Katanya aku seperti "ice", dingin dan membekukan.
- Baek Zuho -
Katanya aku seperti "cream", sangat lembut dan manis.
- Cha Yeoul -
⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠
🚫 KARYA INI 100% BUATAN AUTHOR.
🚫 DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA INI.
Dawon berdecak sebal sembari melirik ponsel yang ada ditangannya,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa dia belum membalas pesanku dari tadi malam, apa dia masih tidur sekarang ?
"ck dasar tukang tidur. Ini sudah hampir siang apa dia lupa kalau dia ada kelas"
"Wahhh lihat dia bahkan mematikan ponselnya, tega sekali dia menghindariku"
" Awas saja kau "
Dawon berbicara pada ponselnya, menumpahkan segala kekesalannya pada Cha yang sama sekali tidak menghubunginya sepulang mereka kemarin malam.
" YA!! apa kau tidak waras. Kenapa berbicara sendiri ?" tanya Jaeyoon yang baru saja masuk kekamar mereka.
" Hehe eh hyung " Dawon menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
" Setelah ku fikir-fikir mengajakmu pindah kemari bukan ide yang bagus" kata Jaeyoon
" Kenapa begitu hyung" Dawon bingung dengan maksud Jaeyoon
" Aku hanya takut, belakangan ini kau sering tertawa sendiri bahkan tadi kau berbicara sendiri. Jangan-jangan dirumah ini ada hantunya" Jaeyoon bergidik ngeri sambil melirik-lirik seisi kamar yang mereka tempati sekarang.
"Buahahahaha kau percaya dengan hantu hyung" tawa Dawon pecah dan memegangi perutnya.
"Hantu ?" sahut Youngbin yang ada diambang pintu membuat Jaeyoon langsung tersentak kaget.
" Astaga hyung kau mengagetkanku" Jaeyoon menampakkan ekspresi kaget yang lucu membuat Dawon dan Youngbin tertawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kau masih saja penakut Jae " ejek Youngbin.
---
" Zuho bantu aku diatas cepat, Rowoon kau tunggu ditengah saja " perintah Inseong pada keduanya. Kini mereka bertiga sedang asik bermain game mobile diruang TV Youngbin.
" Jangan tinggalkan aku, mereka selalu mengincarku" Rowoon merengek.
" Diam dan tunggu sebentar saja, akan ku habisi mereka semua" Zuho kini berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari Ponsel.
Mereka bermain dengan penuh semangat sampai terdengar kata "Victory", ketiganya langsung bersorak dan berhigh-five ria.
"Ayo lagi" ajak Inseong
" Aku capek kalian saja" tolak Zuho
"Ah tidak asik, ayo kita berdua saja "ucap Rowoon pada Inseong dan mereka melanjutkan gamenya lagi.
Youngbin, Dawon, dan Jaeyoon menghampiri mereka diruang TV.
"Woahh kalian tidak mengajakku" oceh Dawon
"Setelah ini ikut lah bersama kami" ajak Rowoon
"Oke" ucap Dawon semangat tanpa mengalihkan pandangan dari game di Ponsel Rowoon.
"Zuho apa dia baik-baik saja sendirian dirumah?" tanya Youngbin yang sudah duduk disebelah Zuho
"Tidak apa hyung lagi pula dia bukan anak kecil" jawab Zuho cuek namun ada kecemasan di dalam hatinya.
"Ada masalah apa ? ini pertama kalinya kau meninggalkan dia sendiri"
" Ntah lah hyung, aku hanya tidak ingin melihatnya sementara waktu"
" Jangan seperti itu, bagaimanapun juga hanya kau yang dia punya disini"
" Tapi dia tidak menghargaiku hyung"
" Apa kau belum menghubunginya ?"
"Belum hyung"
"Dia pasti khawatir padamu Zuho"
" Biarkan saja, aku akan pulang ketika dia kekampus"
" Kau ini " kesal Youngbin dan memukul pelan bahu Zuho.
Berbeda dengan Dawon yang antusias melihat Inseong dan Rowoon bermain game, Jaeyoon sedari tadi menyimak percakapan mereka lalu akhirnya membuka suara
" Siapa yang kalian maksud " tanya Jaeyoon
" Temanku hyung " jawab Zuho
" Kalian bertengkar dan kau meninggalkan rumah? kau tidak membunuhnya lalu kabur kesini kan" tanya Jaeyoon memastikan.
" Tentu saja tidak hyung" jawab Zuho cepat.
" Aku tidak melihat bekas perkelahian diwajah dan tubuhmu, kau hebat sekali menghindari pukulan. Bagaimana dengannya apa dia sudah tidak sadarkan diri akibat pukulanmu" ucap Jaeyoon asal membuat Youngbin meliriknya tajam.
"YA!! tidak mungkin dia memukuli seorang gadis" Ucap Youngbin kasar.
"Dia seorang gadis, aku menyayanginya hyung mana mungkin aku menyakitinya" kini Zuho berbicara.
"Oh maaf aku fikir dia laki-laki" Jaeyoon menunduk malu.
"Tidak apa hyung" jawab Zuho.
Ponsel Zuho berdering menampakan nomor tidak dikenal dilayarnya. lalu menerima panggilan itu.
"................"
"................"
"................"
Tak ada jawaban dari Zuho, tubuhnya menegang seketika mendengar penuturan sipenelpon tangannya mengepal kuat, detik kemudian ia berdiri menuju kamar yang ia tempati merogoh kantong jaketnya dengan kasar. Pandangannya terkunci pada benda kecil ditangannya, kunci rumah.
Zuho terduduk lemas dilantai, memijat pelipisnya sesaat, tak ada yang bisa Zuho lakukan selain menyesal dan memaki dirinya sendiri dalam hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.