Part 17.

7 2 0
                                    

Setelah berpisah dengan Willi,Willa berlari-lari kecil menuju kearah Riko.

"Assalamualaikum"

Willa menunduk hormat sambil menyatukan kedua tangannya.

"Waalaikumussalam"

Jawab Riko dan ketiga temannya bersamaan.

"Lo itu sahabat barunya Riko ya..?"

Tanya seorang laki-laki tampan yang memiliki lesung Pipit di pipinya.

Willa tersenyum dan mengangguk.

"Kenalin gue Basya sahabatnya Riko"

Basya tak berniat mengajak Willa untuk berjabat tangan,karena Basya sudah bisa menebak bahwa gadis didepannya itu gadis yang baik-baik dan tidak mau disentuh oleh orang sembarangan.

"Gue Willa,salam kenal juga"

Willa kembali tersenyum hangat.

Riko hanya diam saja melihat mereka yang saling memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"Gue Alsyar sahabat terbaiknya Riko"

"Gue Mansga cowok ganteng yang unyu-unyu"

Ucapan Mansga mampu membuat Willa tertawa, sedangkan mansga malah mendapat tonyoran dari ketiga sahabatnya.

Willa semakin tertawa asik.

"Ada apa kesini..?"

Tanya Riko cuek,Willa segera menghentikan tawanya.

"Mau ngajak Lo makan"

"Willi mana gak ikut..?,Gue gak mau kalau cuma berdua,nanti yang ketiga setan"

Willa memicingkan matanya dengan jengah.

'cak ilah masih aja Willi yang dicariin,gerah bet gue ah,ngapain sih kok gue kesel gini padahal gue deketin Riko udah ganti niat,emang sih awalnya gue mau jadiin Riko pacar  gue ,tapi gak jadi setelah ingat bahwa pacaran itu dosa ,apa lagi setelah  tahu motornya Riko ,gue berubah pikiran cukup jadiin Riko sahabat, orangnya aja nyebelin kayak gitu, bisa rontok semua rambut gue kalau gue beneran pacaran sama Riko'

Willa bergeming dalam hati sambil menggeleng gak Sudi.

"Kenapa Lo malah diem kayak gitu jangan bilang Lo lagi ngebayangin setan ya..?"

Tebak Riko yang membuat Willa mendegus tak terima sedangkan teman teman Riko tertawa melihat tingkah Willa yang menurutnya lucu.

'nih cewek pura-pura lupa apa gimana sih, gue kan puasa'

Batin Riko heran dengan Willa.

"Lo tadi gak mau berduaan sama gue kan sok banget sih Lo bilang aja, kalau Lo pengen gue ajak teman teman Lo biar rame iya kan..??"

Bisik Willa didekat telinga Riko.

Riko menggosok telinganya karena kegelian saat hembusan nafas Willa menusuk ke telinganya.

"Eh.. temen-temen kita makan bareng yuk,tenang biar Willa yang traktir,ya itung-itung sebagai tanda pertemanan kita lah"

"Mana ada gratisan yang ditolak,iya gak bro"

Basya menepuk bahu Riko dengan cukup keras.

"Sakit bego"

Riko menggerakkan bahunya agar tangan Basya terjatuh dari bahunya.

"Yoi"

Alsyar menunjukkan ibu jarinya pertanda setuju.

"Betul gue juga lagi laper banget"

Imam Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang