Satu

397 70 4
                                    

Dddrrrrttttt.....ddddrrrtttt.....

Getaran ponsel dibawah bantal membuat pemuda itu membuka mata dan melihat siapa yang berani mengganggu tidurnya di minggu pagi ini.

"Ada apa ? mengapa kau mengganggu tidurku" jawab lelaki itu sambil berdecak sebal.

"ma,,maaf" ucap seseorang gadis dibalik telepon

"ada apa ?" tanyanya kesal

"Zuho bisakah kita bertemu hari ini, ada yang ingin kukatakan" katanya ragu.

"Apa susahnya mengatakan lewat telepon ?" jawabnya cuek

"aku tidak bisa menjelaskan dengan baik jika di telepon, jika kau sedang malas keluar biar aku saja yang kerumahmu" gadis itu tak kehabisan ide untuk menemui Zuho

"terserah" Jujur, sebenarnya Zuho sangat malas berurusan dengan gadis ini

"baiklah, jam 11 aku akan kesana"

"terserah" jawabnya lagi.

Sambungan telepon langsung diakhiri sepihak oleh Zuho, gadis yang selalu mengganggunya itu adalah Hana, mantan kekasih Zuho.
Zuho membencinya bukan tanpa alasan, pasalnya gadis itu yang meninggalkan Zuho setelah ketahuan berselingkuh dengan Jihoon teman Zuho semasa SMP.

---

Zuho yang ingin melanjutkan tidurnya tersentak kaget karna pintu kamar yang terbuka dan menampakan seorang gadis yang tengah tersenyum menatapnya.

"Ada apa, hm ?" tanyanya lembut sambil menepuk sisi ranjang yang mengisaratkan gadis itu untuk duduk ditepi ranjangnya.
Gadis itu pun menurut pada Zuho.

"Aku ingin kesupermarket Ju, bahan dapur sudah menipis" katanya sambil bergelayut manja dilengan Zuho yang tengah duduk disampingnya.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarmu" jawab Zuho.

"Benarkah ?" tanya Cha memastikan

"Tentu" jawab Zuho mantap sambil tersenyum lembut kepada Cha.

tak lama setelahnya, gadis itu meninggalkan kamar Zuho setelah sedikit berbincang dengan Zuho.

---

Gadis itu adalah Cha, sahabat Zuho sedari kecil satu-satunya gadis yang membuat Zuho berubah 180 derajat dari Zuho yang bersikap dingin menjadi Zuho yang hangat.

Mereka memang tinggal dirumah yang sama karena Cha baru mulai berkuliah tahun ini dan mereka sama-sama merantau dikota ini sedangkan Zuho, ini adalah tahun keduanya berkuliah, tentu saja tinggal dirumah yang sama adalah idenya Zuho karna ia terlalu mengkhawatirkan Cha.

Setelah memaksa Cha dengan berbagai macam iming-iming termasuk memenuhi isi kulkas dengan ice cream kesukaan Cha akhirnya Cha pun mengiyakan ajakan Zuho.

Orangtua mereka memang sudah sangat percaya pada mereka, dan juga Zuho adalah anak yang sangat baik menurut orangtua Cha.





*****
Hallo semua
ini Cerita baru dari penulis amatir, semoga suka ya :')
tolong tinggalkan jejak kalian ya, mau ngasih saran atau komentar lainnya juga boleh.

ICE CREAM • SF9 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang