Tiga Puluh Enam

10 2 0
                                    

"Duh bisa bisanya sih gua telat." ucap  Anggi yang sibuk mencari ponselnya didalam tas

Karna sibuk mencari ponselnya Anggi menabrak seseorang hingga terjatuh. Anggi merintih kesakitan akibat terjatuh.

"Sini gua bantu berdiri. "

"Gak usah. " ketus Anggi menyingkirkan tangan cowok tersebut

"Kenapa sih lo berubah? "

"Gua berubah? Gak pernah ada yang berubah dari diri gua asal lo tau, dan lo gak usah urusin hidup gua lagi. " ucap Anggi beranjak pergi

"Apakah perasaan lo terhadap gua juga masih sama dan gak berubah. "

"Buat apa lo tanya itu?" tanya Anggi

"Karna gua yakin perasaan lo gak akan pernah berubah terhadap gua. "

"Jangan mimpi, perasaan itu udah gua buang jauh jauh. " ucap Anggi

"Anggi, plis. Kita bisa memulainya lagi dari awal. "

"Rey, lo tuh sebenarnya sadar gak sih. Dulu lo udah pergi gitu aja, terus sekarang lo balik lagi dan bilang kita bisa memulainya lagi dari awal. " ucap Anggi

"Ucapan lo benar benar basi Rey. "

"Gua tau, pergi begitu saja meninggalkan lo adalah kesalahan terbesar gua, tapi gua memiliki alasan kenapa gua pergi. " ucap Reynaldi

"Lo pergi karna gak bisa membalas perasaan gua kan, kalau hanya itu alasannya buat apa lo pergi, lo pikir gua bakalan marah lo nolak gua. Justru gua lebih marah karna lo pergi gitu aja Rey. " ucap Anggi perlahan mengeluarkan air matanya

"Bukan itu alasannya, lo harus tau alasan sebenarnya. " ucap Reynaldi

"Cukup! Gua gak mau dengar alasan apa apa lagi dari lo. Semuanya udah jelas, lo jelas jelas jadian sama Jesika terus lo pergi gitu aja tinggalin gua dan yang parahnya lagi lo gak pernah kasih kabar ke gua. " ucap Anggi

"Makannya dengar penjelasan gua dulu. " ucap Reynaldi

"Tapi bagi gua alasan lo itu basi! " ketus Anggi perlahan pergi meninggalkan Rey

"Gua juga terpaksa jadian sama Jesika, semua itu gua lakuin demi lo. Demi melihat lo tersenyum kembali. " teriak Reynaldi

"Apa benar yang diucapkan Rey, gua harus gimana? Gua ingin bisa kembali seperti dulu, tapi hati ini sudah terlanjur kecewa. " batin Anggi bimbang

"Plis balik badan lo, gua mohon... " ucap Reynaldi berharap

Namun Anggi melanjutkan langkah kakinya yang semakin menjauh dari Rey. Anggi benar benar sudah kecewa kepada Rey, dia masih belum bisa menerima kenyataan yang dialami beberapa tahun lalu.

Setelah tiba di rumah Anggi masuk kedalam kamar dan menguncinya, tangisnya pecah didalam sana. Sambil duduk menyender Anggi mengingat kejadian saat Rey pergi meninggalkannya.

Flasback on

"Pokoknya hari ini gua akan jujur tentang perasaan gua. " ucap Anggi membawa sebuah kotak

Anggi sudah tidak sabar untuk memberikan kotak tersebut kepada Rey, dia sudah tidak dapat lagi menahan perasaannya kepada Rey. Anggi melihat Rey berdiri disebuah taman, namun Anggi bingung kenapa ada seorang cewek bersama Rey.

"Jesika, apa lo mau jadi pacar gua. "

"Iya gua mau. "

Anggi begitu kaget mendengar ucapan yang keluar dari mulut Rey, dia tidak menyangka bahwa selama ini Rey menyukai Jesika.

Dimensi Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang