LOCKED part 12

11.4K 475 0
                                    

Hy autor kembali.. apa kalian masih nungguin autor? Hehe kayanya kalian nunggu storynya bukan autornya ya hehe... maaf ya aku baru bisa publish soalnya akhir - akhir ini autor lagi sibuk di kantor hehe oke deh langsung aja ya semoga kalian suka... jangan lupa vommentnya dong buat semangat autor publish hehe soalnya kalo kalian tidak vomment rasanya tuh ya autornya jadi kurang semangat gitu buat publish so jangan lupa vommentnya ya chingu....

@@@@@@@@@@@@@

Sudah 2 hari aku tinggal dengan richat. Aku sengaja bersembunyi untuk mengelabui david. Sebenarnya ada rasa takut bila ini sampai terkuak. Namun aku harus menanggung resikonya. Aku berjalan pelan menuju rumah kedua orang tuaku. Aku memasang ekspresi sedih. Mereka nampak kaget melihatku pulang dalam keadaan sedih. Aku benar - benar harus menjadi aktris. Tanpa mempedulikan pertanyaan orang tuaku, aku langsung masuk ke kamarku dan mengunci pintu.

Aku terbangun saat ada yang mengetuk pelan kamarku. Aku mengusap wajahku kasar. Aku benar - benar terganggu karna aku masih mengantuk. Aku membuka pintu dan menemukan david menatapku tajam. Dia menarik tanganku dengan kasar dan pamit kepada kedua orang tuaku untuk pergi. Aku menatap bingung ke arah punggungnya. Aku masih belum bisa mencerna dengan baik ada apa sebenarnya. Dia membawaku ke sebuah apartement yang sepertinya aku mengenal apartement ini. Aku masih diam mengikuti david. Dia nampak menyeramkan malam ini. Dia tidak bicara apapun. Dia juga tidak melepaskan tanganku dari cengkramannya. Aku terkejut saat dia menggedor pintu apartement bernomor 101. Aku masih diam menatap pintu yang nampak familiar. Oh my god mati aku. Aku baru ingat ini apartement kelvin. David merasakan gerakanku yang tergelonjak saat menyadari kami di depan apartemen kelvin. Dia menatapku dingin tepat di kedua mataku.

David :"kau sudah sadar!"

Aku berusaha melepaskan tanganku namun tangannya terlalu kuat. Pintu itu terbuka dan memperlihatkan kelvin yang bertelanjang dada. Dia terkejut melihat kami. David menendang kelvin dengan keras hingga kelvin terjatuh dengan keras. Aku menarik david saat dia mulai ingin maju kembali menyerang kelvin. Teman kelvin membantu kelvin berdiri dan berusaha menjauhkan kelvin dari david yang mengamuk.

Chitra :"hentikan! Aku yang salah!"

David :"ya kau salah nyonya smith! Kau fikir ini lucu! Akan aku perlihatkan humorku yang sebenarnya."

David mengeluarkan pistor dari balik jasnya dan mengarahkan ke arah kelvin. Aku mencoba menahan tangan kelvin dengan tanganku yang masih bebas. Kelvin nampak shok dengan apa yang david lakukan. David menembaki kaca jendela dan tv di belakang kelvin. aku hampir pingsan melihat ini semua. Peluru itu hampir mengenai kepala kelvin. David kembali mengarahkan pistol itu ke arah kelvin. Aku langsung sujud dikakinya.

Chitra :"aku mohon jangan lakukan ini. Aku akan melakukan apapun yang kau pinta tapi tolong bebaskan mereka. Ini salahku."

David menatapku dingin.

David :"bagus kau sadar."

Dia menarikku pergi dari sini.

Saat kami sampai di apartement david, david mendorongku ke sofa. Dia membuka celananya di depanku hingga juniornya mencuat keluar. Aku mundur ketakutan melihat itu. David mencengkram rambutku dan mengarahkan wajahku ke juniornya.

David :"bersihkan diriku!"

Chitra :"tidak!"

David :"aku akan membunuh kelvin

kalau kau menolakku!"

Aku tersentak mendengar ancaman david. Dengan terpaksa aku memasukkan junior david ke mulutku. Hatiku sakit di perlakukan seperti wanita murahan. David semakin cepat memaju mundurkan juniornya di mulutku. Sesekali dia mendorong juniornya hingga membuatku tersedak.

Aku merasa lega saat dia mengeluarkan juniornya yang besar. David menyeretku masuk ke kamar dan melemparku ke tempat tidur dengan kasar. Dia menindiku dan menciumku dengan kasar. Aku tersentak saat dia meremas kasar dadaku. Bibirku terasa perih karna perlakuan david. Dia merobek bajuku dengan kasar. Aku menangis saat dia tidak mengindahkan permintaanku untuk berhenti. Dia memaksa membuka kedua kakiku dan mulai menjilati vaginaku dengan penuh nafsu. Aku hanya bisa mendongak merasakan kenikmatan yang di timbulkan. Aku meleguh dan ini membuatku semakin buruk. Aku seharusnya tidak menikmati perlakuan david. David memasukkan miliknya dengan sekali sentak. Aku menangis kesakitan saat dia memasukkan juniornya yang besar ke vaginaku. David berhenti sebentar sambil mengatur nafasnya yang berat. Aku menangis histeris karna kehilangan keperawananku. David menakup wajahku dengan kedua tangannya. Dia menempelkan keningnya di keningku. Aku menggeleng wajahku kasar agar tangannya terhempas. Aku memukul dadanya dengan keras namun dia masih tidak bergeming.

David :"dengar jangan main - main lagi dan mulailah menjadi sosok istri yang baik sayang. Jangan membuatku marah atau akan lebih parah dari ini. Aku tidak segan - segan membunuh orang kalau kau membuatku marah lagi."

Chitra :"jangan harap aku akan menjadi istrimu brengsek."

David menatapku dengan tajam. Dia meremas dadaku dengan kasar.

David :"itu yang kamu mau?"

David menggerakkan juniornya dengan kecepatan menggila. Aku menahan rasa sakit dan nikmat yang bersamaan. David masih menatapku tajam. Tangannya tak henti - hentinya meremas dadaku dan meremas bokongku untuk memperdalam hentakkannya.

Tubuhku menegang dan bergetar hebat saat klimaks menyelimutiku. David menyeringai menatapku yang sedang klimaks. Dia mengecup leherku yang terekspos karna aku mendongak.

David :"menikmati hm?"

David menjilati putingku dengam lembut dan mulai mengulum putingku. Aku meleguh keenakkan. David menggerakan miliknya kembali dan akhirnya kami klimaks bersama. Dia menindihku yang sudah tidak bisa bergerak. Aku bisa merasakan nafasnya di putingku. Aku semakin merasa sangat buruk. Aku terhanyut dalam kenikmatan yang di berikan david. Aku seperti jalang yang menjijikan.

Aku menolak sentuhan david di tubuhku. Aku menangis memeluk diriku sendiri. David masih berusaha meraihku namun aku terus menangkis sentuhannya. Aku tidur membelakanginya. Aku benar - benar kecewa dengan apa yang david lakukan padaku.

David :"my love."

Chitra :"JANGAN PERNAH MEMANGGILKU DENGAN SEBUTAN MENJIJIKAN ITU!"

Aku meraih selimut dan berusaha berjalan menuju kamar mandi. Rasa sakit masih menyerang vaginaku. Aku semakin merasa jijik pada diriku. Aku mengunci pintu kamar mandi dan menangis di bawah shower.

                            TBC


LOCKEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang