Tak ada lagi isakan dari gadis itu membuat Zuho yakin jika Cha sudah tertidur dipelukannya dan benar saja mata sembab itu sudah terpejam Zuho segera membaringkan tubuh mungil Cha diatas ranjang.
Di tatapnya dalam-dalam wajah damai gadis itu yang sedang tertidur, Zuho tersenyum kecil mengingat Cha yang selalu menangis sampai tertidur dipelukan Zuho.---
Sinar matahari perlahan masuk melalui celah-celah jendela membuat Cha mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya.
ia menoleh pada seseorang yang ada disampingnya, Zuho tidur sambil duduk dikursi rias Cha yang ada disamping ranjang pipinya menempel pada telapak tangan Cha yang dijadikannya sebagai alas.
Cha menatap wajah Zuho yang menurutnya sangat polos ketika tidur."Sudah puas memandangiku ?" kata Zuho dengan mata yang masih terpejam
"Sejak kapan kau bangun" tanya Cha gelagapan
"Sejak seseorang menoleh padaku" jawab Zuho yang membuka matanya dan kini manik mata keduanya bertemu.
"ha.?" ntah mengapa Cha merasa salah tingkah."Kenapa ada tomat dipipimu" goda Zuho
"Jangan menggodaku" ucap Cha yang semakin salah tingkah
"Pipimu memerah seperti tomat, sungguh" Zuho tersenyum jahil
Cha yang tak tahan dengan godaan Zuho pun langsung memukul pelan lengan Zuho lalu beranjak kekamar mandi, ia tentu merasakan pipinya memanas sekarang.
Zuho tertawa melihat gadisnya itu salah tingkah.
Begitulah sifat Cha dia gampang menangis dan gampang juga bahagia dan alasannya adalah Zuho.
---
Mereka baru saja sampai dikampus, dan langsung menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak, pemuda tampan yang dikenal dingin dan bersikap tak acuh itu datang bersama seorang mahasiswi baru terlebih lagi Zuho membukakan pintu mobil dan menggandeng tangan gadis itu.
"Ju mereka melihat kita" kata Cha yang sedikit risih ditatap seperti itu.
"Biarkan saja, hal ini sudah biasa kan" jawab Zuho santai.
"Tapi inikan dikampus, bukan di SMA Ju. Mereka akan mengira aku pacarmu" lanjut Cha lagi, Pasalnya kampus adalah lingkungan yang baru bagi Cha berbeda dengan masa sekolah mereka, semua orang tau bahwa mereka bersahabat dari kecil.
"Tidak apa, lagipula mereka tidak akan berani menyakitimu" jawab Zuho yang malah merangkul bahu Cha membuat mahasiswi lain membelalakan mata.
"Ju, mereka memang tidak akan menyakitiku tapi tatapan mereka pelan-pelan bisa membunuhku" ucap Cha memelas
Zuho hanya tersenyum menanggapi ocehan Cha.---
Kelas Cha telah selesai dan ia memilih menunggu Zuho dikantin karna kelas Zuho belum selesai.
Cha yang mulai laparpun berniat memesan makanan sampai beberapa gadis menghentikan langkahnya."Kau mahasiswi baru kan" ucap salah satu gadis itu, Cha hanya mengangguk sebagai jawaban
"Kau yang tadi pagi bersama Zuho?" tanya gadis lainnya dan lagi-lagi Cha hanya mengangguk
"YA !! apa kau tidak bisa berbicara" Cha mendongak menatap gadis yang lebih tinggi darinya itu
"Bisa" jawab Cha sedikit tercekat
"Dasar penggoda" sindirnya sinis dan dengan sengaja menumpahkan minumannya ke baju Cha yang berwarna putih, membuat bagian dalam badannya sedikit terlihat.
Cha terkejut atas perlakuan yang ia dapatkan, Cha menoleh ke sekelilingnya ternyata ia menjadi pusat perhatian sekarang.
ia merasa matanya memanas dan berjalan cepat menuju toilet sambil memeluk tas kecil miliknya didepan dada untuk menutupi tubuhnya.---
Cha menangis di dalam toilet sambil mengelap bajunya, berharap bajunya segera kering tapi sepertinya ini akan memakan waktu yang lama.
---
ditempat lain, pemuda itu berlari sambil melihat sekelilingnya mencari Cha, ia adalah Lee Dawon.
Dawon melihat apa yang terjadi pada Cha tadi dari kejauhan. Tapi saat ia hendak membela Cha, Cha sudah sedikit berlari dari tempat itu dan Dawon kehilangan jejak Cha.Dawon hampir putus asa mencari Cha sampai seorang gadis keluar dari toilet dengan masih memluk tas kecilnya, Dawon menghampiri Cha dan langsung memberikan jaket yang dari tadi ia pegang kepada Cha.
"Pakai ini" ucap Dawon lalu mengambil tas yang ada di pelukan Cha.
Dawon yang melihat kebingungan Cha langsung berkata lagi.
"Cepat pakai ini tutupi bajumu yang basah itu"Cha yang mengerti langsung memakai jaket Dawon yang kebesaran, itu membuat Dawon sedikit tertawa
"Terimakasih, hmmm...." Cha terdiam berfikir.
"Lee Dawon, panggil saja aku Dawon" ucap dawon tersenyum sambil menyodorkan tangannya
"Aku Cha, aku mahasiswi baru" Cha menjabat tangan Dawon sambil tersenyum hangat.
Keduanya berkenalan dan berbincang-bincang.
Diam-diam Dawon merasakan kebahagian dihatinya saat menjabat tangan Cha tadi, dan dia juga tidak tau kenapa ia seperti terdorong untuk melindungi Cha.---
"Kenapa kau diam saja tadi ?" tanya Dawon, kini keduanya sudah duduk dikursi taman yang ada dikampus.
"Karna aku yang bersalah" jawab Cha
Dawon yang tidak berniat membuat gadis ini bersedih lagi memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
"Apa kau masih ada kelas setelah ini?"
"Tidak"
"Lalu ? kenapa kau belum pulang ?"
"Aku menunggu seseorang"
"Oh apakah kau mau ku antar, kelasku juga sudah selesai hari ini"
"Tidak, tidak terima kasih"
"Baiklah, tapi kapan-kapan ijinkan aku mengantarmu" ucap Dawon sambil tersenyum
"Tentu" jawab Cha
---
Keduanya terhanyut dalam obrolan mereka, Cha merasa Dawon orang yang asik diajak cerita mereka juga memiliki beberapa kesamaan.
Ponsel Dawon berdering ia pun menjawab panggilan itu, setelah itu ia menatap Cha dengan sedikit ragu."Cha.." panggilnya pelan, Cha menoleh dan tersenyum
"Ada apa ?" tanyanya
"Apa kau keberatan jika sendirian disini ? aku harus menjemput ibuku dibandara. atau kau mau ku antar dulu?" tanya Dawon ragu
"Oh tidak perlu, lagi pula temanku akan selesai beberapa menit lagi" ucap Cha seraya tersenyum manis membuat hati Dawon menghangat.
"Baiklah, aku pergi dulu sampai nanti" Dawon pergi sambil melambai pada Cha, pemuda itu memang sangat teruburu-buru untuk menjemput ibunya.
*****
Annyeong,
ada Fantasy gak disini ?
Kalau ada, siapa nih Bias kalian ?
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE CREAM • SF9 [COMPLETED]
FanficKatanya aku seperti "ice", dingin dan membekukan. - Baek Zuho - Katanya aku seperti "cream", sangat lembut dan manis. - Cha Yeoul - ⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠⚠ 🚫 KARYA INI 100% BUATAN AUTHOR. 🚫 DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA INI.