13

503 62 31
                                    

"Cup!" tiba-tiba ChaAim mencium pipi Perth

"Aku menyukaimu Perth." Ucap ChaAim, lalu pergi dari ruang music. Saint buru-buru bersembunyi dengan berjongkok, berharap tidak ada yang melihatnya. Benar saja ChaAim langsung berlari kearah yang berbeda dengan Saint yang berjongkok, jadi ChaAim tidak melihat Saint. Saint menghembuskan nafas lega.

"Pak guru Saint.." panggil sebuah suara. Saint menengok dan terkejut, ia langsung berdiri. Disana direktur melihatnya.

##

Direktur membawa Saint keatap sekolah mereka berbicara disana.

"Kuberi tahu hal ini, bukan sebagai seorang direktur.. tapi sebagai ibu yang perhatian.." ucap ibu Tay

"Baik" sahut Saint

"Menurutku, jadi guru yang penuh semangat itu sangat terpuji. Tapi.. terlalu dekat dengan seorang murid saja itu tidak bagus.." ucap ibu Tay

"Terlalu dekat?" Tanya Saint, 'sepertinya ini salah paham'

"Kau telah bertunangan. Meski kalian berdua hanya guru dan murid.. jika ada gossip tentang kalian berdua, bukan hanya kau saja yang dipermalukan" jelas ibu Tay

"Baik" jawab Saint

"Sekarang kau bukan hanya seorang guru.." lanjut Ibu Tay

"Aku akan berhati-hati" ucap Saint

"Apa kau merasa terbebani dengan hal ini?" Tanya ibu Tay

"Tidak sama sekali.." jawab Saint

"Sekarang saatnya.. untuk memikirkan tanggung jawab yang harus kau tanggung.. Apakah hal ini sesuai dengan kemampuanmu atau tidak." Ucap ibu Tay dengan senyumannya, membuat Saint terdiam, ia tidak bisa berucap apapun atau membantah, "Jika posisi istri seorang wakil direktur tidak cocok untukmu.. jangan ragu untuk memberitahuku." Lanjut ibu Tay dan kemudian berjalan pergi meningalkan Saint yang  terpaku dengan ucapannya.

.

.

Kelas telah usai, Perth masih diam duduk di tempatnya, ChaAim melirik kebelakang kemudian perlahan bangun dan berjalan keluar dari kelas, ia masih canggung untuk menyapa Perth karena kejadian tadi di ruang music.

"ChaAim, bye bye!" teriak Pond melambaikan tangannya

"Bye.. bye.." ChaAim menoleh dan tersenyum pada Pond, ia kembali melanjutkan langkahnya.

"Hei! Kau, kau dan kau hari ini bebas, kan?" Tanya Ken pada teman-temannya

"Ayo kita pergi" lanjut Ken

"Tentu! Dan Perth ikut juga kan?" Pond segera menghampiri Perth yang akan berdiri keluar dari kelas, membuat Perth menatap Pond.

"Kalau Perth ikut pergi, aku juga ikut!" sela Bua yang tadinya asik dengan temannya tapi begitu mendengar nama Perth langgung menyambar ikut.

"Aku juga!"

"Aku juga!"

Sebagian gadis juga ingin ikut pergi jika Perth pergi.

"Tidak! Hari ini cowok saja." Tolak Pond

"Kenapa?" Tanya para gadis yang kecewa, mereka protes pada Pond

"Hei! Ayo cowok-cowok saja! Kita berangkat!" teriak Pond lalu merangkul bahu Perth dan berjalan keluar kelas, ia tidak menghiraukan protes kecewa para gadis.

"Kita berangkat! Ayo hari ini kita bersenang-senang!" lanjut Pond dengan semangat.

"Aku pasti bisa menyembuhkan hatimu. Ayo bersenang-senang hari ini." kata Pond pada Perth

Vampir Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang