Sepulang sekolah, hanya ada keheningan diantara Ara dan Ari. Keduanya sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata pun.
"Ngapain lo liatin gua kayak gitu! " ketus Ara
"Siapa juga yang ngeliatin kamu. " ucap Ari
"Awas aja ya kalau ngeliatin lagi. " ucap Ara
"Aku cuma bingung, kok bisa ya tadi kamu itu basah kuyup. Emangnya kamu didalam toilet ngapain, mandi?" tanya Ari
"Bisa gak sih gak usah nanya nanya! Itu urusan gua. " bentak Ara
"Kamu tuh aneh, kok marah sama aku. Cuma masalah sepele doang kali." ucap Ari
"Sepele menurut lo, besar menurut gua! " ketus Ara
"Tau ah, bikin badmood aja lo. Mending gua tidur aja. ""Padahal jelas jelas Ara itu di bully sama Reva. Kenapa sih dia gak pernah mau ngaku kalau dia itu yang punya sekolah itu." ucap Ari
Semakin hari Ara semakin menjauh dari Ari, membuat Ari menjadi serba salah.
"Ra, mau sampai kapan kamu begini?" tanya Ari yang tidak sengaja berpapasan dengan Ara
"Sampai kapan pun, gua benar benar udah kecewa sama lo Ri. Masih bagus lo gak gua usir dari rumah. " ucap Ara
"Tapi aku gak bisa gini terus, aku gak bisa tanpa kamu Ra. " ucap Ari menggenggam tangan Ara
"Basi tau gak! Lepasin tangan gua! " ketus Ara melepaskan tangan Ari secara kasar
"Aku cuma gak mau kamu sedih. " ucap Ari
"Itu bukan urusan lo, mending lo pikirin aja cara buat balik. Lama lama gua muak lihat muka lo. " ketus Ara pergi meninggalkan Ari
"Kamu gak tau yang sebenarnya Ra. " ucap Ari
"Waww... Ternyata ada yang tinggal serumah nih, kayaknya kalau satu sekolah tau seru deh. " ucap Reva yang sedari tadi mendengar obrolan Ari dan Ara
"Jangan fitnah kamu!"
"Jelas jelas gua dengar sendiri kok, kenapa? Malu kalau semuanya sampai tau kalau kalian tinggal serumah, hhmmm lagian kok aneh ya kalian bisa tinggal barengan padahal gak ada hubungan saudara. Apa jangan jangan kalian berdua udah nikah ya. Gimana ya kalau sampe kepala sekolah tahu, bisa dikeluarin kali ya. " ucap Reva
"Jaga ucapan kamu Reva! Jangan asal ngomong! " bentak Ari
"Kok marah? Harusnya kalau emang gak ya jangan marah dong. Apa jangan jangan benar ya, lo sama Ara itu udah nikah, terus jangan jangan Ara juga udah hamil ya. " ucap Reva
"Aku kan udah bilang, aku sama Ara belum menikah. Kamu jangan fitnah orang. " ucap Ari merasa kesal
"Gua sih bisa aja ya tutup mulut, asal lo mau jadi pacar gua. Gimana? Mau gak? " ucap Reva
"Masa iya sih aku harus pacaran sama nih orang, tapi kalau gak bisa bisa nama Ara jadi jelek. Ya udah deh, demi Ara... " batin Ari terdiam
"Kok malah bengong, oh lo mau ya gua ngomong ke semua orang. " ucap Reva
"Ok kalau gitu, sekarang juga gua ngomong... ""Eh tunggu, iya aku mau jadi pacar kamu." ucap Ari
"Seriusan nih?" tanya Reva
"Iya, aku mau pacaran sama kamu." jawab Ari
"Bagus deh, sekarang kita ke kantin yuk beb. " ajak Reva merangkul lengan Ari
Kebetulan saat ini Ara sedang berada di kantin bersama dengan Rudy. Reva yang mengetahui hal itu langsung menghampiri Ara dan Rudy.
"Hai Ra, Dy. " sapa Reva
"Ngapain sih nih nenek sihir kesini. " ucap Ara pelan
"Tumben amat lo kesini sama Ari? " tanya Rudy
"Iya dong, sekarang kan gua sama Ari pacaran. " ucap Reva yang membuat Ara terkaget hingga tersedak
"Ra, ya ampun rok kamu basah. Ini tisu buat kamu. " ucap Ari memberikan tisu kepada Ara
"Rudy, boleh tolong ambilin tisu gak. " ucap Ara menghiraukan Ari
"Gua bantu keringin ya Ra. " ucap Rudy
"Makasih Dy... " ucap Ara lalu menatap Ari
"Beb, aku haus. Beliin minum dong." ucap Reva sangat manja
"Kamu kan punya tangan sama kaki, beli sendiri lah sana. " ucap Ari lalu duduk didepan Ara
"Kok kamu gitu sih Ri, aku ini pacar kamu. " ucap Reva
"Sebagai pacar yang baik harusnya bisa nyenengin pacarnya, masa minta tolong beli minum aja gak mau. Gimana sih jadi pacar. " sindir Ara
"Kamu mau minum apa? " tanya Ari
"Jus aja deh. "
"Ya udah tunggu sebentar ya. " ucap Ari membeli jus untuk Reva
"Ini jus nya Rev.. ""Makasih beb. " ucap Reva
"Kamu mau makan? " tanya Rudy
"Gua lagi mau baso. " jawab Ara
"Ya udah gua beli dulu ya. " ucap Ara
"Beb, aku juga mau baso dong. " ucap Reva
"Tunggu sebentar... "
Setelah baso datang mereka berempat memakan baso tersebut bersama. Ari tanpa sadar menuangkan sambel sangat banyak ke basonya, sementara itu arah tatapan Ari selalu ke Ara. Begitu pun dengan Ara. Saat mereka berdua memakan baso tersebut, mereka langsung kepedesan.
"Lagian kamu kok sambelnya banyak banget sih beb. " ucap Reva
"Gak apa apa lagi pengen aja. " ucap Ari
"Masih kepedesan gak Ra? " tanya Rudy
"Sedikit... " ucap Ara
"Aku mau ke toilet dulu ya." ucap Ari
"Gua juga... " ucap Ara
"Gua tau rencana busuk lo Rev. " ucap Rudy
"Lo pikir gua juga gak tau akal akalan lo. " ucap Reva
Didalam toilet lagi lagi Ara harus mengeluarkan air matanya mengetahui bahwa Ari berpacaran dengan Reva. Ara sangat bingung dengan perasaannya, kenapa dia harus sedih melihat Ari berpacaran dengan Reva.
"Sebenarnya gua gak mau harus berjauhan sama lo, tapi gua udah terlanjur kecewa sama lo Ri. " ucap Ara lalu keluar dari toilet
"Plis Ra, tolong jauhin Rudy. " ucap Ari yang sudah menunggu diluar toilet
"Lo kenapa sih! Kemarin lo bikin gua malu didepan Rudy, sekarang lo suruh gua jauhin Rudy! " ketus Ara
"Kamu gak tau semuanya. " ucap Ari
"Ingat Ri, lo itu udah punya pacar. Gua gak mau ya sampe dianggap PHO. Mending sekarang lo jauhin gua.. " ucap Ara
"Ra, kali ini aja. Tolong dengerin ucapan aku, Rudy bukanlah yang terbaik buat kamu. " ucap Ari
"Tau apa sih lo tentang Rudy, lo itu cuma orang asing yang datang entah darimana. Lo juga baru kenal sama Rudy, terus lo udah bisa berpikiran buruk tentang Rudy, mau lo apa sih Ri! " bentak Ara
"Kamu gak harus tau semuanya, tapi asal kamu tau aku akan terus ada disaat kamu butuh sebuah pelukan dan sandaran. " ucap Ari lalu pergi meninggalkan Ara
"Aneh banget sih itu anak. " ucap Ara
Tunggu terus kelanjutan ceritanya ya.
Jangan lupa Vote and Comment
Salam hangat# my twins
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Cinta [END]
Teen FictionKatanya jodoh itu akan datang di waktu yang tepat, tapi bagaimana bila jodohnya itu datang dari masa lalu. Awalnya pasti kaget, dan tidak menerimanya. Inilah kisah tentang seseorang yang bisa menembus waktu ke masa depan, apakah dia akan menemukan j...