Dua

248 68 11
                                    

Zuho dan Cha sudah berada di supermarket yang tak jauh dari kompleks perumahan mereka.

Zuho menatap Cha yang terlihat antusias memilih-milih kebutuhan dapur sambil sesekali menanyakan pendapat Zuho.

"Juuu" panggil Cha pelan

Zuho yang mengerti maksud Cha pun langsung mengambilkan barang yang berada di rak bagian atas tersebut.

"Dasar Pendek" katanya sambil mengacak rambut Cha gemas yang hanya dibalas rengekan manja oleh Cha.

---

Setelah keluar dari supermarket Zuho mengajak Cha ke Kedai Ice Cream langganan mereka.

Seperti biasa, Zuho dengan ice cream coklatnya dan Cha dengan ice cream vanillanya.

Mereka menikmati ice cream didalam mobil sambil menyusuri jalanan yang sudah mulai ramai.

Cha menyodorkan ice creamnya yang tinggal setengah ke arah Zuho.
Satu kebiasaan mereka dari kecil, saat ice cream mereka masing-masing tinggal setengah mereka akan bertukar ice cream.
Tujuannya agar mereka bisa berbagi rasa coklat dan vanilla.

"Ju, apa kau dengan pacarmu melakukan ini juga ?" tanya Cha penasaran

"Tentu saja tidak"

"Kenapa tidak ?"

"Aku hanya ingin melakukannya denganmu"

Cha tertawa mendengar pernyataan Zuho yang menurutnya terdengar seperti sebuah kebohongan, Hei tentu saja Zuho berkata jujur.

"Bagaimana denganmu, apa kau melakukan hal seperti ini juga dengan pacar-pacarmu dulu ?" tanya Zuho kembali

"Tidak Ju, tidak"

Senyum Zuho mengembang mendengar jawaban Cha.

---

Akhirnya mereka sampai didepan rumah, Cha memicingkan matanya ketika seorang gadis berjalan menuju mereka dengan tatapan sinis tertuju pada Cha.

"Oh gadis ini" batin Cha berkata.

"YA !! aku menunggu lebih dari satu jam" ucap gadis itu, Hana.

"Aku tidak pernah memintamu menunggu" jawab Zuho tak suka

"YA !! kita sudah janji bertemu jam 11" ucapnya setengah berteriak

"Aku tidak pernah berjanji" jawab Zuho santai yang membuat gadis dihadapannya ini murka, lalu menatap Cha dengan intens.

"ini pasti gara-gara kau ! apa susahnya pergi sendirian, kenapa selalu merepotkan Zuho" ucapnya kasar.

Cha yang merasa bersalahpun hanya diam membeku.
Zuho yang tak terima akan perkataan Hana kini membuka suaranya lagi.

"YA Kim Hana !! tutup mulutmu. siapa kau berani berbicara kasar padanya"

"Zuho kenapa kau selalu membelanya ?"

Cha yang tak tahan pun berlari masuk kedalam rumah, satu yang Zuho tau Gadis berhati lembut itu pasti akan menangis.

"Zuho jawab aku !!" pandangan Zuho yang semula menatap punggung Cha pun teralihkan.

"Pergi dari sini Han, aku tidak mau berurusan denganmu lagi" ucap Zuho yang menahan emosinya

"Tidak akan sebelum kau menjawabku"

"Apa lagi yang harus ku jawab ?"

"Kenapa kau selalu membelanya Baek Zuho, kenapa harus dia ? apa hebatnya gadis itu kenapa kau terus mementingkannya, heh.?" teriak Hana meluapkan emosinya.

"Karna dia milikku" Zuho berucap dengan pelan namun berhasil membuat Hana terdiam seribu bahasa.

"sekarang pergi Hana, jangan menemuiku lagi" lanjutnya lagi lalu beranjak dari tempat itu untuk menyusul Cha kedalam rumah.

---

Didalam kamar, Cha menahan isakan agar tak terdengar oleh Zuho tapi ternyata Zuho berada didepan pintu kamar Cha, hatinya terasa begitu pilu mendengar isakan tangis yang keluar dari bibir Cha.

Zuho benci ini, Zuho benci jika Cha menangis, Zuho benci tidak bisa melakukan apa-apa ketika Cha menangis, dan Zuho benci jika alasan Cha menangis adalah dirinya.
Zuho terduduk lemas didepan pintu kamar Cha, ia ingin sekali masuk dan memeluk gadis itu tapi sayangnya Cha mengunci pintu kamarnya.

---

"Cha Yeoul kumohon buka pintunya" ucapnya mulai putus asa.
Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi Cha belum juga keluar dari kamarnya ia bahkan melewatkan makan siang dan makan malamnya.

"Cha ku mohon" ucap Zuho lagi

ceklek..

pintu terbuka dan menampakan gadis itu dengan mata yang sembab, Zuho yang tak tahan langsung merengkuh tubuh mungil itu kedalam pelukannya.
Lagi, gadis itu menangis lagi didalam pelukan sahabatnya itu.

"Ju, ma..af" ucapnya segugukan

"Tidak, tidak jangan meminta maaf. Ini bukan salahmu"

"Aku yang membuat hubungan kalian berakhir Ju, ini salahku"

"Cha dia yang meninggalkanku dan pergi bersama Ji Hoon ini bu...." Cha memotong ucapan Zuho

"Dia selingkuh pasti karna kau selalu bersamaku dan mengabaikannya Ju" lagi-lagi tangisannya semakin pecah.

Zuho mengeratkan pelukannya pada gadis itu tanpa bersuara lagi, Zuho tau jika ia menjawab ucapan Cha saat ini itu hanya akan membuat Cha semakin merasa bersalah.

*****
Cerita ini ada peminatnya ga ya?
tolong support aku guys biar kehaluan ini gak sia-sia hehe

ICE CREAM • SF9 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang