Cerita ini hanya fiktif belaka, tidak ada sangkut paut dengan nama asli dikehidupan nyata. Hanya sebuah cerita imajinasi dari penulis.
Thanks for your attention.
💜
HappyReading
.
•••••
Cantik.
Kulit putih.
Tubuh ramping.
Rambut hitam sebahu dengan poni tipis diatas keningnya yang dia biarkan terurai dibalut topi hitam polos yang bertengger di kepalanya. Kemeja kotak-kotak berwarna biru dengan garis hitam yang melapisi kaos putih didalamnya bergerak bebas karena tiupan angin yang dia lawan saat berlari.Dengan langkah cepatnya gadis itu berlari dari kejaran dua orang pria berjas hitam yang berada lumayan jauh dibelakangnya. Menerobos setiap pejalan kaki yang nampak ramai melintas dijalan itu, sambil sesekali menengok kebelakang memastikan posisinya cukup aman. Menghiraukan setiap umpatan orang yang tak sengaja dia tabrak demi lolos dari kejaran itu.
"Aaaaa... Mmmm.... "
"Sttt... "
Baru akan berteriak karena ada yang menarik tangannya secara tiba-tiba, tapi mulut gadis itu lebih dahulu dibungkam oleh telapak tangan yang tak tau milik siapa. Yang gadis itu tau, dia ditarik bersembunyi dibalik bak sampah besar di gang kecil itu. Harus merasa aman karena terselamatkan dari dua pria berjas berbadan besar tadi, atau justru merasa lebih terancam karena tidak tau siapa yang menarik dan membungkamnya saat ini.
Setidaknya gadis itu sedikit menghembuskan napas lega di balik telapak tangan yang masih menutupi mulut dan hidungnya saat ini. Dua pria yang mengejarnya tadi berlari melewati mereka tanpa menyadari jika gadis yang mereka kejar berhenti disana, sembunyi di gang itu.
"Hhhh... "
Jieun. Lee Jieun. Gadis itu menghembuskan napas lega. Sedikit tersengal dengan napasnya. Menetralkan pernapasannya, merapatkan tubuh yang setengah membungkuk di dinding sampingnya setelah tangan yang sempat membungkam mulutnya tadi sudah melepaskannya.
Jieun menengadah menatap ke sosok yang setidaknya sudah menyelamatkannya dari dua pria yang mengejarnya tadi.
Masih berdiri disampingnya.Tertegun menatap pria yang terlihat seperti cerminannya saat ini. Pria berambut abu-abu yang tertutupi topi hitam, kemeja kotak-kotak hitam garis putih dengan kaos hitam polos didalamnya, serta jins yang robek di bagaian lututnya. Dan sedikit goresan luka di wajahnya. Benar benar sama persis seperti kondisinya saat ini. Bedanya Jieun hanya mempunyai luka memar dan sedikit darah kering di sudut bibirnya, sedangkan pria itu mempunyai luka yang sama disana ditambah satu goresan lagi di bagian tulang pipi bawah mata kirinya.
"Gomawo. "
Ucap Jieun singkat. Setidaknya dia harus berterimakasih. Dan dia tau jika pria itu bukanlah pria cabul yang akan melukainya setelah ini. Karena perasaannya mengatakan seperti itu"Cihhh, menyusahkan. "
Hanya itu gumaman yang terdengar lirih juga sangat dingin keluar dari bibir pria itu, berbalik meninggalkan Jieun. Berjalan ke arah dimana awal Jieun berlari.Ji eun hanya menarik sudut bibirnya. Membiarkan pria yang namanya saja tak dia tau pergi begitu saja. Tanpa ada niat untuk menahannya. Sudah cukup sopan dia berterimakasih, meski menggunakan bahasa yang tidak formal yang tak semestinya dia gunakan untuk orang yang baru saja dia temui.
•••••
"Yakk......Kook...stttt.... " suara yang terdengar seperti bisikan itu keluar dari bibir Jieun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Fanfiction[ COMPLETE ] Cinta. Hati. Ketulusan. Kebodohan. Penyesalan. Penyesalan memang terkadang datang terlambat. Menyerangmu saat semuanya telah pergi dan menghilang. #minyoongi #leejieun #jeonjungkook