Tujuh

14 2 0
                                    

Anggi menyadari ada yang aneh dengan Ara dan Ari, setiap dia pulang hanya ada keheningan diantara keduanya. Padahal keduanya duduk bersebelahan, Anggi merasa bingung harus bagaimana. Dia merindukan keramaian didalam rumahnya.

"Ara, Ari, kalian berdua kok diam diaman aja sih. " ucap Anggi

"Lagi malas aja kak ngomong. " ucap Ara

"Kok aneh gitu. " ucap Anggi
"Biasanya kalian jam segini udah rebutan makanan. "

"Ya udahlah kak, lagi malas aja." ucap Ara

"Kalau lo Ri, malas ngomong juga. " ucap Ari

"Ya percuma aja ngobrol kak kalau yang kita ajak ngobrol malah cuekin kita. Itu mah sama aja kayak ngobrol sama patung. " ucap Ari

"Lo ngatain gua patung! " ucap Ara merasa kesal

"Siapa yang ngatain kamu patung. " ucap Ari

"Itu tadi, jelas jelas lo bilang kayak ngobrol sama patung. " ucap Ara

"Jangan sensi dong, gitu aja kok marah. " ucap Ari

"Mending lo pacaran aja deh sana, daripada disini bikin kesal. " ucap Ara

"Kenapa kamu yang ngatur." ucap Ari kesal dengan ucapan Ara

"Kok marah sih... " ucap Ara

"Kamu yang cari gara gara. " ucap Ari

"Lo duluan yang cari masalah. " ucap Ara

"Sudah cukup! Kalian ini ya bikin tante pusing. Tante itu baru pulang kerja, kalian malah ribut. " ucap tante

"Ari duluan nih kak. " ucap Ara

"Kok kamu nyalahin aku. " ucap Ari

Anggi semakin pusing melihat Ara dan Ari ribut, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke kamarnya.

"Tuh kan kak Anggi jadi marah. " ucap Ara

"Tau ah, jadi malas disini. " ucap Ari pergi meninggalkan Ara

"Udah mending lo pacaran aja sana. " teriak Ara

"BERISIK!!" teriak Ari

Ari merasa bersalah karna sudah membuat Anggi marah, Ari berniat untuk meminta maaf kepada Anggi.

"Kak... " ucap Ari memasuki kamar Anggi

"Eh lo Ri, ada apa? " tanya Anggi menghapus air matanya

"Kak Anggi maafin Ari kak, maaf bikin kak Anggi sedih. " ucap Ari

"Gak apa apa kok Ri, kak Anggi ngerti." ucap Anggi

"Kak itu foto siapa? " tanya Ari melihat figura yang dipegang Anggi

"Ini orang tuanya Ara, mereka berdua meninggal ketika Ara berumur 8 tahun. Sejak kepergian orang tuanya Ara menjadi selalu murung dan sedih. Tapi sejak kedatangan lo Ri, Ara kembali ke jati dirinya, dia menjadi Ara yang periang dan bahagia... " ucap Anggi

"Maaf ya kak, jadinya harus begini. " ucap Ari

"Memangnya ada masalah apa kalian berdua ini? " tanya Anggi

"Kakak tau Rudy? " tanya Ari

"Cowok yang disukai Ara. " jawab Anggi

"Nah jadi waktu itu Ari kasih usul ke Ara buat rubah penampilannya, tapi tanpa sengaja Ari malah bikin Ara malu kak. " ucap Ari

"Oh jadi itu masalahnya, tapi kenapa harus sampai berantem? " tanya Anggi

"Itu karna aku suruh Ara untuk menjauhi Rudy. " jawab Ari

Dimensi Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang