"Kenapa tidak memberi tahu aku! Dulu aku... juga manusia kan?"
"Itu karena kau terlalu banyak menunda dan akhirnya... kau teringat kenangan-kenangan yang seharusnya sudah hilang."
"Aku adalah.... Ae..."
"Kenapa kau bia salah dibagian itu?"
"AE!"
"Apakah kau adalah Ae?"
##
"Apakah kau adalah Ae?" Tanya Saint lagi, Perth berbalik menatap Saint dengan sorot mata penuh kesedihan, bahkan matanya masih berkaca-kaca.
"Kenapa?... Lagu yang baru kau mainkan... Ae bilang dia mau memainkannya, dan dia selalu rajin berlatih. Akhirnya dia berhasil memainkannya.. tapi.. dia selalu salah dibagian yang sama... bagian yang sama itu.. kau Ae kan?" ucap Saint pada akhirnya, ia sudah tidak mungkin bisa berfikir hal lainnya lagi dengan semua hal tentang Perth yang memiliki banyak sekali kesamaan dengan Ae, dan tentang apa yang dirasakan oleh hatinya. Mungkinkah memang orang yang berdiri dihadapannya ini benar Ae? Hanya perlu satu jawaban dari dirinya saja. Air mata sudah tidak bisa ia tahan lagi. Saint ingin jawaban sekarang dari Perth.
"Kumohon.. jawab aku.." pinta Saint menatap Perth, namun Perth hanya diam dan melangkah pergi meninggalkan Saint dengan semua hal dipikirannya sendirian.
.
.
.
Perth berjalan tanpa tujuan, ia belum siap mengatakan yang sebenarnya pada Saint, tentang semua kebenarannya. Tetang dirinya saat ini.
"Ada apa ini? Apa yang terjadi? Perth? Kau terlihat seperti mau menangis.. harusnya kau katakan saja 'aku adalah Ae!' " ucap Mew yang tiba-tiba saja muncul disampingnya.
"Aku sudah bukan Ae lagi.." sahut Perth
"Beritahu saja dia begitu.. 'Aku sudah bukan Ae lagi, tapi aku belum melupakanmu dan aku masih mencintaimu..' kalau kau berkata begitu, dia pasti luluh padamu.." ucap Mew pada Perth, membuat Perth menoleh padanya, namun ia kembali berjalan.
"Tunggu!" panggil Mew menggapai pundak Perth
"Sekarang kau telah mengakuinya.. untukmu didunia ini, dialah satu-satunya hanya untukmu.. dia bukan hanya makanan tapi seseorang yang penting dan berharga.. kau hanya bisa menunjukan cintamu dengan minum darahnya.. saat pertama kali kau menggigitnya, waktunya akan berhenti. Bukankah dia masih mencintaimu?" ucap Mew pada Perth
"Kau salah!" elak Perth
"Bagaimana bisa salah?" Tanya Mew
"Dia mencintai Ae. Bukan aku" sahut Perth, " Aku adalah seorang vampire." Lanjutnya dan berjalan kembali.
"Kau berencana mau jadi debu dan menghilang begitu saja?!" teriak Mew yang tidak dihiraukan oleh Perth, " Tidak akan kubiarkan itu terjadi. Apapun yang terjadi." Lanjut Mew.
.
.
.
.
.
"Ingin rasanya ke Spanyol untuk melihat pemandangannya.. Gereja Cadiz.. Gereja Malaga.. dan pameran lukisan Picasso" ucap Tay dengan senangnya, namun Saint justru terlihat melamun dan tidak mendengar apa yang Tay ucapkan.
"Oh iya. Tentang rumah baru kita.. aku telah menemukannya. Rumahnya menghadap selatan dan balkon yang sangat besar. Menurutku kau akan menyukainya." Ucap Tay lagi, tapi ia berhenti berbicara ketika menyadari Saint yang hanya melamun dan tidak memperhatikan penjelasannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/226771126-288-k501621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampir Boy [End]
Fiksi PenggemarPerth Tanapon seorang vampir yang belum sempurna karena belum memiliki keabadian harus mencari pasangan yang ditakdirkan untuknya yaitu cinta sejatinya di dunia manusia untuk dihisap darahnya, agar mendapatkan keabadian dan kekuatan sepenuhnya sebag...