03

857 92 30
                                    

Diatap gedung nan tinggi Perth menyesap minuman jus stroberinya, selesai meminumnya Perth mengambil sedotan itu dan menggores tangannya dengan ujung tajam sedotan, menghasilkan goresan luka yang berdarah, namun perlahan luka itu menutup kembali dengan sendirinya. Seperti tidak pernah terluka.

"Aku tidak berbohong.." ucap Perth.

##

"Anak muda yang kasihan... Bagaimana nasibnya nanti.." ucap Mew

"Jam berapa sekarang?" Tanya sosok disebelah Mew yang sedang terbaring dalam pelukannya

"Sekarang tengah malam. Ayo sekali lagi." Mew segera memeluk dan mencium sosok itu

#

"Bruk!" Saint terjatuh dari tempat tidurnya dan tergeletak dilantai, ia terlelap masih mengenakan pakaian kemarin yang dipakainya dan memeluk tas kerjanya.

"Lezat sekali.." gumamnya dalam tidur

#

"Perth!" suara teriakan yang memanggil namanya menghentikan langkah Perth yang baru saja sampai di area sekolah

"Kesini sebentar!" tarik seorang gadis pada Perth, membawanya ke tempat yang lebih sepi, dua gadis lain mengikutinya

"Mia kau pasti bisa!" gadis yang tadi menyeret Perth mendorong temannya dan memberi semangat

"Lakukan yang terbaik!" ucap teman satunya lagi, dia mendorong gadis bernama Mia ke hadapan Perth

"Umm.. ini" Mia menyerahkan sebuah surat kepada Perth dan diterima oleh Perth

"Sampai jumpa!" Mia kemudian berlari pergi dan diikuti oleh dua temannya.

" Kau berhasil Mia! Kau telah berikan padanya.." kata teman Mia

Setelah ketiga gadis itu pergi, Perth membuang suratnya begitu saja

"Hey kau! Kau tak seharusnya mengabaikan perasaan orang lain" ucap Tay yang tiba-tiba datang dan memungut surat yang dibuang Perth, membuat Perth menghentikan langkahnya.

"Maafkan aku.." ucap Perth

Tay membaca tulisan yang ada disurat itu

"Untuk Perth Tanapon"

"Jadi kau yang bernama Perth... Bagaimana... sudah terbiasa dengan sekolah ini?" Tanya Tay pada Perth sambil menyerahkan surat itu kembali pada Perth. Dari jauh Saint datang dan berlari menghampiri mereka berdua

"Selamat pagi!" sapa Saint pada Tay dan Perth

"Pagi" balas Tay pada Saint, saat Saint datang Perth pergi begitu saja, melihat itu membuat Saint segera menyusul Perth

"Selamat pagi Perth... apa kau pulang kemarin malam?" Tanya Saint berjalan mengikuti Perth

"Kau tetap bau" kata Perth pada Saint, membuat Saint terhenti melangkah dengan mulut terbuka, ia kemudian menutup mulutnya. Tay lalu menghampiri Saint.

"Apa dia termasuk anak yang rumit?" Tanya Tay pada Saint

"Ya.." jawab Saint masih menutup mulutnya

" Semalan aku menelponmu dan meninggalkan pesan. Tapi malam ini tak ada masalah kan?" Tanya Tay

"Malam ini? Oke." Dengan masih menutup mulut, ia berjalan beriringan bersama Tay

"Aku lebih suka makan malam denganmu setelah jam kerja.. karena aku suka kamu apa adanya.." ucap Tay, membuat Saint terhenti melangkah karena terkejut.

"Selamat pagi!" sapa para guru pada Saint yang baru datang

"Ah... Selamat..." Saint langsung menutup mulutnya dengan tangan dan duduk di bangkunya, ia membuka ponselnya dan memang ada beberapa pesan dan panggilan masuk.

Vampir Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang