"Kok kamu bisa dekat sama Rudy sih." tanya Ari
Bukannya menjawab pertanyaan Ari, Ara malah menampar Ari dengan kencang. Hal itu membuat Ari kaget sekaligus bingung.
"Kamu nampar aku? "
"Iya, kenapa gak suka kalau gua tampar. " ketus Ara
"Tapi kenapa kamu nampar aku, emang aku ada salah apa sama kamu?"
"Gak usah pura pura gak tau deh, lo sengaja kan..."
"Aku gak ngerti maksud kamu. "
"Lo sengaja kan bikin gua malu didepan Rudy, lo bohong sama gua Ri." ucap Ara kecewa
"Aku bohong apa sama kamu Ra? Aku benar benar gak ngerti. " ucap Ari sangat bingung
"Gua kecewa sama lo Ri, gua pikir lo teman terbaik gua. Tapi lo jahat, lo sengaja bikin gua malu didepan Rudy." ucap Ara
"Tentang penampilan kamu? " tanya Ari
"Kemarin lo bilang kalau gua merubah penampilan gua, Rudy bakal suka sama gua. Tapi nyatanya Rudy lebih suka penampilan gua yang dulu, ucapan lo cuma omong kosong tau gak! " ketus Ara beranjak pergi
"Tunggu Ra, kamu salah paham. "
"Gak Ri, gua udah tau semuanya. Lo gak mau kan gua jadian sama Rudy. " ucap Ara
"Bukan gitu Ra, aku cuma.... "
"Udahlah Ri, gua udah terlanjur kecewa sama lo. " ucap Ara melepaskan genggaman tangan Ari lalu pergi meninggalkannya
"Kok jadi gini sih...."
"Tapi aku memang gak rela kalau Ara jadian sama Rudy, ada apa dengan diriku? " ucap AriAra yang terlanjur kecewa berlari menuju toilet untuk menghapus make up yang dipakainya, dengan kasar Ara menghapus semua make up yang menempel diwajahnya.
"Gak gini Ri caranya, lo kenapa tega mempermalukan gua didepan Rudy... Gua kecewa sama lo Ri.. " ucap Ara menangis
Disaat Ara masih menangis didepan kaca, tiba tiba terdengar suara tepukan tangan dari arah kloset.
"Wah wah wah, sepertinya ada yang kepedean nih bisa dapetin Rudy. "
"Lo gak ngaca? Lo itu gak pantes buat Rudy.. " ketus Reva mendorong Ara hingga terjatuh
"Kenapa diam aja, lo takut? " ucap Cindy
"Gak! Gua gak pernah takut sama lo berdua. " ketus Ara berdiri kembali
"Hebat juga lo! Berani ya lo, apa lo gak tau siapa gua? Gua ini donatur terbesar di sekolah ini tau gak, gua bisa dengan mudah mengeluarkan murid disini. " ucap Reva
"Apa dengan itu gua akan takut sama lo Rev? Tentu aja gak, jangan mentang mentang orang tua lo donatur terbesar disini lo jadi semena mena jadi orang!" bentak Ara
"Jaga ucapan lo dasar cewek kampung. " ucap Cindy menampar Ara
"Kerja bagus sahabatku, sekarang biar gua yang kasih pelajaran ke cewek kampung ini biar dia gak kurang ajar sama kita. " ucap Reva mengambil seember air lalu mengguyurkannya ke tubuh Ara
"Dengar ya cewek kampung, ini peringatan buat lo. Jangan pernah mimpi bisa dapetin Rudy, dan satu lagi. Mending lo jauhin Ari deh, Ari itu gak cocok dekat sama cewek kampung kayak lo. " ucap Reva menginjak tangan Ara lalu pergi keluar dari toilet
Ara yang mendapatkan perlakuan seperti tadi merasa kesal dan sedih. Saat ini tubuhnya sangat kedinginan, dia tidak bisa keluar dari sini dengan keadaan basah kuyup. Tapi dia harus keluar, dia harus belajar. Tangan Ara juga memerah karna diinjak Reva tadi. Dengan sisa tenaga yang ada Ara berjalan keluar dari toilet tersebut.
Sementara itu Ari masih mencari keberadaan Ara, dia sangat khawatir dengan kondisi Ara. Ari takut Ara terluka atau semacamnya. Akhirnya Ari menemukan keberadaan Ara, dilihatnya Ara berjalan sempoyongan. Ari bingung kenapa Ara basah kuyup seperti itu, Ari semakin panik ketika melihat Ara pingsan.
"Ara... Bangun Ra, kamu kenapa bisa kayak gini. " ucap Ari menggendong Ara dan membawanya ke UKS
Rudy yang tidak sengaja melihat Ari menggendong Ara langsung mengikutinya.
"Bangun dong Ra, jangan bikin aku khawatir sama kamu. " ucap Ari menggenggam tangan Ara
"Kamu tunggu sebentar ya, aku mau ambilin kamu teh hangat dulu. " ucap Ari
"Kok Ara bisa basah kuyup gini sih. Jangan jangan ini ulahnya Reva, gak kapok kapok sih tuh cewek. " ucap Rudy mengusap kepala Ara
"Gua ada dimana... " tanya Ara tersadar
"Lo ada di UKS, tadi lo pingsan. " jawab Rudy
"Eh Dy, sorry ya jadi ngerepotin lo. " ucap Ara
"Gimana kondisi lo, masih pusing? " tanya Rudy
"Udah baikan kok, cuma gua sedikit kedinginan aja. " jawab Ara
"Oh iya baju lo kan basah kuyup, pake jaket gua aja ya. Biar agak hangat. " ucap Rudy memasangkan jaketnya di tubuh Ara
"Thanks lagi ya Dy. "
"Lo bawa baju ganti gak?"
"Bawa, tapi ada dikelas.. "
"Mau gua ambilin. " tawar Rudy
"Eh gak usah Dy, gua gak mau ngerepotin lo lagi. " ucap Ara
"Gua sama sekali gak pernah direpotin kok. " ucap Rudy
"Tapi gua gak enak sama lo, gara gara gua lo jadi selalu bantu gua. " ucap Ara
"Gua emang senang membantu kok, apalagi bantuin cewek cantik kayak lo." ucap Rudy
"Apaan sih Dy..." ucap Ara
"Sorry gua ganggu lo berdua. "
"Eh gak kok Ri... " ucap Rudy
"Gua cuma mau kasih ini ke Ara, kamu jangan lupa ganti baju ya. Ini juga aku bikinin teh hangat, sama ada bubur juga. Jangan lupa dimakan, aku pergi lagi kalau gitu ya. " ucap Ari pergi meninggalkan Ara dan Rudy
"Kok gua aneh banget sih, kenapa gua sedih Ari pergi. Padahal kan ada Rudy di samping gua, tapi rasanya ada yang kurang. " batin Ara melihat kepergian Ari
"Kok bengong sih Ra, lebih baik lo ganti baju dulu. Gua tunggu disini. " ucap Rudy
"Eh iya Dy, gua ganti baju dulu ya. " ucap Ara masih memikirkan Ari
Setelah mengganti seragamnya, Rudy menyuapkan bubur yang diberikan Ari kepada Ara. Ara senang bisa diperhatikan oleh Rudy seperti ini, tapi dia merasa ada yang kurang.
"Makasih ya Dy, kayaknya gua udah bisa ke kelas deh. " ucap Ara
"Lo istirahat aja dulu Ra."
"Gua udah baik baik aja kok Dy. " ucap Ara
"Lo yakin.. "
"Gua sangat yakin.. "
"Ya udah lo boleh balik ke kelas, tapi gua pegangin ya jalannya. " ucap Rudy
"Jangan deh Dy. "
"Gak ada penolakan. " ucap Rudy memegang tangan Ara
Ari memutuskan untuk menyendiri, hatinya terasa sangat aneh melihat Ara dekat dengan Rudy. Padahal dia sudah berjanji kepada Ara bahwa dia akan membantunya untuk dekat dengan Rudy.
"Plis lah Ri, kenapa jadi gini sih. Kamu itu udah janji sama Ara bakalan bantuin dia buat dekat sama Rudy. Lupakan lupakan lupakan.. " ucap Ari
"Ribet amat sih hidupku ini, mending di zaman itu, meskipun tertindas tapi aku gak perlu capek ngurusin masalah kayak gini. " ucap Ari
"Itukan Ari, ngapain dia sendirian disitu. Masa bodo lah, gua udah gak peduli lagi sama dia. " batin Ara melihat Ari duduk sendirian
Tunggu terus kelanjutan ceritanya ya.
Jangan lupa Vote and Comment
Salam hangat# my twins
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Cinta [END]
Teen FictionKatanya jodoh itu akan datang di waktu yang tepat, tapi bagaimana bila jodohnya itu datang dari masa lalu. Awalnya pasti kaget, dan tidak menerimanya. Inilah kisah tentang seseorang yang bisa menembus waktu ke masa depan, apakah dia akan menemukan j...