Part 29.

4 2 0
                                    

Willa membelengguh menghela nafas ketika tak terjadi sesuatu pada dirinya.

Pendengaran nya malah menangkap suara rintihan khas seorang laki-laki.

Willa membuka matanya sebelah,sebelum penglihatannya sempurna ada seseorang yang dengan cepat mendekapnya dan membawa Willa pergi dari tempat itu.

Ha-ha-ha malah terdengar suara tawa tak jelas dari seseorang yang sudah tertinggal jauh.

Willa segera berusaha melepaskan diri dari orang yang menghalangi penglihatannya.

"Ri..Riko"

Willa mengucapkan dengan terbata-bata.

Willa menerawang jauh pikiran nya kenapa Riko menghalangi penglihatannya tadi

Willa segera membuat jarak yang agak jauh dari Riko.

Willa ingin sekali menjerit tetapi tenggorokan nya terasa sakit sulit untuk di ajak kompromi.

Di pikiran Willa terlintas bayang-bayang lelaki tadi.Bahkan Willa berfikir yang ada di hadapannya adalah jelmaan Riko.

Yah otak pintarnya tidak akan berfungsi normal jika Willa dalam keadaan ketakutan.

"Lo siluman"

Willa menunjuk Riko dengan tangan yang bergetar, serta bibir yang yang juga sama bergetar.

Kakinya lemas ingin sekali dia roboh.

Riko menaikkan alisnya bergantian ia sangat terkejut  dengan hasil dari pikiran Willa yang menurut nya terlalu banyak menghayal.

Riko maju melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah.

Sedangkan Willa memundurkan langkahnya dengan gemetar.

Sebelum Willa berbalik dan lari Riko segera mencekal pergelangan tangan milik Willa.

"Ahk..."

Rintih Willa sambil berusaha melintir tangan Riko yang mencekalnya.

"Lepas dasar siluman"

Teriak Willa sebelum dia melemas dan ambruk.

               🍃🍃🍃🍃

Suara remang-remang menuntut agar Willa membuka matanya.

Walau sebenarnya Willa merasa lebih nyaman dalam kondisi seperti ini,namun entah suara yang mana yang mampu menggugah jiwanya agar dia terbangun.

Semua orang yang mengelilingi Willa mengucapkan syukur Alhamdulillah akhirnya Willa sadar juga.

Mata Willa mengerjap-ngerjap berusaha meneliti dimana kah sekarang dia berada.

Dan dari orang-orang yang mengelilingi Willa, Riko lah yang berjalan mendekat dan jongkok di depan Willa.

"Ah.......sil..lu.."

Sebelum Willa membuat kacau acara jelajah alam Riko segera membekap mulut Willa dengan satu tangannya.

"Diem bisa gak!!"

Lirih Riko,membekap mulut Willa.
Dengan begitu Willa tidak akan membuat semua orang ketakutan.

"Emm.."

Dengan sekuat tenaga Willa menggigit jari Riko yang masih membekapnya.

"Aduh.."reflek Riko pun menjauh kan tangan nya.

"Gu..gue..takut.."

Lirih Willa sambil menundukkan kepalanya,tidak seperti biasanya dan hal itu membuat Riko heran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imam Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang