Locked part 25

11.3K 493 1
                                    

Sudah setahun aku dan david tidak lagi berhubungan lagi. Aku menyibukkan diriku dengan pekerjaanku. Aku sering ketiduran di kantor dan alhasil ibuku selalu menelefonku untuk mengingatkanku untuk pulang. Aku sengaja menyibukkan diriku untuk melupakan david.

Richat :"chitra coba berhenti menyakiti dirimu."

Aku menatap bingung ke arah richat.

Chitra :"aku tidak sedang menusukkan pisau ketubuhku."

Richat :"jangan pura - pura tidak mengerti."

Chitra :"aku baik - baik saja richat. Ini memang jalan kami."

Richat :"orang tuamu sudah menyetujui kalian jadi kenapa kamu tidak bergerak?"

Chitra :"tidak richat itu tidak mungkin. Papa membenci david."

Papa :"tidak sayang kami tidak lagi membencinya."

Aku terkejut melihat kedua orang tuaku masuk kekantorku. Aku menatap richat yang tersenyum melihatku.

Papa :"sekarang kamu yang harus berjuang mendapatkannya kembali. Kami sudah dengar apa yang terjadi sebenarnyabdari richat. Kamu juga salah karna melakukan itu pada suamimu."

Richat :"sudah dengar? Sekarang tunggu apa lagi cepat temui richat diapartementnya."

Chitra :"apartement?"

Richat :"oh chitra jangan bilang kau lupa ini hari minggu?"

Chitra :"minggu?"

Richat :"oh god tante ingatkan aku untuk memastikan si kelvin membayar 100 x lipat uang lemburan chitra."

Orang tuaku nampak kompak mengangguk. Aku menatap mereka aneh.

Richat :"hey apa lagi yang kau tunggu!"

Chitra :"tapi..."

Richat :"pergi sekarang chitra!"

Aku langsung pergi saat richat membentakku.

Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan penuh. Banyak makian dari pengendara mobil lain yang nampak kesal atas tingkahku. Aku tidak peduli dengan apapun sekarang. Aku berusaha secepat kilat untuk sampai ke apartement david.

Aku mencoba membuka kunci apartement dengan paswort yang dulu pernah diberikan david padaku. Dia sengaja memakai ulang tahunku dengan alasan agar aku ingat paswortnya. Aku berhasil dan merasa terharu david masih memakai ulang tahunku. Samar - samar aku mendengar suara wanita. Aku mendengar david berdebat dengan seorang wanita. Aku melihat david berusaha melepas pelukan wanita itu. Wanita itu nampak telanjang. Aku bernafas lega melihat david yang masih memakai pakaian utuh. Awalnya aku ingin pergi namun aku merasa kenal dengan sosok wanita itu. Aku menatap wanita itu dengan kebencian. Dia wanita jalang yang dulu pernah merebut david dariku. Aku menghampiri wanita itu dan menampar wanita itu. David dan wanita itu nampak kaget melihatku. Aku menarik paksa wanita itu yang masih telanjang. Aku memaksanya keluar dari apartement david dan membanting pintu tepat di depan mukanya. Aku berbalik ke arah david dan meraih baju wanita jalang itu. Aku membuka pintu dan melemparkan baju wanita jalang itu.

Chitra :"aku bersumpah kalau kau masih berani mengganggu suamiku, akan aku bunuh kau dengan tanganku! Akan aku pastikan mayatmu bahkan tidak bisa dikenali."

Aku membanting pintu dengan keras.

Saat aku membalikkan tubuh aku mendadak gugup karna aku baru sadar dengan apa yang aku lakukan. Perlahan aku masuk dan tidak menemukan david di ruang tamu. Aku gugup dan hanya diam menatap sepatuku. Beberapa saat kemudian aku mendengar langkah kaki mendekat.

David :"duduklah..."

Aku menatap david yang berjalan ke arah sofa dan meletakkan 2 gelas coklat hangat. Aku mengikutinya duduk di sofa dengan gugup. Dia masih diam menyesap coklat hangatnya.

Chitra :"maaf."

Aku melirik david yang nampak cuek denganku. Dia masih asik dengan gelasnya. Aku tidak menyalahkannya walaupun aku kesal namun aku tetap berusaha untuk mengerti. Aku baru sadar saat diposisinya dulu seperti apa. Aku bisa merasakannya sakitnya di anggap tidak ada. Aku menghela nafas lemah.

Chitra :"aku tahu aku terlambat. Aku pantas menyesal dan tidak pantas berharap apa - apa lagi padamu. Aku juga tidak pantas tadi mengatakan kau suamiku. Aku hanya..."

Aku menggigit bibirku dengan keras.

Chitra :"aku hanya baru berani menyatakan semua karna aku takut menyakiti orang tuaku. Aku tahu aku menyakitimu dan aku tidak pantas mendapatkan cintamu lagi, tapi aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta dan aku akan membuktikan rasa cintaku padamu."

Aku menatap david yang nampak tidak terkejut dengan apa yang aku katakan. Aku menatapnya tersenyum sinis padaku. Aku merasa tidak sanggup menatapnya lagi saat ini. Aku merasa benar - benar sudah tidak ada harapan. Aku menunduk menyembunyikan air mataku.

David :"buktikan sekarang."

Aku mengangkat wajahku dan menatapnya yang menatapku dengan tajam.

Chitra :"ya aku akan lakukan apapun untuk membuktikannya."

David :"apapun?"

Chitra :"ya apapun."

David :"termasuk dengan menikah denganku sekarang juga?"

Chitra :"ya... APA!"

David :"kau tidak sanggup? Baiklah silahkan pergi."

Chitra :"aku sanggup."

David :"bagus."

Chitra :"tapi aku belum menyiapkan acara itu. Aku butuh.."

David :"orang tua kita dan penghulu dalam perjalanan. Kita akan lakukan pesta kecil- kecilan di taman dekat apartement."

Chitra :"tapi bajuku?"

David :"ada di kamar kita, mereka sudah menunggumu. Segera ke sana dan bersiap - siaplah."

David menarikku memasuki kamarnya dan aku terkejut menatap beberapa orang yang memberi hormat pada kami. David mendorongku masuk ke kamar dan menutup pintunya.

Acara berlangsung dengan hikmat. Ini tidak bisa di bilang pesta sederhana karna banyak orang yang di undang. Aku baru sadar kalau david sudah merencanakan ini semua dengan orang tua kami dan 2 sahabatku (richat dan kelvin tentunya). David nampak bahagia saat kami resmi menjadi pasangan suami dan istri. Berkali - kali david mencium dan mengatakan kata - kata cinta padaku. Aku benar - benar bahagia.

Saat acara selesai david membawaku keapartementnya. Dia sengaja menggendongku sampai ke ranjang. Dia menatapku penuh arti. Saat dia mendekat ingin menciumku, aku menahan bibirnya dengan tanganku.

Chitra :"aku masih penasaran wanita jalang itu sebenarnya siapa?"

David :"my love kau berhasil merusak suasana."

Chitra :"ayolah jawab aku, aku janji akan menuruti maumu."

David :"janji?"

Aku mengangguk cepat.

David :"kau ingat ririn yang dulu saat SMP mengejarku hingga berani melabrakmu?"

Chitra :"oh my god jangan bilang!"

David mengangguk dan aku mulai memukul dadanya tanpa ampun. Aku berjalan masuk ke walk in closet dan mengunci pintu. David memanggilku beberapa kali tapi aku tidak peduli.

                                TBC

LOCKEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang