06

587 66 14
                                    

"Jika kau masih bertingkah seperti ini, kau pasti akan mati. Aku telah memberi tahumu... kau masih belum mendapatkan keabadianmu. Vampire yang telah tumbuh taringnya untuk pertama kali... jika belum meminum darah seorang manusia sampai bulan purnama berikutnya. Dia.. akan.. berubah.. menjadi debu.. dan menghilang.." ucap Mew lagi pada Perth, membuat Perth terdiam saking terkejutnya.

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Perth

"Jika kau masih tidak minum darah orang yang ditetapkan menjadi takdirmu itu... maka kau akan mati." Ucap Mew, ia menunduk dan menatap Perth.

##

Dalam sebuah ruang yang gelap dan tanpa cahaya... sebuah suara terdengar tanpa siapapun ada disana selain dirinya.

"Kau.. kau akan mati."

"Mati. Mati. Minumlah darah pria itu."

"Darah orang yang telah ditakdirkan untukmu!"

"Mati. Mati. Minumlah darah orang itu. Atau kau akan mati."

"Sampai bulan purnama berikutnya!"

"Sampai bulan purnama berikutnya!"

"Bulan purnama berikutnya!"

#

"Hah! Hah! Hah!" Perth membuka matanya, yang ia lihat adalah cahaya lampu dan tiba-tiba wajah Saint muncul didepannya.

"Perth! kau sudah sadar? Sangat melegakan.." Saint menghela nafas dan tersenyum lega, melihat Perth sudah sadar kembali.

"Dimana aku?" Tanya Perth

"Diruang kesehatan.." ucap Saint, Perth mencoba bangun dan duduk diatas ranjang.

"Tadi kau pingsan diruang musik. Apa kau tidak ingat?" Tanya Saint

"Ruang musik?" Perth sepertinya masih bingung

"Ya.." jawab Saint, ia merasa Perth masih belum tersadar sepenuhnya.

"Mati?!" ucap Perth lirih

"Ha?" Saint mungkin salah dengar

"Aku akan mati!" teriak seseorang dari ranjang samping Perth, membuat saint segera melihatnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Saint

"Pak guru, ada yang lari dan mendorongnya dan dia terjatuh.." ucap Sam, disana Bua terlihat kesakitan, kakinya terluka.

"Sakit sekali!" keluh Bua

"Kau berlebihan!" ucap Sam yang sedang mengolesi obat pada lukanya.

"Aku akan mati!" ucap Bua

"Kau tidak akan mati begitu saja!" teriak Sam yang kesal karena Bua berlebihan sekali pikirnya

"Kalian.. Perth sedang tidur, bisa tenang sedikit.." ucap Saint ia menempelkan jari telunjuknya di bibir agar mereka tidak berisik dan menganggu Perth.

"Benarkah?!" Tanya Bua dan Sam bebarengan yang segera membuka tirai ranjang Perth, namun Perth telah menghilang.

"Dia tidak ada disini.." ucap Bua yang kecewa, Saint juga terkejut, tadi bukankah Perth sedang berbaring diranjang sana..

"Tapi.. masih ada wanginya Pangeran Perth!" ucap Sam mencium bantal disana

"Tidak mungkin!" pikir Saint

"Aku mau ini! Aku mau ini!" Bua dan Sam berebut bantal yang tadi digunakan oleh Perth, sementara Saint sedang berfikir kejadian yang baru saja terjadi.

#

Saint berjalan terburu-buru keluar dari ruang guru, tiba-tiba dari belakang Tay datang memanggilnya.

Vampir Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang