Empat Puluh

7 1 0
                                    

Setelah merenungkan semuanya, Anggi memutuskan untuk bertemu dengan Reynald.

Reynald menunggu kehadiran Anggi dengan cemas, dia sebenarnya tau Anggi tidak akan datang karna sampai kapan pun Anggi tidak akan memaafkan kesalahannya. Semuanya terada sia sia, segala sesuatu yang sudah disiapkan Reynald menjadi tidak berarti. Reynald yang kecewa duduk memandangi hamparan danau yang sudah dipenuhi oleh perahu kertas berisikan lilin.

"Harusnya gua tau, Anggi tidak akan datang. Harusnya gua gak usah repot repot nyiapin ini semua, jadi gak ada artinya semua. " ucap Reynald memegang sebuah perahu kertas

"Rey...... "

Reynald begitu terkejut mendengar suara yang memanggil namanya, Reynald membalikan badannya dan menemukan Anggi yang berdiri terdiam. Reynald benar benar tidak percaya rasanya seperti mimpi.

"Anggi, lo...."

"Kenapa lo kaget? " tanya Anggi

"Gua pikir lo gak akan datang. " ucap Reynald

"Tadinya sih gua gak mau datang. " ucap Anggi

"Lo masih marah ya sama gua. " ucap Reynald

"Marah sih pasti, tapi setelah gua pikir pikir gak ada salahnya dengar penjelasan dari lo dulu. " ucap Anggi

Reynald yang begitu senang melihat kehadiran Anggi langsung memeluk erat tubuh Anggi. Reynald tidak ingin kehilangan Anggi kembali begitu pun dengan Anggi.

"Maafin gua, maaf.... " ucap Reynald

"Sekarang lo ceritain semua. " ucap Anggi

"Jadi gini.... " ucap Reynald menceritakan semuanya

"Lo jahat Rey, andai lo jelasin dari dulu semuanya. " ucap Anggi

"Gua gak mau lo sedih. " ucap Reynald

"Tapi akhirnya lo bikin gua sedih Rey, lo pergi gitu aja tanpa pamit. " ucap Anggi

"Jangan sedih lagi ya, kan aku udah disini. Ingat gak dulu gua pernah janji  sepuluh tahun kedepan gua akan kembali menemui lo disini dan hari ini gua dan lo dipertemukan kembali." ucap Reynald

"Jangan pergi lagi ya. " ucap Anggi

"Aku janji akan selalu ada untuk dirimu. " ucap Reynald
"Dan gua punya kejutan buat lo. "

"Apa itu? " tanya Anggi

"Maukah kau menikah denganku. " ucap Reynald menunjukan sebuah kotak berisikan cincin

"Rey, ini seriusan? " tanya Anggi begitu terkejut

"Sebenarnya gua udah lama mencintai lo, tapi gua terlalu pengecut buat menyatakan semuanya." jawab Reynald

"Kenapa gak dari dulu lo nyatain perasaan lo ke gua. " ucap Anggi

"Gua udah telat ya, lo udah punya pacar ya. Ya udah kalau gitu gua ngerti kok. " ucap Reynald

"Apa lo tau gua udah lama nunggu lo untuk menyatakan perasaan lo ke gua dan mungkin hari ini gua gak akan bisa bilang tidak. " ucap Anggi

"Jadi?? "

"Gua mau menikah sama lo. " ucap Anggi

"Makasih karena lo udah mau menerima gua. " ucap Reynald memasangkan cincin di jari Anggi

"Dan makasih juga karna lo udah berani menyatakan perasaan lo. " ucap Anggi lalu memeluk Reynald

****

"Bosen juga ya. " ucap Ara

"Hei Ara.... "

"Lo lagi, ngapain sih lo deketin gua terus. " ucap Ara

Dimensi Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang