Enam Belas

9 2 0
                                    

"Baik anak anak, kita akan berangkat. Sebelumnya ibu mau bilang ke kalian, ini bukan sekedar kemping, disana juga nanti kalian akan melakukan bakti sosial memperbaiki sebuah sekolah, apakah kalian mengerti. "

"Mengerti bu. "

"Baik, silahkan kalian naik satu persatu kedalam bis. Nanti kalian duduk berdasarkan nomor yang sudah diberikan. "

"Yaelah kenapa harus duduk pernomor sih, udah kayak ujian aja. " ucap Ara

"Gak apa apa beb, yang penting kan nanti kita disana ketemu. " ucap Rudy

"Tapi masalahnya kita juga pisah bis Dy. " ucap Ara

"Jangan sedih lagi ya, kalau gitu aku duluan ke bis. " ucap Rudy pergi meninggalkan Ara

Ara yang sedang menaiki bis tidak sengaja melihat Ari yang sedang bersama dengan Raina.

"Huh, nih cowok ya. Udah kemarin gak minta maaf, gak merasa bersalah banget sih. " ucap Ara merasa kesal

"Rain, gua bantu bawa tas lo ya. " ucap Ari

"Eh gak usah Ri, gua bisa sendiri kok." ucap Rain menggendong tas nya

"Tapi kayaknya tas lo berat, udah gak apa apa gua bawain aja. " ucap Ari mengambil tas Raina

"Ya ampun pagi pagi udah pacaran aja, dasar bucin. " teriak Ara kepada Ari

"Maaf nih mbanya, pacarnya mana ya. Kok gak bantuin ceweknya, udah gak peduli ya. " ucap Ari

"Heh, maksud lo apa. Sorry ya, gua mah cewek mandiri, gak manja. " ucap Ara

"Dia gak manja kok, emang gua mau bawain tas nya. " ucap Ari

"Emang dasar bucin lo. " ucap Ara

"Ri, kalau gitu gua duluan ke bis ya. Sini tas nya gua bawa sendiri aja. " ucap Raina pergi meninggalkan Ari

"Eh Rain, tunggu.. " ucap Ari

"Yah ditinggal, gagal deh bucinnya. " ledek Ara

"Lo ya, kenapa sih lo? Sirik gara gara gua bucin. " ucap Ari sangat kesal

"Hey dengar ya, gua juga punya pacar kali. Bucin doang mah gua bisa, daripada lo sama tuh cewek pacaran kagak bucin iya. Aneh lo. " ucap Ara

"Terserah lo aja deh. " ucap Ari

"Duh capek ya, ngomong sama lo. Bye, gua mau masuk bis. " ucap Ara menaiki bis

Ara tidak menyadari sepatunya yang licin, akibatnya saat dia menaiki bis tersebut dia harus terpeleset, Ari yang melihat Ara akan terjatuh langsung menahan tubuhnya dari belakang. Mereka berdua pun tidak sengaja saling menatap.

"Woi lepasin gua... " teriak Ara langsung dilepas oleh Ari

"Duh sakit banget, bilang kek kalau mau dilepas. " ucap Ara merintih kesakitan

"Aneh banget lo jadi cewek. " ucap Ari mengulurkan tangannya

"Kenapa nih cowok jadi berubah romantis gini. " batin Ara menatap Ari

"Sorry tangan gua pegel nih, lo mau gua bantu bangun atau gak. " ucap Ari

"Eh iya. " ucap Ara memegang tangan Ari untuk berdiri, namun saat dia berdiri kakinya terasa sakit

"Aww, kaki gua sakit banget. " ucap Ara merintih kesakitan

"Duh kayaknya kaki lo terkilir deh gara gara kepeleset tadi, gua pegangin aja deh masuk kedalam bis nya. " ucap Ari memopong Ara masuk kedalam bis

"Lo nomor berapa? " tanya Ari

"Nomor 7." jawab Ara

"Lah berarti gua duduk bareng lo dong. " ucap Ari

Dimensi Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang