Tiga Puluh

9 2 0
                                    

Ari terus menerus memikirkan cewek yang dilihatnya dibuku tersebut, dia semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dia yakin ada sesuatu dari semua ini.

"Kenapa aku terus menerus memikirkan dia, kenapa bisa bisanya aku selalu merindukan dia. Ada apa dengan diriku ini. " ucap Ari

Reynald yang hanya bisa melihat dari depan kamar Ari menjadi sedih, dia sedih melihat Ari yang terus memikirkan cewek tersebut, tapi Reynald tidak mau Ari bernasib sepertinya nanti. Reynald takut Ari akan kecewa seperti dia.

"Maaf ya Ri, tapi gua gak mau lo nantinya kecewa." ucap Reynald

Flasback on

"Jadi kapan nih lo mau nembak dia. "

"Gak tau nih, kayaknya gua belum siap. " ucap Reynald

"Lo harus yakin dong, lo pasti bisa. "

"Gua takut ditolak. " ucap Reynald

"Yaelah Rey, mana ada cewek yang akan nolak lo sih. "

"Masa sih. " ucap Reynald

"Rey, lo itu cowok terbaik yang gua kenal. Cewek yang nantinya bersama lo akan sangat beruntung karna bisa mendapatkan pasangan sempurna kayak lo. "

"Terlalu berlebihan lo, ya udah deh gua tembak dia secepatnya. " ucap Reynald

"Nah gitu dong. "

"Apa lo akan bisa menerima cinta gua." batin Reynald

"Makan yuk gua laper. "

"Yok, gua yang traktir. " ucap Reynald

"Benar ya. "

"Iya, ya udah yuk. "

Flasback off

Ari yang sedih tanpa sengaja menjatuhkan buku yang dilihatnya beberapa hari yang lalu. Tiba tiba buku tersebut mengeluarkan cahaya, Ari terkejut dan langsung mengambil buku tersebut.

"Loh, kenapa buku ini tiba tiba bersinar. " ucap Ari membaca tulisan yang muncul di buku tersebut

"Apakah kamu ingin pergi menetap di masa depan? "

"Tentu aja mau lah. Coba buktikan kalau kamu benar benar bisa membawaku ke masa depan. " ucap Ari

"Eh buku itu kok tiba tiba bersinar, jangan jangan.... " ucap Reynald

"Aku akan membuktikannya. "

Buku tersebut kembali bersinar, kali ini sinarnya sangatlah terang. Reynald yang melihat hal itu langsung menghampiri Ari yang perlahan seperti tertarik kedalam buku tersebut.

"Kenapa tubuhku seperti ketarik. " ucap Ari

"Ari, apa yang kamu lakukan? " tanya Reynald

"Aku hanya ingin pergi menemui dia kak. " ucap Ari

"Tapi aku sudah melarangmu. " ucap Reynald

"Maaf kak, tapi ini kenapa? Kenapa tubuhku terasa ketarik. " ucap Ari

"Tidak ada waktu lagi, pejamkan matamu. " ucap Reynald menggenggam erat tangan Ari

Ari dan Reynald masuk kedalam buku tersebut, seperti yang ada didalam mimpi Ari beberapa tahun yang lalu. Mereka sekarang berdiri ditempat yang sangat asing, asing bagi Ari karna dia tidak pernah pergi ke masa tersebut sedangkan Reynald tidak kaget seperti Ari karna dia pernah datang ke masa ini.

"Kak Rey, ini dimana? " tanya Ari

"Ini dimasa depan. " jawab Reynald

"Kenapa keliatannya berbeda sekali. " ucap Ari

Dimensi Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang