01

2.6K 162 58
                                    

Diatap sebuah gedung nan tinggi, disana sosok laki-laki berjubah hitam sedang memeluk seorang gadis bergaun putih dibawah gelapnya langit malam yang disinari bulan.

"Manusia yang bodoh!"

Terlihat taring tajam sang sosok berjubah itu dengan segera tertancap di leher sang gadis, perlahan darah mengalir dari leher gadis tersebut dan tubuhnya semakin lemas.

"Manusia yang menyedihkan.."

Tubuh sang gadis hampir saja terjatuh jika tidak ditopang oleh sosok berjubah hitam tersebut.

Tubuh sang gadis hampir saja terjatuh jika tidak ditopang oleh sosok berjubah hitam tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dikontrol oleh perasaan dan emosi yang tak berarti... tidak menyadari bodohnya diri sendiri!"

"Hei... manusia yang bodoh dan serakah..! kuberi tahu alasan sebenarnya keberadaanmu disini.."

"Kau hanyalah mangsa untuk kaum kami..." Sosok berjubah tadi menampakan sorot matanya yang berwarna merah darah.

" Sosok berjubah tadi menampakan sorot matanya yang berwarna merah darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan dunia ini hanyalah gudang persediaan makanan untuk kami..."

"Ha..ha..ha.." Sosok berjubah itu tertawa dengan senangnya, tawa yang mengerikan.

Perlahan kabut hitam membuat sosok mengerikan itu menghilang...

##

"Tak.. tak..tak.." Langkah kaki seseorang menyusuri lorong kelas yang sepi disaat jam masuk sudah berbunyi beberapa saat yang lalu.

Suara tawa dan riuh disalah satu kelas menandakan dikelas tersebut belum ada guru yang mengisi jam pelajaran, mungkin terlambat. Tepatnya kelas yang sangat riuh itu adalah kelas 2-3. seorang berpakaian serba hitam dengan menggunakan hoodie dikepalanya melihat suasana kelas yang begitu ramai, disana anak-anak perempuan dan laki-laki saling bergurau, tertawa, dan bermain sangat asik karena belum ada guru yang memasuki kelas.

Sosok itu terus memperhatikan setiap siswa dikelas dengan pandangan tajam. Sampai pada salah satu gadis disana yang hanya duduk diam sedang membaca dan mengabaikan keributan dikelasnya. Sepertinya sigadis itu merasa ada yang memperhatikannya. Ia berhenti membaca dan menolehkan kepalanya ke belakang, tepat ke pintu kelas yang ada dibelakang (dikelas ini pintunya ada dua, satu di depan lurus langsung dengan papan tulis dan satunya di belakang, sejajar dengan deretan bangku paling belakang). Gadis itu melihat seorang remaja tanpa menggenakan seragam sekolah sedang memandangnya, sosok itu menggunakan pakaian serba hitam dengan jaket dan menggunakan hodi dikepalanya.

Vampir Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang