Perth Tanapon seorang vampir yang belum sempurna karena belum memiliki keabadian harus mencari pasangan yang ditakdirkan untuknya yaitu cinta sejatinya di dunia manusia untuk dihisap darahnya, agar mendapatkan keabadian dan kekuatan sepenuhnya sebag...
"Kau mau kemana?" tanya Saint yang membuat Perth membalikan badannya perlahan, disana dihadapan Perth, Saint telah berdiri memandangnya
"Kau sudah bilang... kita akan menggalinya bersama. Percuma kau sembunyikan tentang dirimu lagi. Karena yang tahu tentang ini, hanya antara aku dan Ae.." ucap Saint dengan sendu memandang Perth, Saint berjalan pelan mendekati Perth
"Pertama kali kita bertemu... pada saat hari hujan... aku kira Ae telah kembali.. aku selalu tidak percaya, selalu berkata jika hal ini tidak mungkin..." setiap langkah membawa Saint semakin mendekati Perth yang hanya terdiam.
"Kukatakan pada diriku berulang kali... kalau aku sangat salah... Tapi... ini bukan sebuah mimpikan?" tanya Saint, ia berhenti selangkah dari hadapan Perth, air matanya kembali menetes setiap kali menatap Perth, ia tidak menyangka jika apa yang dipikirkannya selama ini mungkin memang benar, meskipun selalu ia menepisnya, namun kini tidak mungkin lagi. Pada kenyataannya Saint sangat yakin, dengan atau tanpa jawaban dari Perth, ia adalah Ae. Orang yang berdiri dihadapannya adalah Ae nya.
"Kau telah kembali kan?" tanya Saint lagi, ia tersenyum dengan airmata menatap Perth
"Kita akan bersama lagi.." ucap Saint, segera Saint menghambur ke dalam pelukan Perth. Ia mendekap sosok yang sangat dirindukannya.
"Aku merindukanmu.. " Saint terisak kembali dalam pelukan orang yang sangat dicintainya, orang yang selama ini menghilang dan ia pikir telah mati. Saint mengeratkan tangannya pada tubuh Perth. Ia tidak peduli airmatanya terus mengalir.
"Selalu... aku selalu memikirkanmu.."Saint melampiaskan seluruh perasaan rindunya kini, ia terus menangis hingga membasahi baju Perth.
"Jangan menangis... Saint.." ucap Perth dengan tersenyum, ia juga menitikan airmatanya, perasaan mereka sama, rindu mereka dan cinta mereka tidak berbeda bahkan selama 10 tahun terpisah oleh kematian. Perth membelai rambut Saint perlahan, membuat Saint semakin terisak dan mengeratkan pelukannya.
##
Kini Perth dan Saint duduk di bangku yang tidak jauh dari taman Gereja, jika sebelumnya mereka menangis dan penuh dengan airmata kesedihan. Sekarang mereka duduk dengan bibir tersenyum karena bahagia.
Saint menatap Perth dan perlahan perth juga menatap Saint, mereka kembali tersenyum bersama. Perth ingat tentang cincin yang baru saja digalinya, ia kemudian merogoh saku jaketnya dan mengambil cincin itu. Perlahan Perth meraih tangan Saint dan memakaikan cincin tersebut di jari manis Sain, setelah itu ia mengecupnya. Perth tersenyum menatap cincin yang sekarang terpasang dijari Saint. Saint mengangkat tangannya perlahan ke atas, memandang dengan senyum haru, ditangannya terpasang sebuah cincin pemberian Perth, atau Ae-nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hei.. aku baru melihat sesuatu.." ucap Saint dengan wajah yang tiba-tiba terkejut setelah ia menurunkan tangannya kembali. Saint melihat ke atas langit
"Dimana?" tanya Perth yang ikut penasaran memandang langit, ia mencari sesuatu yang aneh,
"Disana" tunjuk Saint ke atas langit dengan jarinya, wajahnya seperti orang penasaran