Part 11.

3 2 0
                                    

Setelah mendapat telepon dari Willi, Ijef ikut membantu mencari Willa.

Ijef nampak bingung sudah mencari kemana mana tapi tetap tidak ada.

"Kemana Lo La..??"
Gerutu Ijef khawatir.

Saat ini Ijef sedang mencari Willa disekitar taman,namun taman itu terlihat gelap dan sepi.

"Hey.. Jef"

Panggil Jeber,Ijef menoleh, langsung satu bogeman mendarat di sudut bibir Ijef.

"Aw... Sakit bego maksud lo apa hah..?, balas dendam yang tadi  hah..jawab..?"

Ijef tidak membalas karena dia sedang malas untuk menanggapi Jeber.

"Gak usah sok-sok an gak tau Lo..,tadi calon istri gue minta nomor Lo..,coba bayangin sakit bro.."

Ucap Jeber lebay sambil memegang dadanya.
.
"Lebay Lo.."

'calon istri..?,tadi yang telpon gue Willi berarti calonya Jeber Willi dong bukan Willa,terus tadi itu gue cuma salah paham,duh Jef Lo goblok banget sih,udah luka luka eh malah salah sangka'

Batin Ijef diam tak bergerak.

"Woy"
Suara Jeber mampu menghancurkan lamunan Ijef.

"Seharusnya gue yang marah sama Lo,gara gara Lo gue di marahin sama si willi,bilang gue yang nyulik Willa lah,nyekap dia lah, Lo gak tau apa apa main pukul aja"

Semprot Ijef panjang lebar.

"Emang Willa kemana..??"

"Kalau gue tahu Willa kemana gue gak bakal nyariin bego"

Maki Ijef perasaannya kini sudah semakin lega, setelah tahu bahwa bukan Willa tunangan nya Jeber.

"Yaudah sana cariin,tapi awas aja kalau sampai Lo suka sama Willi..",

"Bisa gagal gue jadi orang terkaya nomor dua se-Indonesia."

Lanjut Jeber dengan wajah yang dibuat menakutkan.

"Asal Lo tahu gue sukanya tuh sama Willa ,you know..?"

"Heh..sumpah Lo ,gak boleh juga Lo sama dia"

"Emang kenapa..?"

Tanya Ijef penuh selidik.

"Lo cemburu??"

lanjut Ijef dengan rahang yang sudah mengeras menahan amarahnya.

"Idih..ogah banget,"

Tolak Jeber mentah-mentah.

"Lo pasti juga cuman mau hartanya kan??"

Jeber melanjutkan pertanyaannya.

"Ya..iya..lah pake nayak lagi,emang kenapa ..?"

"Gini nih kalau punya temen otak nya gesrek,hey kalau Lo jadi mantunya juga otomatis hartanya kebagi dua dodol"

Terang Jeber yang membuat Ijef mengangguk paham.

"Berarti gue harus lebih ekstra lagi buat deketin Willa dan baik baikin dia supaya gue jadi calon menantu kesayangan"

"Enak aja, gue pastiin Lo bakal kalah dari gue,guelah yang bakal jadi menantu kesayangan"

Jeber berbicara dengan ketus.

"Gue mau cari yayang dulu,biar jadi menantu kesayangan"

"Gue doain moga gak ketemu,biar Lo gagal jadi menantu kesayangan"

"Eh..parah Lo kalau doain yang baik baik dong!!"

Geram Ijef tidak terima.

"Bodo amat"

Imam Pilihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang