Ari merasa serba salah, setelah Ara menolaknya seakan ada sebuah benteng didepan Ara yang membuatnya sulit untuk dekat dengannya. Ditambah lagi sekarang Ari dan Ara tinggal satu rumah karna Rey dan Anggi yang sudah menikah.
"Aneh banget deh rasanya, padahal tinggal serumah tapi kok serasa orang asing sih. " ucap Ari melihat Ara duduk ditaman rumah
Ara yang menyadari Ari yang sedari tadi memperhatikannya hanya bisa tersenyum sambil memetik gitarnya diam diam Ara mencuri pandang ke Ari.
"Padahal dulu kita pernah tinggal serumah, tapi ini rasanya aneh banget. Jadi kangen kenangan dulu gua sama Ari di rumah ini. " ucap Ara memetik gitarnya
"Duh apa aku samperin aja ya, eh tapi nanti Ara marah. " ucap Ari merasa serba salah
Akhirnya Ari memutuskan untuk menghampiri Ara yang masih asik memetik gitarnya sambil bernyanyi.
"Boleh gak duduk disini. " tanya Ari
"Yaelah sekarang nih rumah lo juga kali, duduk mah tinggal duduk. " ucap Ara
"Makasih. "
Ari bingung harus bagaimana, rasanya sangatlah canggung. Dia tidak tahu harus berkata apa. Ara pun menyadarinya dan mulai membuka obrolan.
"Lo kok diam aja daritadi. " tanya Ara
"Habisnya aku bingung harus ngomong apa, aneh ya padahal kita tinggal satu rumah tapi kok malah kayak orang asing gini ya. " jawab Ari
"Itu sih lo nya yang gak mau ngobrol sama gua, padahal gua mau kita dekat tanpa ada rasa canggung. " ucap Ara
"Maaf ya, soalnya aku pikir kamu marah sama aku. " ucap Ari
"Gua marah sama lo kenapa coba." ucap Ara
"Aku pikir kamu marah karena aku tembak, maaf ya aku udah lancang banget. " ucap Ari
"Jujur Ri gua mau banget nerima hati lo, tapi maaf gua terpaksa nolak lo. " batin Ara
"Maaf ya gua gak bisa nerima lo. " ucap Ara
"Alasannya apa? "
"Hati gua masih berharap dengan seseorang Ri, maaf ya... " ucap Ara
"Gak apa apa kok, setelah aku tau alasannya jadi sedikit lega rasanya." ucap Ari
"Jadi gak usah canggung canggung lagi ya. " ucap Ara tertawa
"Ternyata selama ini cuma salah paham doang ya. " ucap Ari ikut tertawa
"Gak nyangka ya kita bisa sedekat ini.""Dari dulu juga kita udah dekat kali. " ucap Ara terlupa akan sesuatu
"Hah dari dulu? "
"Sorry gua lupa kalau lo bukan Ari yang gua kenal. " ucap Ara
"Oh jadi kamu punya teman yang namanya juga Ari. " ucap Ari
"Ya bisa dibilang dia orang paling spesial di hidup gua, setelah kehadiran dia hidup gua berubah menjadi lebih berwarna. " ucap Ara
"Sekarang dia dimana? " tanya Ari
"Dia udah pergi dengan tenang. " jawab Ara
"Maafin aku ya Ra, aku gak maksud bikin kamu sedih. " ucap Ari
"Gak apa apa kok, emang berat sih saat kehilangan dia soalnya dia orang yang berharga banget buat gua. Dia mengajarkan gua arti hidup, mendengarkan semua keluh kesah gua, dan selalu ada kapan pun buat gua. " ucap Ara
"Kalau kamu mau, aku bisa kok gantiin posisi Ari. " ucap Ari
"Lo serius? "
"Iya, aku akan selalu menjaga kamu, mendengarkan semua keluh kesah kamu, menemani kamu, dan selalu ada untukmu. " ucap Ari
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Cinta [END]
Teen FictionKatanya jodoh itu akan datang di waktu yang tepat, tapi bagaimana bila jodohnya itu datang dari masa lalu. Awalnya pasti kaget, dan tidak menerimanya. Inilah kisah tentang seseorang yang bisa menembus waktu ke masa depan, apakah dia akan menemukan j...