Rumah Ervan
" Permisi! Ervan! " teriak Zia memukuli pintu rumah Ervan dengan kesal.
" Van buka! " teriaknya lagi.
Krek!
Pintu terbuka menampakkan seorang perempuan paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah Mbok Dar.
" Ngapain, Non? " tanya Mbok Dar.
Zia memutar bola matanya malas. Masih saja bertanya.
" Mau numpang makan " ucap Zia langsung main masuk ke rumah Ervan.
Zia meneriaki nama Ervan dan menghampiri kamarnya.
" Van! " teriak Zia ketika membuka pintu kamar Ervan.
" Non, Den Ervan lagi pergi. " ucap Mbok Dar.
" Yaudah aku tunggu disini " ucap Zia langsung duduk di sofa.
" Masalahnya, Mbok nggak tahu kapan pulangnya. " cicit Mbok Dar.
" Sejauh apa dia pergi? " tanya Zia.
" Jakarta. Emang Non Zia nggak dikasih tau? " tanya Mbok Dar sedikit mengejek.
" Ngapain ke Jakarta? " tanya Zia kaget.
" Apa jangan-jangan mau jual mobil aku, Mbok?! " tanya Zia langsung berdiri dari duduknya.
" Mbok nggak tau, Non. "
" Mbok dia penipu emang? " tanya Zia cemas.
" Bukanlah Non. Dia itu bos. "
" Bos para penipu? " tanya Zia lagi.
" Oh.. kalo itu ya jelas bu-- "
" Mbok punya nomor telepon Ervan kan?! " desak Zia sambil menggoyangkan lengan Mbok Dar.
Mbok Dar mengangguk kemudian pergi ke kamarnya. Beberapa saat kemudian Mbok Dar membawa kertas.
" Apa ini? " tanya Zia menerima kertas itu.
" Makanya dibaca, Non! " ucap Mbok Dar ketus.
Zia kaget. Tidak hanya Ervan yang nyebelin, ternyata pembantunya juga tertular gen nyebelin dari Ervan.
" Ini nomor telepon rumah Nyonya besar. " ucap Mbok Dar menunjuk salah satu nomor telepon itu.
" Nyonya besar? "
Mbok Dar mengangguk.
" Jadi satu keluarga Ervan itu penipu semua? Udah gede. " ucap Zia membuat Mbok Dar ingin membuang Zia ke dalam kawah gunung.
" Non, Nyonya besar itu bukan Nyonya kepala pen-- "
Belum sempat kalimat Mbok Dar lengkap, jari telunjuk Zia sudah mendarat di bibirnya.
" Iya Mbok. Walaupun ini perbuatan kriminal, aku bakal jaga rahasia. Pokoknya mobil aku balik. " ucap Zia kemudian melepaskan tangannya.
Zia kemudian menghubungi salah satu nomor yang tertera disitu.
" Sama bos-nya langsung aja! " ucap Zia kemudian mengetikkan angka di dalam ponselnya.
" Halo! " ucap suara di seberang.
" Halo, Nyonya besar? " ucap Zia menyapa suara perempuan di seberang sana.
" Siapa ini? "
" Maaf langsung saja, Nyonya. Saya tidak akan melaporkan perbuatan anda dan anak buah anda ke polisi. Tapi kembalikan mobil saya, ya? " pinta Zia lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
EENVOUDIG [On Going]
Humor[ COMEDY STORIES ] Ranking: #2 Badceo [24/6/2020] #2 Peternakan [2/6/2020] Andervan Crissio merupakan seorang CEO perusahaan Avirttan. Sebuah perusahaan yang menggeluti bidang desain gaun artis ternama. Ayahnya bernama Bobby Crissio yang merupakan...