yang aku bilang tadi. Jiwa lain terperangkap dalam diri Alya. Masuk TK aku yang menguasai diri dan Arland datang saat itu. Aku memperkenalkan diri sebagai Mika bukan Alya. Masuk SD sesekali aku bertukar dengan Alya. Dan di saat Arland udah ngga tinggal dan sekamar denganku lagi, Alya yang menguasai sampai Alvin datang dan kamu juga datang sebagai adik baruku. Katanya kamu dulu dirawat sama ninik?" masih tak bersuara, Namima mengangguk.

"Hah. Kapan sih masih mau takut? Ok lanjut. Alvin dateng, kamu juga dateng. Disekolah lebih dominan aku dan dirumah lebih sering Alya. Masuk SMP kayaknya kelas delapan, Alvin kembali ke Korea dan saat itu Alya suka sama Aska. Gue tetep mau mertahanin Arland. Tapi, saat Aska nembak disaat itu juga Alya yang Mengambil alih. Aku terima aja sampai mereka putus aku baru muncul lagi. Saat Alya pacaran sama Aska jujur, aku ngga bisa liat Arland kecewa seperti itu. Dan kelas sembilan, saat bertemu Arland aku yang langsung mengambil alih tubuh. Sampai sekarang hanya saat ketemu Arland saja aku hadir. Arland juga udah tau perbedaan aku dan Alya. Dia dapat merasakannya" ucap Mika mengakhiri.

"Jadi Arland udah tau kalo kamu itu saudara kembarnya Alya yang terjebak dalam diri Alya?" Mika mengangguk. "Papa, bunda, bang Yuda, dan Arland, hanya mereka yang tau tentang ini?"

"Umi Mela dan kang Farid juga udah tau. Sekarang kamu juga sudah tau. Kuharap ini hanya sampai pada kalian bertujuh" pesan Mika. Perlahan matanya tertutup dan tak lama kemudian terbuka lagi menampilkan manik mata biru tandanya sekarang adalah Alya.

"Sekarang udah ngerti kan?" perbedaan lain dari Alya dan Mika adalah suara. Suara Mika itu lembut namun berat terdengar dan suara Alya ringan dan lepas. Namima mengangguk paham. Alya memberikan senyumnya dan tiba-tiba.

"Kak Alya, dicariin kak Keyla . Katanya ketemu di rooftop gedung C" ucap adik kelas itu.

"Oh iya makasih" balas Alya dan membereskan bukunya lalu hendak keluar dari kelas namun ditahan oleh Namima.

"Mau aku temenin?" tawar Namima dan dibalas senyuman oleh Alya.

"Ngga usah. Mungkin dia itu lagi mau bertemu sendiri dengan aku" balasnya lembut dan berlenggang keluar dari kelas. Baru saja di tengah jalan dia bertemu dengan Alvin.

"Arland mana?" tanya Alya saat pandangan mereka bertemu.

"Katanya lagi ke ruang guru" jawab Alvin. "Kenapa?" tanya balik Alvin.

My Love is Cool KETOS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang