Part 24.

4 1 0
                                    

Setelah beberapa menit perjalanan sampailah kerumah Willa.

Riko segera pamit karena sudah malam .

Tanpa pikir panjang Willa segera masuk dan melesat menuju ke kamarnya.

Diperjalanan dia bertemu dengan Banyu.

Willa sedikit menunduk takut jika Banyu akan melihat wajahnya yang kusut.

"Kenapa tadi pergi gitu aja,untung tadi saya bisa mengelak saat ditanya sama nyonya"

"Maaf ya"

Lirih Willa tidak mau memperpanjang permasalahan nya.

"Untung tadi saya lihat non pergi sama temen non jadi gampang buat ngejawab coba kalau tadi saya gak lihat,bisa geger satu rumah dengan berita bahwa non hilang"

Willa paham sekali dengan ucapan demi ucapan yang di lontarkan oleh Banyu.

Dia tahu Banyu saat ini sedang memarahinya.

Tapi dengan nada yang lembut penuh dengan kewibawaan.

"Maafin gue,dan terima kasih udah bantuin gue"

Willa segera meninggalkan Banyu sebelum ada orang lain yang bangun.

Banyu berdecak kesal.

"Saya gak akan biarin tu cowok tenang hidupnya, berani-beraninya dia bikin non Willa sedih kayak gitu"

Ucap Banyu bermonolog.

Banyu pun melangkah menuju kekamarnya sambil bawa minuman yang tadi diambilnya dari kulkas.

                  🍃🍃🍃🍃

Hampir Satu Minggu Willa tidak mau keluar kamar alasannya malas.

Dan itu alasan yang tidak etis sama sekali.

Willa benar benar kacau.

Rambut panjang nya acak-acakan.
Gak pernah dikeramas.

Mandi cuma dua hari sekali.

Ganti baju juga dua hari sekali.

Orang tuanya sangat bingung dengan hal itu.

Mereka sudah membujuk Willa namun hasilnya nihil.

Riko pun juga datang untuk membujuk Willa keluar namun Willa tetap diam dikamar dan tidak menjawab ucapannya Riko.

Semua orang khawatir dengan kondisi Willa saat ini.

Bayangkan hampir seminggu tidak makan.

Patah hati membuat nya tidak memiliki semangat untuk hidup.

Jangan ditiru ya..

Adegan ini dilakukan oleh orang yang  profesional.

"Akh.."

Willa sedikit berteriak namun tertahan untuk menenangkan hatinya sebelum dia berpikiran untuk berbuat nekat.

"Hiks..hiks"

Hanya suara yang keluar dari bibir Willa .

Karena air matanya sudah kering,dan tidak mau keluar lagi.

Kamarnya pun kini sudah menjadi kapal pecah.

Baju-baju berserakan dimana-mana.

Berbagai peralatan pun tersebar luas
Keseluruh penjuru ruangan.

Mata Willa membengkak.

Dia tidak tidur,setiap malam dia hanya bisa melamun meratapi nasibnya.

sampai segitunya ya apa sih bagusnya Ijef..?

Imam Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang